JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Ajang pencarian bakat Indonesian Idol sudah rampung digelar. Malam grand final yang dilaksanakan tadi malam Senin (26/4) di bilangan Kebon Jeruk Jakarta Barat, menobatkan Rimar Callista sebagai juaranya. Ia berhasil mengalahkan pesaingnya, Mark Natama.
Pada saat diumumkan Rimar keluar sebagai juaranya oleh Boy William selaku host, perempuan kelahiran Jakarta, 18 Januari 1997 itu langsung bersujud menunjukkan ekspresi kebahagiaan. Perjuangan dan kerja kerasnya selama beberapa bulan belakangan kini berbuah manis.
Namun tidak lama kemudian Rimar menyambut tangan Mark di sebelahnya. Mereka pun berpelukan untuk saling menguatkan.
Atas kemenangan ini Rimar berhasil membawa pulang hadiah sebesar Rp150 juta, satu unit mobil, paket liburan 3 hari 2 malam di Bali, dan lain-lain. Sementara Mark yang berada di posisi Juara 2 mendapatkan hadiah sebesar Rp100 juta, satu unit mobil, paket liburan ke Bali 3 hari 2 malam dan lain-lain. Prosesi penyerahan hadiah secara simbolik diberikan tadi malam.
Secara penampilan, kemenangan Rimar Callista sejatinya tidak terlalu mengejutkan. Sebab ia memang tampil all out dan sukses memukau para dewan juri yang ditunjukkan dengan standing ovation sejak awal bernyanyi. Dia berhasil melewati setiap tantangan dengan keren. Baik ketika bernyanyi dalam format solo maupun kolaborasi dengan penyanyi lain.
Pada saat membawakan lagu Vision of Love misalnya. Rimar mendapat sambutan hangat dari para dewan juri atas penampilannya tersebut. Demikian juga ketika Rimar kolaborasi dengan Fadly Padi menyanyikan lagu Tanpa Batas Waktu, karakter vokalnya sangat menonjol sukses menciptakan kolaborasi yang apik dan seimbang.
Sementara Mark Natama memiliki kelemahan saat tampil di malam puncak putaran grand final tadi malam. Membawakan lagu I Can’t Make You Love Me, dia dikritik juri karena penampilannya dianggap masih kurang gereget.
Puncaknya ketika Mark kolaborasi dengan Krisdayanti membawakan lagu Hanya Memuji. Kala itu Mark tidak dapat menonjolkan karakrter vokalnya dengan baik. Malah yang jauh lebih terdengar powerfull adalah penampilan KD. Mark terlihat kurang mampu mengimbangi kualitas vokal KD.
Rimar Callista bisa masuk ke putaran babak grand final sejatinya sesuatu yang cukup mengejutkan. Pasalnya ia beberapa kali berada di posisi bottom two namun diselamatkan oleh dewan juri.
Anang Hermansyah mengatakan, dewan juri tidak menyesal sama sekali telah menyelamatkan Rimar hingga membuat langkahnya bertahan sampai pada putaran grand final. Karena secara kualitas, Rimar disebut Anang sudah layak menjadi bintang.
Bahkan Anang mengharapkan Rimar bisa melanjutkan karirnya di luar negeri karena kualitasnya yang sangat baik. Dalam sesi jumpa pers, Rimar mengatakan kemenangannya di ajang Indonesian Idol Special Season adalah cita citanya dulu yang kini menjadi kenyataaan.
“Alhamdulillah bersyukur banget akhirnya bisa sampai di titik ini. Terima kasih semuanya yang sudah memberikan dukungan,” kata Rimar.
Ada banyak pengalaman sekaligus pelajaran berharga diterimanya selama mengikuti kompetisi. Mulai dari teknik vokal, koreografi, akting di atas panggung, cara berekspresi ketika berhadapan dengan kamera, dan yang lainnya. Kemenangan ini membuat Rimar semakin siap untuk menapaki karir yang sesungguhnya di industri musik Tanah Air.
“Insya Allah siap untuk terjun ke industri. Saya mendapat banyak pelajaran selama di Indonesian Idol,” katanya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman