JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Proses pelaksanaan seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) terus dimatangkan. Terbaru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyerahkan naskah soal kepada tim panitia seleksi nasional (panselnas). Dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Soal-soal tersebut nantinya bakal digunakan untuk seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun ini. Kemarin (20/4), naskah soal diserahkan dalam bentuk dokumen digital terenkripsi. Hal itu dilakukan demi mencegah terjadinya kebocoran data.
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo menjamin keamanan dan kerahasiaan soal tersebut. Sebab, tidak ada yang mengetahui kode enkripsi itu selain pihaknya. Tahap selanjutnya, soal bakal diinput ke dalam sistem computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN).
"Kami yakin karena sejak tahun-tahun sebelumnya, kerahasiaan dan keamanan data menjadi kata kuncinya," tutur Tjahjo saat serah terima naskah soal Seleksi CASN formasi TA 2021 secara virtual. Karena itu, lanjut Tjahjo, perlu pengawasan dan kehati-hatian penuh saat melakukan proses input soal ini.
Tjahjo memastikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BKN. Juga dengan stakeholder terkait seperti Tim Panselnas, Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Tim Quality Assurance (QA). Serta, Kemendikbud untuk mengawal demi kelancaran dan keamanan rangkaian proses seleksi.
"Karena semuanya pasti berharap proses seleksi CASN tahun ini berlangsung aman, kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik KKN, dan tidak dipungut biaya," tutur Tjahjo.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan, soal ujian ini merupakan bagian penting guna menjaring calon ASN berkualitas. Karenanya, penyusunan soal seleksi ASN ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Pertama, penyusunan kisi-kisi dengan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan seleksi ASN dan kisi-kisi tahun 2019. Proses ini melibatkan unsur dari Kementerian PAN-RB, BKN, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan para pakar dari perguruan tinggi.
"Mereka didampingi oleh ahli konstruksi soal dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud," ujarnya.
Kedua, dilakukan penyesuaian soal ASN. Pada tahap ini, pihaknya melibatkan penulis dari perguruan tinggi di Indonesia dengan pendampingan dan penjaminan mutu oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud sebagai ahli konstruksi soal. Terakhir, proses telaah bahasa yang dilakukan oleh para ahli dari Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa. Ini untuk memastikan soal yang telah disusun sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu Kemendikbud dalam memproses penyusunan soal ini," ungkapnya.
Menurutnya, Kemendikbud berkomitmen untuk selalu membantu proses pengadaan pegawai ASN yang akuntabel dan transparan. Sehingga memungkinkan rekrutmen calon-calon smart ASN dengan karakter integritas, nasionalis, profesional, berwawasan global, menguasai teknologi, memiliki jiwa keramah-tamahan, serta kemampuan berjejaring.
Jadwal pembukaan pendaftaran CPNS dan PPPK direncanakan pada Mei-Juni 2021. Seleksi PPPK sendiri akan dibuka bagi guru dan non-guru. Tahun ini, keperluan ASN sendiri sebanyak 1.275.387 orang. Rekrutmen CPNS dan PPPK akan diikuti 56 kementerian dan lembaga, 34 pemerintah provinsi, serta 5 04 pemerintah kabupaten dan kota.(shf/mia/jpg)