Sabtu, 6 Desember 2025
spot_img

Riau Jalur Masuk Narkoba

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Masih tingginya angka peredaran narkoba di Riau, membuat Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berencana akan menjumpai Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Pasalnya, dari beberapa pengungkapan kasus, narkoba tersebut ada yang dipasok dari Malaysia.

“InsyaAllah saya ingin bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia. Karena beberapa jalur masuknya narkoba ke Indonesia itu dari pesisir Malaysia ke pesisir Riau,” sebut Syamsuar.

Dengan antisipasi yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Malaysia tersebut, diharapkan dapat memberantas peredaran narkoba didua wilayah ini. Karena menurutnya, peredaran narkoba di Riau saat ini sudah menyentuh hingga kalangan anak-anak.

‘’Narkoba ini persoalan berat yang kita hadapi. Kalau jalur masuknya sudah diantisipasi, mudah-mudahan peredarannya akan berkurang. Saya harap para ulama dapat bicara masalah narkoba dalam setiap kesempatan acara dan dakwah,” ujarnya.

Baca Juga:  Pembinaan Literasi Generasi Muda bersama Duta Bahasa

Mantan Bupati Siak ini mengaku, bahwa saat ini pihaknya sudah menyusun tim terpadu yang akan turun hingga kabupaten/kota untuk mengajak masyarakat 

menjauhi narkoba. Tim tersebut juga nantinya akan bertugas memetakan lokasi mana saja yang rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Riau ini.

“Jadi untuk memberantas narkoba ini harus bekerjasama, kalau tidak kerjasama akan sulit untuk memberantasnya. Karena para pengedar itu ada juga yang menggunakan masyarakat sebagai kaki tangannya,” katanya.

Untuk merangkul masyarakat agar tidak ikut terlibat dalam peredaran narkoba, Syamsuar juga mengaku sudah memiliki cara. Yakni  dengan melibatkan masyarakat yang masuk daerah rawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba dengan kegiatan lain yang bernilai ekonomi.

Baca Juga:  Polda Gagalkan Perdagangan Organ Harimau Sumatera

‘’Kalau di Pekanbaru misalnya saja daerah Kampung Dalam, disana nanti masyarakatnya akan diberikan kegiatan pelatihan UMKM. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mandiri dan memiliki penghasilan sehingga tidak terlibat peredaran narkoba,” ujarnya. (sol) 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Masih tingginya angka peredaran narkoba di Riau, membuat Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berencana akan menjumpai Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Pasalnya, dari beberapa pengungkapan kasus, narkoba tersebut ada yang dipasok dari Malaysia.

“InsyaAllah saya ingin bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia. Karena beberapa jalur masuknya narkoba ke Indonesia itu dari pesisir Malaysia ke pesisir Riau,” sebut Syamsuar.

Dengan antisipasi yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Malaysia tersebut, diharapkan dapat memberantas peredaran narkoba didua wilayah ini. Karena menurutnya, peredaran narkoba di Riau saat ini sudah menyentuh hingga kalangan anak-anak.

‘’Narkoba ini persoalan berat yang kita hadapi. Kalau jalur masuknya sudah diantisipasi, mudah-mudahan peredarannya akan berkurang. Saya harap para ulama dapat bicara masalah narkoba dalam setiap kesempatan acara dan dakwah,” ujarnya.

Baca Juga:  Bupati Ingatkan JCH Jaga Kesehatan

Mantan Bupati Siak ini mengaku, bahwa saat ini pihaknya sudah menyusun tim terpadu yang akan turun hingga kabupaten/kota untuk mengajak masyarakat 

- Advertisement -

menjauhi narkoba. Tim tersebut juga nantinya akan bertugas memetakan lokasi mana saja yang rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Riau ini.

“Jadi untuk memberantas narkoba ini harus bekerjasama, kalau tidak kerjasama akan sulit untuk memberantasnya. Karena para pengedar itu ada juga yang menggunakan masyarakat sebagai kaki tangannya,” katanya.

- Advertisement -

Untuk merangkul masyarakat agar tidak ikut terlibat dalam peredaran narkoba, Syamsuar juga mengaku sudah memiliki cara. Yakni  dengan melibatkan masyarakat yang masuk daerah rawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba dengan kegiatan lain yang bernilai ekonomi.

Baca Juga:  Penyelidikan Dugaan Korupsi di UIN Suska Rampung

‘’Kalau di Pekanbaru misalnya saja daerah Kampung Dalam, disana nanti masyarakatnya akan diberikan kegiatan pelatihan UMKM. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mandiri dan memiliki penghasilan sehingga tidak terlibat peredaran narkoba,” ujarnya. (sol) 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Masih tingginya angka peredaran narkoba di Riau, membuat Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berencana akan menjumpai Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Pasalnya, dari beberapa pengungkapan kasus, narkoba tersebut ada yang dipasok dari Malaysia.

“InsyaAllah saya ingin bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia. Karena beberapa jalur masuknya narkoba ke Indonesia itu dari pesisir Malaysia ke pesisir Riau,” sebut Syamsuar.

Dengan antisipasi yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Malaysia tersebut, diharapkan dapat memberantas peredaran narkoba didua wilayah ini. Karena menurutnya, peredaran narkoba di Riau saat ini sudah menyentuh hingga kalangan anak-anak.

‘’Narkoba ini persoalan berat yang kita hadapi. Kalau jalur masuknya sudah diantisipasi, mudah-mudahan peredarannya akan berkurang. Saya harap para ulama dapat bicara masalah narkoba dalam setiap kesempatan acara dan dakwah,” ujarnya.

Baca Juga:  Dosen dan Mahasiswa Saling Lapor, Polisi Cari Saksi dan Petunjuk

Mantan Bupati Siak ini mengaku, bahwa saat ini pihaknya sudah menyusun tim terpadu yang akan turun hingga kabupaten/kota untuk mengajak masyarakat 

menjauhi narkoba. Tim tersebut juga nantinya akan bertugas memetakan lokasi mana saja yang rawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Riau ini.

“Jadi untuk memberantas narkoba ini harus bekerjasama, kalau tidak kerjasama akan sulit untuk memberantasnya. Karena para pengedar itu ada juga yang menggunakan masyarakat sebagai kaki tangannya,” katanya.

Untuk merangkul masyarakat agar tidak ikut terlibat dalam peredaran narkoba, Syamsuar juga mengaku sudah memiliki cara. Yakni  dengan melibatkan masyarakat yang masuk daerah rawan penyalahgunaan dan peredaran narkoba dengan kegiatan lain yang bernilai ekonomi.

Baca Juga:  40 Calon Anggota DPRD Inhu Ditetapkan

‘’Kalau di Pekanbaru misalnya saja daerah Kampung Dalam, disana nanti masyarakatnya akan diberikan kegiatan pelatihan UMKM. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mandiri dan memiliki penghasilan sehingga tidak terlibat peredaran narkoba,” ujarnya. (sol) 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari