PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SKK Migas-PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) kembali menyelenggarakan program pengembangan keterampilan tenaga kerja (Workforce Development Program/ WFD).
Program ini menggandeng Politeknik Caltex Riau (PCR) sebagai mitra pelaksana program. Acara peluncuran program berlangsung , Senin (22/3).
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring ini dibuka Pjs Sekda Provinsi Riau Masrul Kasmy. Hadir pada kesempatan itu, Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Heri Susanto, Manager Senior Hubungan Kelembagaan SKK Migas Syafei, General Manager Corporate Affairs Asset PT CPI, Sukamto Tamrin, dan serta Direktur Politeknik Caltex Riau (PCR) Dr Mohammad Yanuar Hariyawan.
Sekdaprov Riau Masrul Kasmy menyambut baik program ini untuk meningkatkan kompetensi diri dan keterampilan para angkatan kerja muda di Riau. Kegiatan ini diharapkan turut membawa perubahan bagi dunia industri dan wirausaha. Program semacam ini dapat menciptakan multiplier effect (manfaat berganda) dari kehadiran industri hulu migas.
"SKK Migas dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama, termasuk PT CPI, senantiasa berupaya merespons kebutuhan masyarakat sekitar," tuturnya.
Program Pengembangan Keterampilan Tenaga Kerja (Workforce Development Program) ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan kompetensi tenaga kerja dan melalui pelatihan dan sertifikasi.
SKK Migas – PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) secara konsisten berkontribusi terhadap dalam peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Program WFD ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam peningkatan kompetensi keterampilan para lulusan SMA/SMK, angkatan kerja muda, maupun pelaku usaha kecil-mikro melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi. Upaya tersebut dilakukan melalui program pengembangan keterampilan guna mendorong peningkatan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja.
Pada tahun ini terdapat tiga program pelatihan dan sertifikasi, yakni pelatihan dan Sertifikasi Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (AK3) Umum, Operator K3 Migas, dan Operator Alat Berat Dump Truck. Tahun ini merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari Program WFD.
"Setelah mengikuti program, para peserta diharapkan memiliki keterampilan yang lebih baik sehingga berdaya saing tinggi di dunia kerja ataupun wirausaha," ungkap GM Corporate Affairs Asset PT CPI Sukamto Tamrin.
Program WFD ini, lanjut Sukamto, juga selaras dengan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Gerakan Link and Match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja.
Politeknik Caltex Riau (PCR) digandeng selaku mitra pelaksana program. PCR berkerja sama dengan instansi pemerintah kota, kabupaten dan provinsi dalam sosialisasi kegiatan ini di masing-masing wilayah operasi PT CPI.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama, Pemasaran, dan Alumni PCR Politeknik Caltex Riau Muhammad Ihsan Zul, mengatakan sosialisasi program ini dilakukan secara daring ke berbagai di wilayah operasional PT CPI di Provinsi Riau dan dilakukan secara daring menggunakan media sosial.
Fokus sosialisasi wilayah utara antara lain Kota Dumai, Pinggir, Mandau, Tanah Putih, Tanah Putih Tanjung Melawan, Rimba Mintang, Bangko Pusako. Sedangkan wilayah selatan melakukan sosialisasi di Rumbai, Rumbai Pesisir, Minas, Kandis, Tapung, Tapung Hilir dan Tapung Hulu
"Hingga batas akhir pendaftaran, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 1.497 orang. Jumlah ini naik dari pendaftar program pada tahun lalu," ujarnya
Untuk mengikuti program pelatihan ini, para peserta harus menjalani beberapa tahapan seleksi di antaranya, seleksi berkas administrasi, ujian tertulis serta wawancara.
"Dari 1.497 pendaftar serta, jumlah berkas yang diterima sebanyak 664 peserta dan yang mengikuti tahapan seleksi sebanyak 271 orang. Berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara, sebanyak 103 orang berhasil lulus dan mengikuti program pelatihan dan sertifikasi ini," ungkap Ihsan.
Ihsan juga mengatakan bahwa proses pelatihan dan sertifikasi ini sudah mulai dilakukan pada 15 Maret 2021 untuk kelas Operator K3 Migas gelombang pertama. Selama kegiatan berlangsung PCR memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Sebanyak 15 peserta mengikuti program pelatihan dan operator K3 Migas. Pelatihan dan sertifikasi pada ini gelombang ini akan berlangsung selama satu pekan. Sebelum mengikuti pelatihan ini, para peserta diwajibkan untuk melaporkan hasil swab antigen dan selama kegiatan berlangung mereka kita wajibkan untuk tinggal di dormitory PCR," pungkasnya.(hen)