JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Donor plasma konvalesen makin populer untuk penyembuhan pasien Covid-19. Terapi ini awalnya disumbangkan oleh para penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma darahnya.
Donor plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan memberikan plasma atau bagian darah yang mengandung antibodi dari orang yang telah sembuh (survivor atau penyintas) kepada pasien yang sakit.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Supportif dan Terapi Plasma Konvalesen dr. Linda Lukitari mengatakan bahwa metode terapi plasma konvalesen dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh pada orang-orang yang positif virus corona. Selain itu terapi ini sangat dibutuhkan mengingat jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 terus meningkat.
“Meningkatnya kasus Covid-19 membuat tenaga kesehatan mencari-cari pengobatan yang tepat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus ini. Dan plasma konvalesen menjadi pilihan. Mengingat plasma konvalesen dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh pada orang-orang yang positif virus Korona,” kata dr. Linda yang bekerja sama dengan Perempuan Jenggala untuk menyosialisasikan.
Para pendonor harus melalui tahapan skrining oleh petugas PMI guna mengetahui perkembangan kesehatan mereka. Sehingga proses donor dapat berlangsung dengan aman dan sehat.
Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa Covid-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19. Plasma konvalesen diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa.
Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia dan 9 organisasi mitra, Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) menggelar acara donor darah reguler dan pre-screening plasma konvalesen. “Upaya membantu penggalangan plasma konvalesen yang menjadi alternatif penyembuhan Covid-19. Selain itu donor darah reguler juga bagian dari men-supportPalang Merah Indonesia dalam memenuhi stok darah yang sejak pandemik berkurang drastis,” kata Ketua Pelaksana GDDPI Vicky W Kartiwa secara virtual baru-baru ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Donor plasma konvalesen makin populer untuk penyembuhan pasien Covid-19. Terapi ini awalnya disumbangkan oleh para penyintas Covid-19 yang mendonorkan plasma darahnya.
Donor plasma konvalesen adalah terapi yang dilakukan dengan memberikan plasma atau bagian darah yang mengandung antibodi dari orang yang telah sembuh (survivor atau penyintas) kepada pasien yang sakit.
- Advertisement -
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Supportif dan Terapi Plasma Konvalesen dr. Linda Lukitari mengatakan bahwa metode terapi plasma konvalesen dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh pada orang-orang yang positif virus corona. Selain itu terapi ini sangat dibutuhkan mengingat jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 terus meningkat.
“Meningkatnya kasus Covid-19 membuat tenaga kesehatan mencari-cari pengobatan yang tepat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus ini. Dan plasma konvalesen menjadi pilihan. Mengingat plasma konvalesen dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh pada orang-orang yang positif virus Korona,” kata dr. Linda yang bekerja sama dengan Perempuan Jenggala untuk menyosialisasikan.
- Advertisement -
Para pendonor harus melalui tahapan skrining oleh petugas PMI guna mengetahui perkembangan kesehatan mereka. Sehingga proses donor dapat berlangsung dengan aman dan sehat.
Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa Covid-19 dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19. Plasma konvalesen diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala berat dan mengancam jiwa.
Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia dan 9 organisasi mitra, Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) menggelar acara donor darah reguler dan pre-screening plasma konvalesen. “Upaya membantu penggalangan plasma konvalesen yang menjadi alternatif penyembuhan Covid-19. Selain itu donor darah reguler juga bagian dari men-supportPalang Merah Indonesia dalam memenuhi stok darah yang sejak pandemik berkurang drastis,” kata Ketua Pelaksana GDDPI Vicky W Kartiwa secara virtual baru-baru ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman