Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Budiman: Terobosan Iptek, Itu yang Dilakukan Manusia saat Pandemi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyatakan pandemi virus corona (Covid-19) memaksa manusia untuk mencari terobosan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Akibat pandemi, seluruh umat manusia dipaksa berpikir, mencari cara-cara baru untuk mengelola kesehatan, pendidikan, cara kerja, ekonomi hingga perpolitikan," kata Budiman di Jakarta, Kamis (11/3/2021).

Menurut Budiman, sejarah banyak mencatat tentang hubungan antara pandemi dan teknologi. Dimana itu merupakan momentum bagi manusia untuk mencari terobosan-terobosan baru. Karena sistem dan cara berpikir lama dianggap sudah usang.

Budiman mencontohkan, saat penyakit den virus HIV puluhan tahun lalu, sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit itu. Namun berbeda dengan Covid-19 yang telah menjadi pandemi di seluruh dunia, memaksa para peneliti dan ilmuwan untuk menemukan vaksin dari virus tersebut.

Baca Juga:  Ahli Sebut Kasus Covid-19 Kini Cenderung Stabil, Masih Ada yang Tak Mau Divaksin?

"Kurang dari satu tahun, vaksin sudah ditemukan, biasanya vaksin itu butuh belasan tahun," ujarnya.

Selain itu, kata Budiman, pandemi juga memaksa manusia untuk berpikir ilmiah dan harus berdasarkan data. Ketika masyarakat berpikir ilmiah, akan memudahkan sebuah lingkungan berinovasi untuk kemajuan teknologi.

Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V ini menyatakan, pandemi juga mengubah sistem kesehatan di masyarakat. Di mana dahulu, fasilitas kesehatan terbatas memberikan pelayanan, namun saat pamdemi, semua masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.

"Artinya lebih progresif, lebih pro keadilan, lebih pro kemajuan muncul mendapatkan momentum, mendapatkan kesempatan untuk berkembang," jelas Budiman.

Sumber: JPNN/Antara/News
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyatakan pandemi virus corona (Covid-19) memaksa manusia untuk mencari terobosan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

"Akibat pandemi, seluruh umat manusia dipaksa berpikir, mencari cara-cara baru untuk mengelola kesehatan, pendidikan, cara kerja, ekonomi hingga perpolitikan," kata Budiman di Jakarta, Kamis (11/3/2021).

- Advertisement -

Menurut Budiman, sejarah banyak mencatat tentang hubungan antara pandemi dan teknologi. Dimana itu merupakan momentum bagi manusia untuk mencari terobosan-terobosan baru. Karena sistem dan cara berpikir lama dianggap sudah usang.

Budiman mencontohkan, saat penyakit den virus HIV puluhan tahun lalu, sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit itu. Namun berbeda dengan Covid-19 yang telah menjadi pandemi di seluruh dunia, memaksa para peneliti dan ilmuwan untuk menemukan vaksin dari virus tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ahli Sebut Kasus Covid-19 Kini Cenderung Stabil, Masih Ada yang Tak Mau Divaksin?

"Kurang dari satu tahun, vaksin sudah ditemukan, biasanya vaksin itu butuh belasan tahun," ujarnya.

Selain itu, kata Budiman, pandemi juga memaksa manusia untuk berpikir ilmiah dan harus berdasarkan data. Ketika masyarakat berpikir ilmiah, akan memudahkan sebuah lingkungan berinovasi untuk kemajuan teknologi.

Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V ini menyatakan, pandemi juga mengubah sistem kesehatan di masyarakat. Di mana dahulu, fasilitas kesehatan terbatas memberikan pelayanan, namun saat pamdemi, semua masyarakat mendapatkan layanan kesehatan.

"Artinya lebih progresif, lebih pro keadilan, lebih pro kemajuan muncul mendapatkan momentum, mendapatkan kesempatan untuk berkembang," jelas Budiman.

Sumber: JPNN/Antara/News
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari