BENGKALIS (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten Bengkalis berkomitmen akan menambah trip Roro Air Putih-Sei Selari menjadi 24 jam atau minimal untuk hari-hari ramai penumpang, Jumat, Sabtu dan Ahad.
Tidak hanya trip, pemerintah juga berencana mengatur ulang tonase angkutan yang saat ini hanya dibatasi beberapa ton saja. Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso, di sela-sela antre di pelabuhan roro sempat bertemu dan berbicara lepas dengan sejumlah calon penumpang, baik penumpang umum, angkutan barang termasuk sejumlah sopir.
"Untuk tonasenya pak, kalau bisa ditambah minimal 8 ton, biar harga sawit di Pulau Bengkalis tak begitu rendah dibanding di daratan," pinta salah seorang sopir saat berbincang dengan Bagus Santoso.
Sementara itu salah seorang sopir travel, Aseng berharap jam operasional Roro ditambah menjadi 24 jam. Hal itu katanya sangat membantu penumpang dan pengusaha travel yang kebetulan pulang atau datang ke Bengkalis di luar jam operasional Roro. "Kalau bisa jamnya ditambah pak, 24 jam lebih bagus," pinta Aseng.
Sementara itu pengusaha travel lainnya, Pak Lung, juga berharap agar jalur travel (angkutan umum) terpisah dengan jalur angkutan barang atau jalur pribadi. "Kalau bisa dipisahkan pak, jalur umum dengan pribadi," pinta Pak Lung.
Menanggapi berbagai masukan baik dari para sopir travel, sopir angkutan barang dan lainnya, Bagus Santoso mengatakan akan membicarakan kepada pihak-pihak terkait. "Pelabuhan dan layanan Roro ini adalah pintu gerbang Pulau Bengkalis, karenanya harus benar-benar tertata dengan baik, mulai dari sisi antreannya, tiketnya, tonase dan lainnnya. Masukan semacam ini sangat baik dan akan kami bahas lebih lanjut untuk kebaikan kita bersama," ujar Bagus Santoso.
Sesuai dengan salah satu program kampanye Kasmarni-Bagus, penambahan jam atau trip roro menjadi salah satu program unggulan. "Paling tidak untuk tahap awal kita tambah jam atau trip pada saat penumpang ramai, mulai Jumat, Sabtu dan Ahad," sebutnya.
Sambil menunggu trip pertama kapal roro berangkat, Wabup juga menyempatkan diri melihat kondisi mushala pelabuhan, tempat wudhu juga toiletnya.
Laporan: Erwan Sani (Bengkalis)
Editor: Rinaldi