PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan data Dispar kabupaten/kota yang dihimpun Dispar Riau, jumlah kunjungan wisatawan domestik pada tahun 2020 memang mengalami penurunan, dari jumlah yang ditargetkan, yaitu sebanyak 7.510.965 wisatawan. Namun, yang dapat direalisasikan hanya 2.384.032 wisatawan. Hal ini tentunya tak lepas dari masa pandemi yang belum berakhir.
Dispar Riau mencatat jumlah kunjungan wisatawan tahun 2020 di Kabupaten Kampar 273.869, Siak 12.170, Pelalawan 4.017, Kuansing 21.625, Rohul 1.852.026, Rohil 51.846, Inhu 29.181, Inhil 4.684, Bengkalis 42.983, Meranti 1.920, Kota Pekanbaru 35.262 dan Kota Dumai 54.449 wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kadispar Riau, Roni Rakhmat mengatakan, upaya yang dilakukan Dispar Riau dalam meningkatkan kunjungan wisatawan domestik di masa pandemi, kegiatan kepariwisataan yang dilakukan pada destinasi, produk wisata, dan industri usaha mengacu pada CHSE meliputi aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Termasuk intens melakukan koordinasi dengan seluruh daerah dalam upaya mendongkrak sektor pariwisata Riau ke depan.
Disampaikan Roni dalam rakor yang dilaksanakan di ruang rapat Raja Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Kabupaten siak, Rabu (10/2/2021) lalu. Selain membahas CHSE, pada pertemuan tersebut juga membahas, jumlah kunjungan wisatawan, sinkronisasi kegiatan pariwisata antara dinas kabupaten/kota dan provinsi Riau, dan pengaturan jadwal pelaksanaan iven di Riau agar tidak terjadi persamaan jadwal dalam pelaksanaannya.
"Dispar Riau telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) membahas program pariwisata tahun 2021. Membahas sertifikasi CHSE. Tahun 2020 lalu, 191 pelaku pariwisata di Riau sudah melakukan sertifikasi ini. Dan Tahun ini Kemenparekraf menargetkan untuk 6.500 orang. Semoga tahun ini di Riau bisa lebih banyak lagi, kata Roni," pada Jumat (12/2/2021) di Pekanbaru.
Untuk memulihkan sektor pariwisata di masa pandemi corona, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau bersama Dispar kabupaten/kota memang menuju program sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety dan environment sustainability).
Progam CHSE dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk membangkitkan kondisi sektor pariwisata di bumi Lancang Kuning yang terpuruk akibat corona. Dispar Riau akan lebih fokus pada kunjungan wisatawan nusantara atau domestik, sehingga sektor tersebut bisa mendapat harapan baru untuk pulih dan kembali bergerak.
CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memulihkan kepercayaan wisatawan dan menggeliatkan kembali aktivitas pariwisata. Selain itu, untuk memberikan jaminan bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi standar dan protokol kesehatan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Rakor yang diawali digelar di Siak, melibatkan seluruh Dispar dari 12 kabupaten/kota dan asosiasi serta Komunitas. Adapun Dispar Kabupaten/Kota yang hadir yaitu, Kabupaten Siak, Kampar, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Inhu, Rohil, Inhil, Rohul, Kuansing, Kota Pekanbaru dan Dumai.
Sementara Asosiasi dan Komunitas yang terlibat diantaranya adalah, Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo), Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Perkumpulan Penyelenggaraan Jasaboga Indonesia (PPJI), Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Riau dan stakeholder lainya.
Kegiatan rakor pariwisata rencana akan dilaksanakan setiap bulan dan pelaksanaannya dilaksanakan bergantian di kabupaten/kota di Riau. Kegiatan rakor akan diakhiri dengan peninjauan ke beberapa objek wisata dan melihat langsung aktifitas pelaku ekonomi kreatif serta kulinernya.
Terlebih lagi Roni mengatakan, sebelumnya Dispar Riau telah melakukan pelatihan teknis tenaga profesional pada usaha jasa makan dan minum. Kemudian, kegiatan pembinaan penyedia jasa makanan dan minuman (Hotel, Restoran, Rumah Makan dan Cafe). Lalu, pembinaan dan workshop kreatifitas/usaha ekonomi masyarakat di sekitar objek wisata se provinsi Riau.
"Dispar Riau melalui Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata telah melakukan pembinaan kepada para pelaku sektor pariwisata yang ada di 12 kabupaten/kota di Riau. Kegiatannya melibatkan 1.896 peserta. Telah dilaksanakan pada tahun 2018 hingga tahun 2020," pungkasnya.
Laporan: Eka G Putra
Editor: Rinaldi