Sabtu, 5 April 2025
spot_img

PLN Usulkan Stimulus Rp4,66 Triliun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Pemerintah melanjutkan stimulus listrik untuk masyarakat hingga Maret tahun ini. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bob Saril menyatakan, nilai anggaran itu mencapai Rp4,66 triliun.

"Tentu saja PLN sebagai entitas bisnis meminta pemerintah untuk meng-cover yang sudah kami keluarkan. Total mencakup 33,04 juta pelanggan dengan nilai Rp4,66 triliun," ujar Bob, Ahad (24/1).

Dia menyatakan bahwa anggaran Rp3,8 triliun dialokasikan sebagai diskon tarif listrik. Perinciannya, diskon 100 persen untuk pelanggan rumah tangga serta bisnis dan industri dengan daya 450 volt ampere (VA) dan diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA. Total pelanggan yang mendapatkan keringanan tarif mencapai 31,9 juta.

Bob menambahkan, anggaran yang diusulkan PLN itu juga meliputi pembebasan abonemen dan rekening minimum untuk 1,11 juta pelanggan. Total nilainya mencapai Rp844,5 miliar. Selain itu, Rp18,82 miliar dianggarkan untuk pembayaran pembebasan abonemen atau biaya beban atau rekening minimum 2020.

Baca Juga:  Dua Pekan, Dana Asing Kabur dari Pasar Modal RI Rp5,91 Triliun

Namun, data tersebut sangat dinamis karena jumlah pelanggan yang harus disubsidi bertambah. "Realisasinya tentu saja akan dihitung berapa banyak yang diklaim, berapa banyak yang diberikan. Yang kita keluarkan itu yang kita tagihkan kepada pemerintah," jelas Bob.

Usul PLN itu berbeda dengan hitung-hitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESยญDM). Sebelumnya, total noยญminal mencapai Rp4,57 triliun. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menjelaskan, nanti hitungan disesuaikan dengan data termutakhir.

"Kami ikut usulan PLN kalau update terakhir demikian. Kami evaluasi, kami rapatkan, klir sampaikan ke Pak Menteri ESDM, sampaikan ke Kementerian Keuangan agar jadi diusulkan di alokasi APBN," jelas Hendra.

Baca Juga:  Redmi A3 Tampil Stylish dan Sasar Market Entry Level

Pemerintah memberlakukan lagi stimulus tarif listrik pada Januari-Maret. Sasarannya beberapa jenis pelanggan tertentu. Hendra mengimbau PLN menjaga tingkat mutu pelayanan (TMP) agar stimulus tarif listrik pun bermanfaat secara maksimal.

Peraturan Menteri ESDM No 27 Tahun 2017 yang diperbarui menjadi Permen ESDM No 18 Tahun 2019 menetapkan indikator kompensasi TMP. Di antaranya, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah (TR), kecepatan pelayanan perubahan daya TR, kesalahan pembacaan kWh meter, dan waktu koreksi kesalahan rekening.

Pemerintah, lanjut Hendra, juga akan terus membenahi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar lebih tepat sasaran. "Jangan sampai ada kasus pelanggan dengan NIK tunggal, namun punya beberapa ID pelanggan. Ataupun sebaliknya," ujarnya.(dee/c19/hep/das)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Pemerintah melanjutkan stimulus listrik untuk masyarakat hingga Maret tahun ini. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bob Saril menyatakan, nilai anggaran itu mencapai Rp4,66 triliun.

"Tentu saja PLN sebagai entitas bisnis meminta pemerintah untuk meng-cover yang sudah kami keluarkan. Total mencakup 33,04 juta pelanggan dengan nilai Rp4,66 triliun," ujar Bob, Ahad (24/1).

Dia menyatakan bahwa anggaran Rp3,8 triliun dialokasikan sebagai diskon tarif listrik. Perinciannya, diskon 100 persen untuk pelanggan rumah tangga serta bisnis dan industri dengan daya 450 volt ampere (VA) dan diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA. Total pelanggan yang mendapatkan keringanan tarif mencapai 31,9 juta.

Bob menambahkan, anggaran yang diusulkan PLN itu juga meliputi pembebasan abonemen dan rekening minimum untuk 1,11 juta pelanggan. Total nilainya mencapai Rp844,5 miliar. Selain itu, Rp18,82 miliar dianggarkan untuk pembayaran pembebasan abonemen atau biaya beban atau rekening minimum 2020.

Baca Juga:  Dua Pekan, Dana Asing Kabur dari Pasar Modal RI Rp5,91 Triliun

Namun, data tersebut sangat dinamis karena jumlah pelanggan yang harus disubsidi bertambah. "Realisasinya tentu saja akan dihitung berapa banyak yang diklaim, berapa banyak yang diberikan. Yang kita keluarkan itu yang kita tagihkan kepada pemerintah," jelas Bob.

Usul PLN itu berbeda dengan hitung-hitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESยญDM). Sebelumnya, total noยญminal mencapai Rp4,57 triliun. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menjelaskan, nanti hitungan disesuaikan dengan data termutakhir.

"Kami ikut usulan PLN kalau update terakhir demikian. Kami evaluasi, kami rapatkan, klir sampaikan ke Pak Menteri ESDM, sampaikan ke Kementerian Keuangan agar jadi diusulkan di alokasi APBN," jelas Hendra.

Baca Juga:  Menteri Keuangan: Ada Lima Kebijakan Pendukung Pemulihan Ekonomi 2021

Pemerintah memberlakukan lagi stimulus tarif listrik pada Januari-Maret. Sasarannya beberapa jenis pelanggan tertentu. Hendra mengimbau PLN menjaga tingkat mutu pelayanan (TMP) agar stimulus tarif listrik pun bermanfaat secara maksimal.

Peraturan Menteri ESDM No 27 Tahun 2017 yang diperbarui menjadi Permen ESDM No 18 Tahun 2019 menetapkan indikator kompensasi TMP. Di antaranya, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah (TR), kecepatan pelayanan perubahan daya TR, kesalahan pembacaan kWh meter, dan waktu koreksi kesalahan rekening.

Pemerintah, lanjut Hendra, juga akan terus membenahi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar lebih tepat sasaran. "Jangan sampai ada kasus pelanggan dengan NIK tunggal, namun punya beberapa ID pelanggan. Ataupun sebaliknya," ujarnya.(dee/c19/hep/das)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

PLN Usulkan Stimulus Rp4,66 Triliun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Pemerintah melanjutkan stimulus listrik untuk masyarakat hingga Maret tahun ini. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bob Saril menyatakan, nilai anggaran itu mencapai Rp4,66 triliun.

"Tentu saja PLN sebagai entitas bisnis meminta pemerintah untuk meng-cover yang sudah kami keluarkan. Total mencakup 33,04 juta pelanggan dengan nilai Rp4,66 triliun," ujar Bob, Ahad (24/1).

Dia menyatakan bahwa anggaran Rp3,8 triliun dialokasikan sebagai diskon tarif listrik. Perinciannya, diskon 100 persen untuk pelanggan rumah tangga serta bisnis dan industri dengan daya 450 volt ampere (VA) dan diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA. Total pelanggan yang mendapatkan keringanan tarif mencapai 31,9 juta.

Bob menambahkan, anggaran yang diusulkan PLN itu juga meliputi pembebasan abonemen dan rekening minimum untuk 1,11 juta pelanggan. Total nilainya mencapai Rp844,5 miliar. Selain itu, Rp18,82 miliar dianggarkan untuk pembayaran pembebasan abonemen atau biaya beban atau rekening minimum 2020.

Baca Juga:  PNM Perkuat Kerja Sama Kejati dan 11 Kejaksaan Negeri di Riau

Namun, data tersebut sangat dinamis karena jumlah pelanggan yang harus disubsidi bertambah. "Realisasinya tentu saja akan dihitung berapa banyak yang diklaim, berapa banyak yang diberikan. Yang kita keluarkan itu yang kita tagihkan kepada pemerintah," jelas Bob.

Usul PLN itu berbeda dengan hitung-hitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESยญDM). Sebelumnya, total noยญminal mencapai Rp4,57 triliun. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menjelaskan, nanti hitungan disesuaikan dengan data termutakhir.

"Kami ikut usulan PLN kalau update terakhir demikian. Kami evaluasi, kami rapatkan, klir sampaikan ke Pak Menteri ESDM, sampaikan ke Kementerian Keuangan agar jadi diusulkan di alokasi APBN," jelas Hendra.

Baca Juga:  Realme 5i Resmi Meluncur

Pemerintah memberlakukan lagi stimulus tarif listrik pada Januari-Maret. Sasarannya beberapa jenis pelanggan tertentu. Hendra mengimbau PLN menjaga tingkat mutu pelayanan (TMP) agar stimulus tarif listrik pun bermanfaat secara maksimal.

Peraturan Menteri ESDM No 27 Tahun 2017 yang diperbarui menjadi Permen ESDM No 18 Tahun 2019 menetapkan indikator kompensasi TMP. Di antaranya, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah (TR), kecepatan pelayanan perubahan daya TR, kesalahan pembacaan kWh meter, dan waktu koreksi kesalahan rekening.

Pemerintah, lanjut Hendra, juga akan terus membenahi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar lebih tepat sasaran. "Jangan sampai ada kasus pelanggan dengan NIK tunggal, namun punya beberapa ID pelanggan. Ataupun sebaliknya," ujarnya.(dee/c19/hep/das)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€” Pemerintah melanjutkan stimulus listrik untuk masyarakat hingga Maret tahun ini. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Bob Saril menyatakan, nilai anggaran itu mencapai Rp4,66 triliun.

"Tentu saja PLN sebagai entitas bisnis meminta pemerintah untuk meng-cover yang sudah kami keluarkan. Total mencakup 33,04 juta pelanggan dengan nilai Rp4,66 triliun," ujar Bob, Ahad (24/1).

Dia menyatakan bahwa anggaran Rp3,8 triliun dialokasikan sebagai diskon tarif listrik. Perinciannya, diskon 100 persen untuk pelanggan rumah tangga serta bisnis dan industri dengan daya 450 volt ampere (VA) dan diskon 50 persen untuk pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA. Total pelanggan yang mendapatkan keringanan tarif mencapai 31,9 juta.

Bob menambahkan, anggaran yang diusulkan PLN itu juga meliputi pembebasan abonemen dan rekening minimum untuk 1,11 juta pelanggan. Total nilainya mencapai Rp844,5 miliar. Selain itu, Rp18,82 miliar dianggarkan untuk pembayaran pembebasan abonemen atau biaya beban atau rekening minimum 2020.

Baca Juga:  Undian Simpedes, Nasabah BRI Unit Rengat Kota Dapat Satu Unit Mobil

Namun, data tersebut sangat dinamis karena jumlah pelanggan yang harus disubsidi bertambah. "Realisasinya tentu saja akan dihitung berapa banyak yang diklaim, berapa banyak yang diberikan. Yang kita keluarkan itu yang kita tagihkan kepada pemerintah," jelas Bob.

Usul PLN itu berbeda dengan hitung-hitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESยญDM). Sebelumnya, total noยญminal mencapai Rp4,57 triliun. Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi menjelaskan, nanti hitungan disesuaikan dengan data termutakhir.

"Kami ikut usulan PLN kalau update terakhir demikian. Kami evaluasi, kami rapatkan, klir sampaikan ke Pak Menteri ESDM, sampaikan ke Kementerian Keuangan agar jadi diusulkan di alokasi APBN," jelas Hendra.

Baca Juga:  PNM Perkuat Kerja Sama Kejati dan 11 Kejaksaan Negeri di Riau

Pemerintah memberlakukan lagi stimulus tarif listrik pada Januari-Maret. Sasarannya beberapa jenis pelanggan tertentu. Hendra mengimbau PLN menjaga tingkat mutu pelayanan (TMP) agar stimulus tarif listrik pun bermanfaat secara maksimal.

Peraturan Menteri ESDM No 27 Tahun 2017 yang diperbarui menjadi Permen ESDM No 18 Tahun 2019 menetapkan indikator kompensasi TMP. Di antaranya, jumlah gangguan, kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah (TR), kecepatan pelayanan perubahan daya TR, kesalahan pembacaan kWh meter, dan waktu koreksi kesalahan rekening.

Pemerintah, lanjut Hendra, juga akan terus membenahi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) agar lebih tepat sasaran. "Jangan sampai ada kasus pelanggan dengan NIK tunggal, namun punya beberapa ID pelanggan. Ataupun sebaliknya," ujarnya.(dee/c19/hep/das)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari