athena (RIAUPOS.CO) — Uni Eropa (UE) baru saja mengungkap solusi untuk mengurangi beban imigran di Yunani. Kamis (13/3), mereka menawarkan EUR 2 ribu (Rp32 juta) untuk imigran yang ingin pulang. Mereka berharap tawaran tersebut bisa memperbaiki kondisi tempat penampungan yang sudah melebihi kapasitas.
Komisioner Urusan Internal UE Ylva Johansson menjelaskan, tawaran itu berlaku hanya untuk pengungsi di lima pulau Yunani sebelum 1 Januari 2020. Yakni, Lesbos, Chios, Samos, Kos, dan Leros. Menurut dia, tawaran tersebut terbatas untuk satu bulan dengan kuota 5 ribu imigran. "Ini adalah solusi sementara yang kami sepakati (dengan Yunani, red)," ungkapnya seperti dilansir Agence France-Presse.
Bantuan bagi imigran yang ingin pulang ke negara asal memang sudah ada. Namun, UE biasanya hanya memberikan EUR 370 (Rp6 juta). Johansson mengatakan, kenaikan lima kali lipat itu bertujuan memancing imigran dengan alasan ekonomi untuk kembali.
"Tentu saja pengungsi tak bisa kembali. Tapi, imigran ekonomi yang tahu mereka tak sulit mendapatkan suaka mungkin tertarik," jelasnya kepada The Guardian.
Kamp penampungan di pulau-pulau Yunani sudah menampung 42 ribu pengungsi. Padahal, penampungan-penampungan tersebut didesain dengan kapasitas 6 ribu pengungsi. Kamp Moria di Pulau Lesbos dilaporkan menampung 20 ribu meski kapasitas maksimalnya 2.200 jiwa.
Kebanyakan imigran di sana memang berasal dari negara konflik seperti Afghanistan dan Suriah. Namun, terdapat juga warga Irak, Palestina, Pakistan, Somalia, dan Kongo yang mencoba mencari peruntungan di Eropa. Merekalah yang diincar UE.
Kondisi penampungan pengungsi Yunani sedang terguncang gelombang pengungsi Suriah yang dilepas dari Turki. Yunani bersikeras menutup sementara pintu perbatasan bagi pengungsi hingga April. "Saat ini kita sedang menghadapi krisis nasional dan perbatasan perlu dilindungi,
" ujar Menteri Imigrasi Yunani Notis Mitarachi.
Mei depan, Yunani bakal menggelar konferensi untuk membahas anak-anak yatim piatu di penampungan. Tujuh negara Uni Eropa sudah siap menampung setidaknya 1,600 pengungsi anak-anak.(bil/c20/dos/jpg)