JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tempo Country Contributor Award 2020 berikan penghargaan kepada Sinar Mas Agribusiness and Food untuk program pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Desa Makmur Peduli Api (DMPA). Sebagai bagian dari proses penilaian, dewan juri mengakui kontribusi program Perusahaan terhadap berkurangnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area-area di mana program dilaksanakan.
Penghargaan CSR diberikan di lima bidang utama, yaitu Bidang Lingkungan, Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan, dan Bidang Bencana. Inovasi adalah kunci dari penghargaan CSR ini, dimana program tersebut harus menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat dan berkelanjutan.
“Sinar Mas Agribusiness and Food berterima kasih atas penghargaan dan pengakuan atas program DMPA yang diberikan oleh tim juri Tempo Country Contributor Award 2020. Kami bersama pemangku kepentingan lainnya terus bekerja sama untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan. Hanya dengan bekerja sama, kita bisa mewujudkan Indonesia bebas kebakaran hutan dan lahan,” jelas Agus Purnomo, Managing Director Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food.
Sejumlah program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang dilaksanakan di Riau dan Kalimantan Barat telah menuai banyak keberhasilan. Kedua area dimana Sinar Mas Agribusiness and Food beroperasi dipilih karena kedua area tersebut paling rawan kebakaran. Program DMPA menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat sekitar dan perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Program DMPA Sinar Mas Agribusiness and Foodmenekankan pada tiga pendekatan yaitu pencegahan kebakaran hutan dan lahan, konservasi, serta ketahanan panganyang bersifat kolaboratif dan partisipatif.
Para pemangku kepentingan bekerja sama di tingkat akar rumputuntuk menjawab permasalahan yang ada, tidak hanya dari sisi teknis tetapi juga menggunakan pendekatan sosial budaya untuk mencegah kebakaranterus terjadi.
Sejak tahun 2016, program DMPA telah berlangsung di 40 desa di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Lebih dari 1.150 orang telah menerima pelatihan dalam manajemenkebakaran, serta menjadi sukarelawan untuk Masyarakat Siaga Api(MSA). Untuk menjawabketahanan pangan masyarakat, perusahaan juga telah memperkenalkan pola bertani tanpa bakar di 22 desa yang telah diikuti lebih dari 470 orang petani.(rls)