JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Diego Maradona memang yang terhebat tetapi karena tidak mau meminta maaf atas gol "Tangan Tuhan"-nya, maka dia juga tidak sportif. Kalimat ini dilontarkan oleh mantan penjaga gawang Inggris Peter Shilton.
Shilton menjaga gawang Inggris saat mereka bertemu Argentina dalam perempat final Piala Dunia Meksiko, ketika pada menit keenam babak kedua Maradona melompat di depan dia untuk meninju bola masuk gawang setelah sang kiper keluar dari sarangnya untuk menghalau bola.
"Jelas-jelas pelanggaran. Curang," kata Shilton.
"Saat dia berlari untuk selebrasi dia bahkan sempat dua kali menoleh ke belakang, seolah menantikan peluit wasit. Dia tahu yang telah dia lakukan. Semua orang tahu, selain wasit itu dan dua hakim garis itu," lanjutnya.
Maradona kembali menjebol Inggris untuk kedua kalinya dengan gol yang tak diragukan lagi sebagai gol terbaik sepanjang masa Piala Dunia setelah membawa bola dari daerah permainan sendiri sampai melewati hadangan para pemain Inggris, tetapi Shilton menyatakan gol pertama sang legenda Argentina itu yang bermasalah.
"Saya tak peduli apa kata orang, gol itulah yang memenangkan Argentina. Dia mencetak gol kedua yang brilian hampir segera setelah itu, tetapi kami masih tersentak oleh apa yang terjadi beberapa menit sebelumnya itu. Itu menghantui saya selama bertahun-tahun, saya tak mau membohong hal itu sekarang ini," katanya.
Shilton menyatakan fakta bahwa Maradona tak pernah meminta maaf membuat dia dan rekan-rekannya dalam timnas Inggris saat itu tetap kecewa kepada Maradona.
"Sepertinya dia memiliki keagungan tetapi sayangnya tidak sportif. Kebanyakan pemain tim Inggris yang bermain di Meksiko itu merasa seperti saya. Di lapangan sepak bola pemain melakukan hal-hal yang mungkin mereka tak boleh lakukan. Itu terjadi di kepanasan momen. Saya harap hal itu tidak mencoreng warisan Maradona," kata pria yang kini berusia 71 tahun tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Diego Maradona memang yang terhebat tetapi karena tidak mau meminta maaf atas gol "Tangan Tuhan"-nya, maka dia juga tidak sportif. Kalimat ini dilontarkan oleh mantan penjaga gawang Inggris Peter Shilton.
Shilton menjaga gawang Inggris saat mereka bertemu Argentina dalam perempat final Piala Dunia Meksiko, ketika pada menit keenam babak kedua Maradona melompat di depan dia untuk meninju bola masuk gawang setelah sang kiper keluar dari sarangnya untuk menghalau bola.
- Advertisement -
"Jelas-jelas pelanggaran. Curang," kata Shilton.
"Saat dia berlari untuk selebrasi dia bahkan sempat dua kali menoleh ke belakang, seolah menantikan peluit wasit. Dia tahu yang telah dia lakukan. Semua orang tahu, selain wasit itu dan dua hakim garis itu," lanjutnya.
- Advertisement -
Maradona kembali menjebol Inggris untuk kedua kalinya dengan gol yang tak diragukan lagi sebagai gol terbaik sepanjang masa Piala Dunia setelah membawa bola dari daerah permainan sendiri sampai melewati hadangan para pemain Inggris, tetapi Shilton menyatakan gol pertama sang legenda Argentina itu yang bermasalah.
"Saya tak peduli apa kata orang, gol itulah yang memenangkan Argentina. Dia mencetak gol kedua yang brilian hampir segera setelah itu, tetapi kami masih tersentak oleh apa yang terjadi beberapa menit sebelumnya itu. Itu menghantui saya selama bertahun-tahun, saya tak mau membohong hal itu sekarang ini," katanya.
Shilton menyatakan fakta bahwa Maradona tak pernah meminta maaf membuat dia dan rekan-rekannya dalam timnas Inggris saat itu tetap kecewa kepada Maradona.
"Sepertinya dia memiliki keagungan tetapi sayangnya tidak sportif. Kebanyakan pemain tim Inggris yang bermain di Meksiko itu merasa seperti saya. Di lapangan sepak bola pemain melakukan hal-hal yang mungkin mereka tak boleh lakukan. Itu terjadi di kepanasan momen. Saya harap hal itu tidak mencoreng warisan Maradona," kata pria yang kini berusia 71 tahun tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi