PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – SUATU hari Mia (7) ikut ibunya pergi ke salah satu minimarket tak jauh dari rumah. Ibu sering kesal kepada Mia karena setiap kali hendak membayar barang belanjaan di kasir, Mia selalu merengek meminta jajanan berbentuk telur yang dijejer rapi di depan kasir.
Saat itu, Mia kembali merengek. Karena dilarang dan dimarahi, rengekan Mia semakin menjadi-jadi. Ia meminta jajanan berbentuk telur.
Karena sedang ramai, ibu akhirnya mengalah sebelum tangis Mia semakin keras. Mia mengambil
enam jajanan berbentuk telur tersebut.
Sontak hal tersebut membuat ibu geram, pasalnya harga jajanan tersebut untuk satu buah saja belasan ribu dan Mia mengambil enam buah, dan tentu saja mengorek cukup dalam kantong ibu.
Sesampainya di rumah, rupanya Mia tidak langsung membuka jajanannya. Ibu pun memiliki ide cemerlang agar Mia kapok membeli jajanan mahal berhadiah mainan tersebut. Ibu mengganti coklat putih di dalamnya dengan telur asin, dan merekatkan kembali dengan hati-hati bungkusan jajanan tersebut.
Saat Mia membuka jajanannya, ia merasa sedikit aneh, bentuk makanan tak seperti biasanya, ia pun menyendokkannya kemudian memasukkan ke dalam mulutnya. Sontak ia langsung menangis karena rasanya jauh dari ekspektasi.
Setelah kejadian tersebut, Mia tidak mau menyentuh jajanan tersebut lagi. Bahkan jika ditawari sekalipun, ia sudah kapok dengan enam jajanan dengan rasa asin yang aneh.
"Alamaak, bisa diakali juga kiranya. Alhamdulillah bisa hemat," ujar ibu dalam hati.(anf)
PEKANBARU, (RIAUPOS.CO) – SUATU hari Mia (7) ikut ibunya pergi ke salah satu minimarket tak jauh dari rumah. Ibu sering kesal kepada Mia karena setiap kali hendak membayar barang belanjaan di kasir, Mia selalu merengek meminta jajanan berbentuk telur yang dijejer rapi di depan kasir.
Saat itu, Mia kembali merengek. Karena dilarang dan dimarahi, rengekan Mia semakin menjadi-jadi. Ia meminta jajanan berbentuk telur.
- Advertisement -
Karena sedang ramai, ibu akhirnya mengalah sebelum tangis Mia semakin keras. Mia mengambil
enam jajanan berbentuk telur tersebut.
- Advertisement -
Sontak hal tersebut membuat ibu geram, pasalnya harga jajanan tersebut untuk satu buah saja belasan ribu dan Mia mengambil enam buah, dan tentu saja mengorek cukup dalam kantong ibu.
Sesampainya di rumah, rupanya Mia tidak langsung membuka jajanannya. Ibu pun memiliki ide cemerlang agar Mia kapok membeli jajanan mahal berhadiah mainan tersebut. Ibu mengganti coklat putih di dalamnya dengan telur asin, dan merekatkan kembali dengan hati-hati bungkusan jajanan tersebut.
Saat Mia membuka jajanannya, ia merasa sedikit aneh, bentuk makanan tak seperti biasanya, ia pun menyendokkannya kemudian memasukkan ke dalam mulutnya. Sontak ia langsung menangis karena rasanya jauh dari ekspektasi.
Setelah kejadian tersebut, Mia tidak mau menyentuh jajanan tersebut lagi. Bahkan jika ditawari sekalipun, ia sudah kapok dengan enam jajanan dengan rasa asin yang aneh.
"Alamaak, bisa diakali juga kiranya. Alhamdulillah bisa hemat," ujar ibu dalam hati.(anf)