Peralihan Musim dan Ancaman La Nina, Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan yang terjadi di Riau saat ini merupakan peralihan musim kemarau ke penghujan. Berdasarkan pantauan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru pada bulan September ini masih peralihan musim hujan. Artinya potensi cuaca ekstrem sering terjadi, termasuk La Nina.

Untuk itu, maka perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

- Advertisement -

Untuk diketahui, La Nina merupakan peristiwa dimana terjadi penurunan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian timur. Yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin pasat timur yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik.

Menurut situs BMKG, dampak La Nina secara global menguatnya angin pasat timur sehingga Sirkulasi Monsoon ikut menguat. Terjadi di wilayah pasifik bagian timur akan mengalami penurunan akumulasi curah hujan sehingga mengakibatkan cuaca lebih dingin dan kering.

- Advertisement -

Sementara wilayah pasifik ekuatorial barat seperti Indonesia, Malaysia, dan Australia bagian utara akan berpeluang mengalami curah hujan yang tinggi. Kondisi tersebut disertai cuaca yang lebih hangat dan lembab.

Terkait soal dampak terjadinya peristiwa La Nina, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Marzuki mengatakan, La Nina adalah meningkatnya curah hujan termasuk di wilayah Indonesia. Tetapi fenomena La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah seperti di daerah Jawa. 

Namun tidak terlalu berpengaruh untuk wilayah Riau. Artinya curah hujan diwilayah Riau masih normal. 

“Tetapi ketika memasuki musim hujan, maka curah hujan akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Kalau saat ini wilayah Riau masih normal, namun kita harus tetap waspada,” ujar Marzuki kepada Riaupos.co, Selasa (22/9/2020). 

Dijelaskan Marzuki, diprediksi bahwa sebagian besar wilayah Riau memasuki periode peralihan musim hujan mulai September-Oktober 2020. Tetapi pada Agustus kemarin sebagian wilayah Riau sudah memasuki musim hujan.

Menurutnya, kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat. 

"Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem. Ketika nanti memasuki musim hujan, maka curah hujan tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, untuk itu perlu diwaspadai potensi banjir dibeberapa wilayah yang rawan banjir," ungkapnya. 

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan yang terjadi di Riau saat ini merupakan peralihan musim kemarau ke penghujan. Berdasarkan pantauan dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru pada bulan September ini masih peralihan musim hujan. Artinya potensi cuaca ekstrem sering terjadi, termasuk La Nina.

Untuk itu, maka perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Untuk diketahui, La Nina merupakan peristiwa dimana terjadi penurunan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian timur. Yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin pasat timur yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik.

Menurut situs BMKG, dampak La Nina secara global menguatnya angin pasat timur sehingga Sirkulasi Monsoon ikut menguat. Terjadi di wilayah pasifik bagian timur akan mengalami penurunan akumulasi curah hujan sehingga mengakibatkan cuaca lebih dingin dan kering.

Sementara wilayah pasifik ekuatorial barat seperti Indonesia, Malaysia, dan Australia bagian utara akan berpeluang mengalami curah hujan yang tinggi. Kondisi tersebut disertai cuaca yang lebih hangat dan lembab.

Terkait soal dampak terjadinya peristiwa La Nina, Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Marzuki mengatakan, La Nina adalah meningkatnya curah hujan termasuk di wilayah Indonesia. Tetapi fenomena La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah seperti di daerah Jawa. 

Namun tidak terlalu berpengaruh untuk wilayah Riau. Artinya curah hujan diwilayah Riau masih normal. 

“Tetapi ketika memasuki musim hujan, maka curah hujan akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Kalau saat ini wilayah Riau masih normal, namun kita harus tetap waspada,” ujar Marzuki kepada Riaupos.co, Selasa (22/9/2020). 

Dijelaskan Marzuki, diprediksi bahwa sebagian besar wilayah Riau memasuki periode peralihan musim hujan mulai September-Oktober 2020. Tetapi pada Agustus kemarin sebagian wilayah Riau sudah memasuki musim hujan.

Menurutnya, kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat. 

"Pada masa peralihan musim ini, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem. Ketika nanti memasuki musim hujan, maka curah hujan tahun ini akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya, untuk itu perlu diwaspadai potensi banjir dibeberapa wilayah yang rawan banjir," ungkapnya. 

Laporan: Dofi Iskandar (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya