Jumat, 29 November 2024
spot_img

PSBM Lebih Ketat Malam Hari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SETELAH melakukan pembahasan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menetapkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM), Kamis (10/9). Wilayah pertama yang akan dibatasi adalah Kecamatan Tampan.

Dijelaskan Firdaus saat ditemui di Perkantoran Tenayan Raya, Senin (7/9), PSBM akan diterapkan mulai dua hari ke depan atau tepatnya pada Kamis (10/9) lusa.

"Dalam dua hari ini kami persiapkan dulu. In sya Allah Kamis besok akan kami mulai di Kecamatan Tampan," ujarnya.

Lama penerapan PSBM nantinya akan berlangsung sama pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah pernah diterapkan sebelumnya, yakni akan diterapkan selama dua pekan. "Kami putuskan di Tampan setelah mendengar kajian tim ahli epidemiologi. Juga dilihat berdasarkan jumlah eskalasi pasien positif Covid-19," imbuhnya.

Dalam dua hari ke depan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru akan melakukan harmonisasi terkait regulasi PSBM dengan peraturan gubernur (pergub). Regulasi akan dibentuk dalam perwako.

"Saat ini sudah ada pedoman terkait penerapan PSBM dari kementerian teknis. Dari Kemenkes dan Kemenpan RB sudah ada. Kita tinggal tunggu pergub untuk harmonisasi," jelasnya.

Kepada Firdaus, Riau Pos menanyakan apakah pada PSBM akan ada pula kompensasi bagi masyarakat yang wilayahnya dibatasi berupa bantuan sosial dari Pemko Pekanbaru, dia menyebut hal itu sedang dikaji.

"Tentu terseleksi tidak seperti kemarin (PSBB, red)," imbuhnya.

Dia menggarisbawahi, penerapan PSBM akan tetap merujuk pada tujuan masyarakat produktif bebas Covid-19.

"Aspek ekonomi tetap jadi perhatian. Pembatasan nanti di malam hari, kita tidak menutup ruang gerak ekonomi masyarakat. Kita hanya awasi lebih ketat dan disiplin terutama di malam hari. Secara umum hampir sama dengan PSBB," tegasnya.

Berdasarkan ekspose harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Senin (7/9), di Pekan­baru terjadi penambahan 70 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru. Dirincikan, angka ini membuat total penderita Covid-19 di ibukota Provinsi Riau ini sudah mencapai 1.054  orang.  290 orang di antaranya sembuh dan pulang, 116 orang masih dirawat di RS, 631  orang menjalani  isolasi mandiri dan 17 orang  meninggal dunia.

Baca Juga:  Warga Pekanbaru yang Dikabarkan Hilang sejak Ahad Ditemukan Meninggal

"Kita sudah pecah 1.000. Karena itu kita terapkan PSBM. Kesadaran di tengah masyarakat kurang. Sekarang malah masyarakat semakin longgar. Barangkali informasi yang tidak sampai. Pekanbaru tidak (zona, red) kuning seperti sebulan lalu. Kita sekarang merah," ujar Firdaus.

Angka Kematian di Riau Kembali Bertambah
Di sisi lain jumlah angka kematian pasien positif Covid-19 di kembali bertambah. Per Senin (7/9) terdapat penambahan dua pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Total pasien positif Covid-19 yang sudah meninggal dunia di Riau saat ini sebanyak 49 orang.

Tidak hanya pasien yang meninggal, pasien positif Covid-19 di Riau juga kembali bertambah dengan jumlah siginifikan. Kemarin, terdapat penambahan 134 pasien positif Covid-19 di Riau. Dengan demikian, saat ini total pasien positif Covid-19 di Riau berjumlah 2.717 orang.

Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari total pasien positif Covid-19 di Riau. Hingga saat ini yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 549 orang, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 817 orang.

"Untuk pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh saat ini sebanyak 1.302 orang. Sedangkan tambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia yakni W (55) warga Kabupaten Siak dan MSM (53) warga Kota Pekanbaru," katanya.

Hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Riau terbanyak masih berasal dari kota Pekanbaru yakni 23 pasien. Kabupaten Siak tujuh pasien, Bengakalis empat pasien, Dumai dan Kampar masing-masing tiga pasien, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing dua pasien.

"Kemudian Kuansing, Rokan Hulu dan Rokan Hilir masing-masing satu pasien. Sedangkan daerah yang belum ada pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia yakni Kepulauan Meranti," paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk rincian penambahan 134 pasien positif Covid-19 di Riau yakni Kota Pekanbaru 72, Dumai 27 orang, Siak 11 orang, Kampar 7 orang, Indragiri Hilir 5 orang, Pelalawan 5 orang, Indragiri Hulu 2 orang, Kepulauan Meranti dua orang, Kuansing 1orang, Rokan Hilir 1orang, dan  Rokan Hulu 1 orang.

Baca Juga:  SKK Migas-CPI Bantu Tingkatkan Kapasitas Ruang Isolasi Covid-19

"Selain penambahan pasien positif, juga terdapat penambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 48 orang. Mereka di antaranya berasal dari Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru, Kampar, Bengkalis, Kabupaten Siak, Indragiri Hilir, Kota Dumai dan Kabupaten Kuansing," paparnya.

Informasi lainnya, laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad saat ini juga terus meningkatkan jumlah pemeriksaan sampel swab per harinya. Kemarin, jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sebanyak 1.669 sampel.

"Terus ditingkatkannya pemeriksaan sampel swab tersebut untuk mempercepat proses tracing pasien positif Covid-19," sebutnya.

Dilanjutkan Mimi, sampel yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad tersebut merupakan sampel hasil tracing kontak pasien positif Covid-19 dan juga follow up pasien positif Covid-19. “Kalau secara keseluruhan, total jumlah sampel swab yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad hingga saat ini sebanyak 59.874 sampel,” jelasnya.

Dua Bayi Terpapar dari Orang Tua
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Dumai mengkonfirmasi  adanya penambahan kasus positif Covid-19, pada Senin (7/9). Setidaknya ada 28 kasus positif tambahan. Mirisnya lagi, ada dua bayi tersebut berumur dua tahun dan tiga tahun terpapar oleh orang tua mereka masing-masing yang terlebih dahulu di nyatakan positif Covid-19 sebelumnya.

"Dari 28 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dua diantaranya anak berusia 2 tahun inisial HMFP jenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Teluk Binjai. Kemudian  anak berusia 3 tahun atas nama GBH jenis kelamin perempuan warga Kelurahan Teluk Binjai," terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.

Ia mengatakan sehingga total pasien positif virus corona menjadi 260 kasus, dengan rincian isolasi mandiri 132 orang, dirawat di rumah sakit 50 orang, pasien sembuh 75 orang dan meninggal dunia 3 orang.

"Dari 28 tambahan tersebut,  18 di antaranya merupakan hasil tracing, 10 kasus merupakan pasien yang bergejala atau kita sebut dianggap suspect, kemudian dilakukan swab untuk penegakan diagnosanya," kata Syaiful.(ali/sol/hsb/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — SETELAH melakukan pembahasan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menetapkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM), Kamis (10/9). Wilayah pertama yang akan dibatasi adalah Kecamatan Tampan.

Dijelaskan Firdaus saat ditemui di Perkantoran Tenayan Raya, Senin (7/9), PSBM akan diterapkan mulai dua hari ke depan atau tepatnya pada Kamis (10/9) lusa.

- Advertisement -

"Dalam dua hari ini kami persiapkan dulu. In sya Allah Kamis besok akan kami mulai di Kecamatan Tampan," ujarnya.

Lama penerapan PSBM nantinya akan berlangsung sama pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang sudah pernah diterapkan sebelumnya, yakni akan diterapkan selama dua pekan. "Kami putuskan di Tampan setelah mendengar kajian tim ahli epidemiologi. Juga dilihat berdasarkan jumlah eskalasi pasien positif Covid-19," imbuhnya.

- Advertisement -

Dalam dua hari ke depan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru akan melakukan harmonisasi terkait regulasi PSBM dengan peraturan gubernur (pergub). Regulasi akan dibentuk dalam perwako.

"Saat ini sudah ada pedoman terkait penerapan PSBM dari kementerian teknis. Dari Kemenkes dan Kemenpan RB sudah ada. Kita tinggal tunggu pergub untuk harmonisasi," jelasnya.

Kepada Firdaus, Riau Pos menanyakan apakah pada PSBM akan ada pula kompensasi bagi masyarakat yang wilayahnya dibatasi berupa bantuan sosial dari Pemko Pekanbaru, dia menyebut hal itu sedang dikaji.

"Tentu terseleksi tidak seperti kemarin (PSBB, red)," imbuhnya.

Dia menggarisbawahi, penerapan PSBM akan tetap merujuk pada tujuan masyarakat produktif bebas Covid-19.

"Aspek ekonomi tetap jadi perhatian. Pembatasan nanti di malam hari, kita tidak menutup ruang gerak ekonomi masyarakat. Kita hanya awasi lebih ketat dan disiplin terutama di malam hari. Secara umum hampir sama dengan PSBB," tegasnya.

Berdasarkan ekspose harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Senin (7/9), di Pekan­baru terjadi penambahan 70 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru. Dirincikan, angka ini membuat total penderita Covid-19 di ibukota Provinsi Riau ini sudah mencapai 1.054  orang.  290 orang di antaranya sembuh dan pulang, 116 orang masih dirawat di RS, 631  orang menjalani  isolasi mandiri dan 17 orang  meninggal dunia.

Baca Juga:  Satu Hari Ringkus Empat Pengedar Narkoba 

"Kita sudah pecah 1.000. Karena itu kita terapkan PSBM. Kesadaran di tengah masyarakat kurang. Sekarang malah masyarakat semakin longgar. Barangkali informasi yang tidak sampai. Pekanbaru tidak (zona, red) kuning seperti sebulan lalu. Kita sekarang merah," ujar Firdaus.

Angka Kematian di Riau Kembali Bertambah
Di sisi lain jumlah angka kematian pasien positif Covid-19 di kembali bertambah. Per Senin (7/9) terdapat penambahan dua pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Total pasien positif Covid-19 yang sudah meninggal dunia di Riau saat ini sebanyak 49 orang.

Tidak hanya pasien yang meninggal, pasien positif Covid-19 di Riau juga kembali bertambah dengan jumlah siginifikan. Kemarin, terdapat penambahan 134 pasien positif Covid-19 di Riau. Dengan demikian, saat ini total pasien positif Covid-19 di Riau berjumlah 2.717 orang.

Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dari total pasien positif Covid-19 di Riau. Hingga saat ini yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 549 orang, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 817 orang.

"Untuk pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh saat ini sebanyak 1.302 orang. Sedangkan tambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia yakni W (55) warga Kabupaten Siak dan MSM (53) warga Kota Pekanbaru," katanya.

Hingga saat ini, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Riau terbanyak masih berasal dari kota Pekanbaru yakni 23 pasien. Kabupaten Siak tujuh pasien, Bengakalis empat pasien, Dumai dan Kampar masing-masing tiga pasien, Indragiri Hilir, Pelalawan dan Indragiri Hulu masing-masing dua pasien.

"Kemudian Kuansing, Rokan Hulu dan Rokan Hilir masing-masing satu pasien. Sedangkan daerah yang belum ada pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia yakni Kepulauan Meranti," paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk rincian penambahan 134 pasien positif Covid-19 di Riau yakni Kota Pekanbaru 72, Dumai 27 orang, Siak 11 orang, Kampar 7 orang, Indragiri Hilir 5 orang, Pelalawan 5 orang, Indragiri Hulu 2 orang, Kepulauan Meranti dua orang, Kuansing 1orang, Rokan Hilir 1orang, dan  Rokan Hulu 1 orang.

Baca Juga:  Atasi Gepeng, Terkendala Tempat Penampungan yang Representatif

"Selain penambahan pasien positif, juga terdapat penambahan pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 48 orang. Mereka di antaranya berasal dari Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru, Kampar, Bengkalis, Kabupaten Siak, Indragiri Hilir, Kota Dumai dan Kabupaten Kuansing," paparnya.

Informasi lainnya, laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad saat ini juga terus meningkatkan jumlah pemeriksaan sampel swab per harinya. Kemarin, jumlah sampel yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad sebanyak 1.669 sampel.

"Terus ditingkatkannya pemeriksaan sampel swab tersebut untuk mempercepat proses tracing pasien positif Covid-19," sebutnya.

Dilanjutkan Mimi, sampel yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad tersebut merupakan sampel hasil tracing kontak pasien positif Covid-19 dan juga follow up pasien positif Covid-19. “Kalau secara keseluruhan, total jumlah sampel swab yang diperiksa di laboratorium biomolekuler RSUD Arifin Achmad hingga saat ini sebanyak 59.874 sampel,” jelasnya.

Dua Bayi Terpapar dari Orang Tua
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Dumai mengkonfirmasi  adanya penambahan kasus positif Covid-19, pada Senin (7/9). Setidaknya ada 28 kasus positif tambahan. Mirisnya lagi, ada dua bayi tersebut berumur dua tahun dan tiga tahun terpapar oleh orang tua mereka masing-masing yang terlebih dahulu di nyatakan positif Covid-19 sebelumnya.

"Dari 28 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dua diantaranya anak berusia 2 tahun inisial HMFP jenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Teluk Binjai. Kemudian  anak berusia 3 tahun atas nama GBH jenis kelamin perempuan warga Kelurahan Teluk Binjai," terang Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.

Ia mengatakan sehingga total pasien positif virus corona menjadi 260 kasus, dengan rincian isolasi mandiri 132 orang, dirawat di rumah sakit 50 orang, pasien sembuh 75 orang dan meninggal dunia 3 orang.

"Dari 28 tambahan tersebut,  18 di antaranya merupakan hasil tracing, 10 kasus merupakan pasien yang bergejala atau kita sebut dianggap suspect, kemudian dilakukan swab untuk penegakan diagnosanya," kata Syaiful.(ali/sol/hsb/ted)

Laporan: TIM RIAU POS (Pekanbaru)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari