JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Saat awal pandemi, masyarakat ramai berjemur di bawah sinar matahari dengan alasan untuk meningkatkan imun tubuh. Secara ilmiah, cara itu memang benar. Tapi agar lebih efektif dan bermanfaat, berjemur harus dilakukan pada waktu yang tepat.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Inneke Jane, menjelaskan untuk jam atau waktu yang tepat untuk berjemur sambil berolahraga memang masih menjadi kontroversi. Tetapi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, kata dia, sepakat bahwa untuk menyesuaikan iklim tropis di Indonesia, maka waktu yang tepat untuk berjemur adalah sebelum jam 9 pagi. Sebab Indonesia tepat berada di garis katulistiwa.
“Itu masih jadi kontroversi ya jam berapa sebenarnya yang bagus dan bermanfaat. Awalnya kan dikatakan jam 10-12. Tapi kami di perhimpunan sepakat bahwa yang baik adalah sebelum pukul 9 pagi,” jelasnya.
“Sebelum pukul 9 pagi itu matahari lagi bagus dalam produksi vitamin D. Dan itupun cukup 15 menit ya kalau outdoor,” katanya.
Dia mengingatkan berjemur pun meski sinar matahari sebelum pukul 9 pagi memberi manfaat, tetap wajib memakai tabir surya. Begitupun untuk kaum hawa yang berhijab dan mengenakan baju lengan panjang.
“Sekaligus pakai kaos lengan panjang, harus pakai tabir surya. Lalu pakai baju yang menyerap keringat, dan sepatu yang dipakai juga jangan terlalu sempit,” ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Saat awal pandemi, masyarakat ramai berjemur di bawah sinar matahari dengan alasan untuk meningkatkan imun tubuh. Secara ilmiah, cara itu memang benar. Tapi agar lebih efektif dan bermanfaat, berjemur harus dilakukan pada waktu yang tepat.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Inneke Jane, menjelaskan untuk jam atau waktu yang tepat untuk berjemur sambil berolahraga memang masih menjadi kontroversi. Tetapi Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, kata dia, sepakat bahwa untuk menyesuaikan iklim tropis di Indonesia, maka waktu yang tepat untuk berjemur adalah sebelum jam 9 pagi. Sebab Indonesia tepat berada di garis katulistiwa.
- Advertisement -
“Itu masih jadi kontroversi ya jam berapa sebenarnya yang bagus dan bermanfaat. Awalnya kan dikatakan jam 10-12. Tapi kami di perhimpunan sepakat bahwa yang baik adalah sebelum pukul 9 pagi,” jelasnya.
“Sebelum pukul 9 pagi itu matahari lagi bagus dalam produksi vitamin D. Dan itupun cukup 15 menit ya kalau outdoor,” katanya.
- Advertisement -
Dia mengingatkan berjemur pun meski sinar matahari sebelum pukul 9 pagi memberi manfaat, tetap wajib memakai tabir surya. Begitupun untuk kaum hawa yang berhijab dan mengenakan baju lengan panjang.
“Sekaligus pakai kaos lengan panjang, harus pakai tabir surya. Lalu pakai baju yang menyerap keringat, dan sepatu yang dipakai juga jangan terlalu sempit,” ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman