(RIAUPOS.CO) – Kasus penambahan harian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau terus melonjak. Bahkan, Sabtu (5/9), mencatatkan rekor baru penambahan yang mencapai 178 kasus. Angka itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI hingga kemarin siang. Sementara menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, penambahan kemarin sebanyak 176 kasus.
Angka ini menempatkan Provinsi Riau pada posisi kelima tertinggi penambahan kasus harian di bawah DKI Jakarta 877 kasus, Jawa Timur 326 kasus, Jawa Tengah 258 kasus dan Jawa Barat 228 kasus. Dari jumlah ini, Pekanbaru kembali menjadi penyumbang terbanyak.
“Hari ini (kemarin, red) terdapat penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 176 orang dalam sehari.
Pekanbaru kembali jadi penyumbang kasus terbanyak dengan 69 kasus,” ungkap Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (5/9).
Terkait terjadinya perbedaan jumlah data antara daerah dan nasional, Mimi menjelaskan, itu karena secara ketentuan pusat sudah memberikan batas waktu. Bahwa data dari masing-masing provinsi itu harus masuk sebelum pukul 12.00 WIB karena pusat juga akan melakukan pendataan dari seluruh provinsi.
‘’Sementara untuk mengejar waktu supaya data kita (Riau, red) masuk ke pusat pukul 12.00 WIB maka dilakukan pendataan. Ternyata setelah dilaporkan, kembali kami lakukan cek dan ricek lagi ternyata ada data yang double. Misalnya ada double nama yang masuk maka selanjutnya akan dilakukan sinkronisasi data kelebihan atau kekurangan itu. Kami akan dibatasi dalam menyampaikan laporan itu ke pusat yang sudah harus masuk pukul 12.00 WIB,” ujarnya. ‘’Teman-teman kan mengejar itu dulu, melaporkan berapa kasus yang masuk sesuai dengan hasil lab,’’ tambahnya.
Mimi menjelaskan, 176 tambahan kasus baru hari ini tersebar di tujuh kabupaten/kota di Riau. Di antaranya Kabupaten Bengkalis 11 kasus, Dumai 47 kasus, Kampar 12 kasus, Pekanbaru 69, Pelalawan 24, Siak 11 dan Rokan Hilir 1 kasus dan warga provinsi luar daerah 1. Dengan demikian maka total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau menjadi 2.442 orang dengan rincian isolasi mandiri 680 orang, rawat di rumah sakit (RS) 496 orang, sembuh 1.224 orang dan 42 meninggal dunia.
Sementara itu, kemarin terdapat penambahan 107 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Mereka warga Kabupaten Kampar 9 orang, Dumai 11 orang, Bengkalis 3 orang, Pekanbaru 63 orang, Siak 14 orang, Kuansing 1, Pelalawan 3, dan warga provinsi luar daerah 3 orang. “Sampai hari ini (kemarin, red), Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin Achmad telah memeriksa 56.616 spesimen,” ujar Mimi.
Sementara itu suspek yang diisolasi mandiri berjumlah 7.728 orang, isolasi di RS berjumlah 109 orang, selesai isolasi 10.906 orang, meninggal dunia 53 orang. Total suspek 18.796 orang.
Kontak Erat dengan Bupati Rohil Negatif
Sejumlah kontak erat dengan Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp yang dinyatakan sebagai orang tanpa gejala (OTG) dinyatakan negatif. Hal itu dikatakan Juru Bicara (Jubir) Percepatan penanganan Covid-19 Rohil H Ahmad Yusuf SSos MH, Sabtu (5/9).
“Hari ini (kemarin, red) hasil swab untuk 128 orang yang dilakukan sebelumnya telah keluar. Semua negatif, termasuk istri, anak-anak dan sopir Tuan S (bupati, red),” kata Ahmad Yusuf.
Dengan demikian terangnya, maka pihak yang diyakini sempat berinteraksi dengan bupati tersebut dinyatakan tidak terpapar, sehingga tidak perlu menjalani karantina rumah. Kendati begitu dirinya tetap mengimbau masyarakat untuk dapat waspada dengan penularan Covid-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara ketat di antaranya memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.
Di sisi lain, terangnya, angka untuk penderita Covid-19 di Rohil mencapai 8 orang, yang masih dirawat intensif dan sebanyak 51 orang dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah masing-masing.
Dumai Rekor Lagi
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Dumai semakin mengkhawatirkan. Pasalnya masyarakat yang terpapar di Kota Dumai semakin banyak. Sabtu (5/9) ada penambahan 47 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Industri ini.
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Dumai kembali memecahkan rekor terbanyak penularan kasus sepanjang pendemi Covid-19 di Kota Dumai terjadi. “Jujur saja, ini sangat mengkhawatirkan, kasus terus bertambah,” ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.
Ia mengatakan kebanyakan pasien konfirmasi positif di Kota Dumai merupakan hasil tracing kontak terhadap pasien positif Covid-19 sebelumnya. “Ini membuktikan jika virus corona ini sangat berbahaya dan sangat cepat menular. Untuk itu, jangan ada lagi masyarakat yang menganggap sepele dan tidak memperdulikan protokol kesehatan,” terangnya.
Dari 47 kasus penambahan tersebut, 42 pasien menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing. Lima orang lainnya dirawat di RSUD Kota Dumai. Dengan penambahan tersebut jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Dumai sudah menembus 219 kasus dengan angka aktif 154 kasus, sembuh 63 kasus dan meninggal dua kasus.
“Kami sangat meminta masyarakat untuk taat melaksanakan protokol kesehatan. Jangan melaksanakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak karena jika satu saja ada yang tertular maka akan banyak yang lain tertular,” terangnya.
Ia mengatakan kondisi di Dumai menurut perhitungannya sudah masuk ke zona merah dengan tingkat penuluran tinggi. “Tapi penentuan itu masih di Kementerian Kesehatan,” terangnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan pihaknya akan terus melakukan tracing kontak terhadap pasien positif Covid-19 lainnya. “Kami memprediksi kasus akan terus bertambah beberapa hari ke depan, untuk itu mari kita putus rantai penularan dengan cara mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
“Pakai masker di mana saja. Cuci tangan dan jaga jarak merupakan cara paling efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Dumai,” sebutnya.
Syaiful menyebutkan pihaknya telah membuat kebijakan terkait pelanggaran protokol kesehatan, selain itu pihaknya juga kembali memberlakukan setiap orang yang masuk ke Dumai minimal harus memiliki bukti rapid test nonreaktif. “Percayalah jika kita tidak bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 di Kota Dumai ini,kasus akan semakin bertambah dan akan membuat fasilitas kesehatan tidak mampu menampung pasien positif Covid-19 yang memiliki gelaja,” sebutnya.
Jika kasus semakin bertambah, maka Pemerintah Kota Dumai akan memberlakukan pembatasan-pembatasan sosial lagi seperti pada awal kasus terjadi. “Tolong jangan abai dan menganggap sepele dengan kasus ini,” tuturnya.(dof/fad/hsb/das)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru, Dumai dan Bagansiapiapi