Senin, 23 Juni 2025

WNI di Suriah Diizinkan Pulang dengan Syarat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persoalan terorisme masih jadi sorotan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dalam Simposium Penataan Wilayah Pertahanan yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa (9/7). Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kembali menyingung masalah tersebut. Termasuk di antaranya soal keinginan ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah pulang ke tanah air.
 
Sebagai menteri pertahanan, Ryamizard menyatakan, bahwa tidak menjadi soal apabila ratusan WNI tersebut pulang ke Indonesia. Hanya, mereka harus berjanji untuk meninggalkan semua ideologi lain selain Pancasila. 
”Janji dulu, kalau di sini jadi ISIS nggak usah saja. Kalau insaf, kalau orang baik-baik ya nggak apa-apa (pulang ke Indonesia),” ungkap dia kemarin. Bukan hanya pria, itu juga berlaku untuk anak-anak dan perempuan.
Janji tersebut harus disampaikan secara lisan serta dibuat dalam perjanjian tertulis. Janji yang dimaksud Ryamizard tidak lain adalah setia kepada NKRI dan Pancasila. Itu penting lantaran Ryamizard tidak ingin begitu kembali ke tanah air, mereka malah berulah serta menebar teror kepada masyarakat. ”Kalau melanjutkan perjuangannya di sini bahaya dong,” ujarnya. ”Janji dulu nggak berbuat macam-macam,” tegasnya. 
Ryamizard mengakui, saat ini terorisme menjadi salah satu ancaman nyata yang berpotensi mengganggu keamanan negara.
Karena itu, instansinya juga memberi perhatian lebih terhadap ancaman tersebut.(syn/jpg)
Baca Juga:  Tahun Depan, Jakarta Larang Kendaraan Tua Beroperasi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persoalan terorisme masih jadi sorotan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dalam Simposium Penataan Wilayah Pertahanan yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa (9/7). Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kembali menyingung masalah tersebut. Termasuk di antaranya soal keinginan ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah pulang ke tanah air.
 
Sebagai menteri pertahanan, Ryamizard menyatakan, bahwa tidak menjadi soal apabila ratusan WNI tersebut pulang ke Indonesia. Hanya, mereka harus berjanji untuk meninggalkan semua ideologi lain selain Pancasila. 
”Janji dulu, kalau di sini jadi ISIS nggak usah saja. Kalau insaf, kalau orang baik-baik ya nggak apa-apa (pulang ke Indonesia),” ungkap dia kemarin. Bukan hanya pria, itu juga berlaku untuk anak-anak dan perempuan.
Janji tersebut harus disampaikan secara lisan serta dibuat dalam perjanjian tertulis. Janji yang dimaksud Ryamizard tidak lain adalah setia kepada NKRI dan Pancasila. Itu penting lantaran Ryamizard tidak ingin begitu kembali ke tanah air, mereka malah berulah serta menebar teror kepada masyarakat. ”Kalau melanjutkan perjuangannya di sini bahaya dong,” ujarnya. ”Janji dulu nggak berbuat macam-macam,” tegasnya. 
Ryamizard mengakui, saat ini terorisme menjadi salah satu ancaman nyata yang berpotensi mengganggu keamanan negara.
Karena itu, instansinya juga memberi perhatian lebih terhadap ancaman tersebut.(syn/jpg)
Baca Juga:  DPRD Minta Pemprov Segera Bentuk Satgas Pengawasan Penjualan Sawit
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Persoalan terorisme masih jadi sorotan Kementerian Pertahanan (Kemhan). Dalam Simposium Penataan Wilayah Pertahanan yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa (9/7). Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kembali menyingung masalah tersebut. Termasuk di antaranya soal keinginan ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Suriah pulang ke tanah air.
 
Sebagai menteri pertahanan, Ryamizard menyatakan, bahwa tidak menjadi soal apabila ratusan WNI tersebut pulang ke Indonesia. Hanya, mereka harus berjanji untuk meninggalkan semua ideologi lain selain Pancasila. 
”Janji dulu, kalau di sini jadi ISIS nggak usah saja. Kalau insaf, kalau orang baik-baik ya nggak apa-apa (pulang ke Indonesia),” ungkap dia kemarin. Bukan hanya pria, itu juga berlaku untuk anak-anak dan perempuan.
Janji tersebut harus disampaikan secara lisan serta dibuat dalam perjanjian tertulis. Janji yang dimaksud Ryamizard tidak lain adalah setia kepada NKRI dan Pancasila. Itu penting lantaran Ryamizard tidak ingin begitu kembali ke tanah air, mereka malah berulah serta menebar teror kepada masyarakat. ”Kalau melanjutkan perjuangannya di sini bahaya dong,” ujarnya. ”Janji dulu nggak berbuat macam-macam,” tegasnya. 
Ryamizard mengakui, saat ini terorisme menjadi salah satu ancaman nyata yang berpotensi mengganggu keamanan negara.
Karena itu, instansinya juga memberi perhatian lebih terhadap ancaman tersebut.(syn/jpg)
Baca Juga:  Akhir Pekan Ini, Sanksi Denda dan Kerja Sosial Diterapkan

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari