PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — JARINGAN internet Telkomsel di wilayah Kota Pekanbaru hingga Rabu (12/8) belum juga stabil. Pengguna layanan Telkomsel masih mengeluhkan kondisi tersebut. Meski sudah sedikit pulih, namun kondisi akses internet dan telepon masih ngadat.
Dewi, seorang dosen universitas ternama di Pekanbaru mengeluhkan kondisi tersebut. Dirinya mengaku kesulitan berkomunikasi dengan mahasiswa lantaran akses jaringan internet yang tak kunjung pulih.
"Sampai siang ini (kemarin, red) belum juga pulih. Saya cari kartu paket data lain di mana-mana juga habis. Gerai ngakunya banyak yang kehabisan stok," kata Dewi kepada Riau Pos, kemarin siang.
Akibat jaringan yang belum juga stabil, aktivitas pengguna TelkomGrup banyak yang terganggu.
Sebagai pengguna setia provider anak usaha milik PT Telkom Indonesia tersebut, Dewi berharap layanan Telkomsel ini dapat segera diperbaiki agar aktivitas pengguna bisa normal seperti sediakala.
"Serba salah mau cari kartu lain sudah pada habis. Keliling-keliling tak dapat. Jadinya aktivitas terganggu, mahasiswa banyak yang susah untuk berkomunikasi," tuturnya.
Sementara itu, toko kartu perdana di Pekanbaru banyak diserbu masyarakat. Sejak Selasa (11/8) sore pascajaringan lumpuh total, warga sudah berancang-ancang mengganti paket data dengan provider lain.
"Warga sudah ramai beli kartu selain Telkomsel sejak kemarin sore, stok kami pun habis," ungkap Toni, pegawai toko kartu perdana di Marpoyan Damai Pekanbaru.
Akibat lonjakan pembeli ini, dia mengakui kewalahan melayani para pelanggan tersebut.
"Yang susahnya daftar-daftar ini, banyak pembeli tapi kita nggak sanggup melayaninya. Jadi tiap ada yang beli kami sarankan daftar sendiri, soalnya pelayan toko ini terbatas," tuturnya.
Pelayanan yang memerlukan jaringan di beberapa jaringan toko swalayan juga mengalami gangguan. Menurut kepala toko di salah satu di Jalan Soebrantas Indomaret Doni Efendi, pelayanan yang melibatkan jaringan Telkom terpaksa tidak bisa dilakukan. Bahkan ia menyebutkan, pelayanan tersebut belum bisa dilaksanakan hingga jaringan kembali normal.
"Kalau kata atasan sih, ini bakalan berlangsung hingga satu pekan ke depan. Kami kan pakai jaringan Indihome, jadi berbagai pelayanan yang pakai jaringan belum bisa," katanya, Rabu (12/8).
Sementara itu, salah seorang karyawan Alfamart Ricky juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan, semua pembayaran yang melibatkan jaringan tidak bisa dilakukan.
"Aplikasi pembayaran off dulu. Mungkin sampai jaringan kembali normal," ujarnya.
Di perbankan jaringan juga sempat mengalami gangguan. Kendati demikian beberapa perbankan dapat mengatasi masalah tersebut, sehingga pelayanan dapat berjalan seperti biasa. Bank Syariah Mandiri (BSM) misalnya. Area Service BSM Rico Chandra mengatakan pihaknya memiliki disaster recovery plan (DRP), sehingga gangguan-gangguan dapat diatasi.
"Alhamdulillah kami tidak terlalu berpengaruh. Kami ada backup provider selain Telkomsel. Kami sudah persiapkan plan B jika terjadi gangguan atau pun hal yang eksternal termasuk kalau terjadi bencana alam atau lainnya. Paling kendalanya untuk urusan ke nasabah aja yang agak terganggu karena rata-rata nasabah pakai Telkomsel," ujarnya.
Pimpinan Cabang BRI Pekanbaru Yudi Wahyudi juga mengatakan jika pelayanan di BRI tetap berjalan sebagaimana biasanya.
"BRI lancar alhamdulillah," katanya.
Menanggapi adanya gangguan jaringan Telkomsel di Wilayah Sumatera, Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin menjelaskan jika layanan komunikasi baik telepon, SMS dan akses data Telkomsel di seluruh wilayah Sumatera yang kini sudah berangsur pulih.
"Berangsur-angsur sudah pulih dan mulai dapat diakses kembali," jelasnya.
Sementara Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan khususnya yang terdampak atas ketidaknyamanan ini.
"Atas nama manajemen TelkomGroup, kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Dan kami mengapresiasi kepercayaan pelanggan yang tetap setia menggunakan layanan Telkomsel," ujarnya.
Ganggu Siswa Belajar Daring
Selain mengakibatkan aktivitas warga di Pekanbaru terganggu akibat jaringan internet Telkomsel mengalami gangguan sejak, Selasa (11/8) sampai dengan, Rabu (12/8), sejumlah aktivitas dan layanan mengalami terhambat. Termasuk proses belajar daring siswa/siswi di rumah maupun guru di sekolah. Seperti yang terjadi di MAN 2 Model, Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (12/8).
Guru MAN 2 Model Hafiza mengatakan, untuk mengantisipasi itu, pihak guru memanfaatkan WhatsApp Grup untuk pembelajaran siswa seperti mengirimkan tugas dan lain-lain. Tetapi tidak seefektif seperti biasanya (belajar melalui daring) karena kebanyakan siswa yang berasal dari luar daerah.
"Saya sebagai guru memaklumi keterbatasan yang ada seperti saat ini. Saat ini saya arahkan ke bahan ajar yang sudah di share ke WhatsApp Grup. Jika ada siswa yang tidak memahami agar bisa menjadi gurunya masing-masing. Akibat putusnya jaringan internet Telkomsel itu kami merasa sangat terganggu," ujar Hafiza.
Hal yang sama dikatakan Kepala Labor Komputer MAN 2 Model Pekanbaru, Septi Hidayat. Dijelaskannya, karena kami menggunakan jaringan internet dari telkomsel, karena situasi saat ini sedang mengalami gangguan jaringan internet nya maka kami alihkan ke jaringan yang lainnya. Tetapi tetap kurang efektif karena kami memang menggunakan jaringan internet dari terkomsel, kami ada kerja sama dengan Telkomsel.
Untuk itu kami berharap agar jaringan internet Telkomsel kembali berjalan sehingga proses pembelajaran melalui daring bisa kembali dilanjutkan. "Untuk sementara memang proses pembelajaran daring terhenti karena jaringan internet Telkomsel terganggu," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang siswa MAN 2 Model, Si Leen Yaqutah mengatakan, karena jaringan internet dari Telkomsel terganggu dia tidak bisa belajar daring.
Begitu juga untuk tugas-tugas yang diberikan guru melalui pembelajaran daring harus terhenti karena jaringan internet terganggu.
"Jadi kami tidak tahu tugas apa yang mau dikerjakan,"terangnya.
Layanan Paspor di Imigrasi Terganggu
Layanan di kantor Imigrasi Kelas I Kota Pekanbaru pun mengalami kendala dalam melayani paspor. Sehingga layanan paspor pun harus ditunda.
"Kami menunda layanan paspor hingga internet di Pekanbaru pulih kembali. Bagi pemohon paspor agar dapat dimengerti dan dimaklumi," sebut Kepala Imigrasi Idhul Adheman.
Dilanjutkannya, pihaknya pun telah berjumpa dengan pihak Telkomsel.
"Kami sudah jumpa dan kami tanya kapan jaringan normal kembali. Katanya, sekitar dua hingga tiga hari ke depan jaringan baru normal lagi," ungkapnya.
Dikatakannya, sistem internet pengurusan paspor langsung terhubung dengan Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta. Jadi, bagi masyarakat yang telah mendaftar maka dari itu belum dapat melayani.
"Karena berbasis jaringan dan terhubung ke pusat, maka harus menunggu hingga normal. Kami telah mengumumkan hari ini ke media sosial dan web kami serta menghubungi pada pemohon melalui telepon yang aktif," terangnya.
Nantinya, akan mengutamakan masyarakat yang sudah melakukan permohonan paspor. "Sejak corona dalam sehari pemohon paspor hanya 30 orang," tuturnya.
Polisi Dalami Penyebab Kebakaran
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Pekanbaru telah dikerahkan melakukan penyelidikan pascakebakaran yang terjadi di gedung fasilitas Sentra Telepon Otomat (STO) Telkom, Selasa (11/8) lalu. Langkah ini, dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti peristiwa kebakaran tersebut.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menyampaikan, Tim Labfor telah melakukan identifikasi di tempat kejadian perkara (TKP). Indentifikasi ini, sambung dia, dilakukan pascasetelah kebakaran hingga Rabu (12/8).
"Dari semalam (Selasa, red). Lalu, dilanjutkan pagi tadi (kemarin, red) sampai siang hari tim Labfor melakukan identifikasi di lokasi," kata Sunarto, Rabu (12/8) petang.
Dalam pelaksanaan identifikasi itu, lanjut perwira polisi berpangkat tiga bunga melati, menerjunkan enam personel Labfor Cabang Pekanbaru, dipimpin langsung Kepala Cabang (Kacab), AKBP Yani. Mereka melakukan pemeriksaan sejumlah objek yang terbakar.
"Tim Labfor juga membawa beberapa sampel di antaranya kabel-kabel yang terbakar dan abu dari dugaan LAPK (lokasi asal permulaan kebakaran, red) untuk diperiksa dan dianalisis di Labfor. Hasil ini, nanti akan menentukan penyebab kebakaran," imbuh Sunarto. Ketika ditanya mengenai berapa lama proses pemeriksaan dan analisa sampel dilakukan di Labfor, Narto mengaku, belum dapat memastikannya. "Ini memerlukan waktu untuk tim bekerja," ujar Sunarto.(p/anf/dof/sof/rir/ted)
Laporan" TIM RIAU POS (Pekanbaru)