PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Masyarakat Riau, khususnya Pekanbaru bisa sedikit lega meski tetap harus waspada terhadap Covid-19. Pasalnya, Ahad (21/6) tak ada penambahan kasus positif di Riau.
Bahkan, kekhawatiran bakal meledak kasus positif dari klaster BRI tak terjadi. Itu setelah tes swab seluruh karyawan keluar, dan hasilnya tidak ada penambahan kasus positif.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi menyebutkan, seluruh karyawan dan pekerja yang ada di BRI Jalan Sudirman, tepatnya di dekat Plaza Sukaramai sudah diperiksa sampel swab-nya.
“Semua karyawan dan pekerja sudah diperiksa, hasilnya negatif. Sehingga bank tersebut sudah bisa beroperasi kembali dengan para karyawan yang sudah diperiksa dan hasilnya negatif,” kata Yovi.
Dengan demikian, Yovi mengatakan, dari klaster BRI ini hanya ditemukan 11 pasien positif, 10 di antaranya sudah dirawat di Pekanbaru dan satu orang dirawat di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Meski BRI sudah boleh beroperasi lagi, pihaknya menekankan protokol kesehatan harus tetap dijalankan. “Besok (hari ini, red) tim dari dinas kesehatan akan melakukan supervisi ke BRI untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sana,” sebutnya.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kepulauan Meranti mendeteksi seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang memiliki kontak dengan pasien terjangkit klaster BRI, DH.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto mengatakan, pasien tersebut berinisial Tn J (22) warga Kecamatan Tebingtinggi. J ditetapkan sebagai PDP, Ahad (21/6). “PDP ini kontak erat dengan DH (24) positif klaster BRI. Pada 6 Juni 2020 lalu, DH ini sempat mampir ke Selatpanjang,” ungkapnya didampingi Jubir Gugus Tugas Covid-19 Meranti, Fahri Skm.
Walaupun hasil rapid test nonreaktif, namun J (22) atau PDP tersebut memiliki gejala Covid-19. Selain batuk dan pilek, diungkapkan Mirsi, hasil rontgen J diketahui menderita radang paru-paru atau pneumonia. Sehingga saat ini terpaksa diisolasi di RSUD Kepulauan Meranti.
Selain seorang PDP, hasil tracing yang dilakukan mendapati tujuh orang dalam pantauan (ODP) yang juga memiliki kontak dengan DH. Dari jumlah tersebut beberapa orang di antaranya adalah jajaran BRI Selatpanjang.
Menindaklanjuti kondisi itu, Senin (21/6) pihaknya akan melakukan rapid test dan mengambil sampel swab terhadap seluruh ODP yang memiliki kontak dengan DH. Kegiatan ini dilaksanakan RSUD Kepulauan Meranti.
“Selain itu, kami juga berharap kepada seluruh masyarakat Kepulauan Meranti tetap patuh dan tetap menjalankan protokol kesehatan, menggunakan masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan,” ujarnya.
Untuk update Covid-19 di Riau, per Ahad (21/6), jumlah pasien positif Covid-19 di Riau sebanyak 142 orang atau tidak ada penambahan dari hari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 18 orang di antaranya masih dirawat, 116 sehat dan pulang serta delapan orang meninggal dunia.
Sedangkan untuk PDP berjumlah 1.787. Yang sudah dinyatakan sehat sebanyak 1.495, meninggal 176 dan yang masih dirawat sebanyak 116 pasien. Untuk ODP berjumlah 75.946 orang. Dari jumlah tersebut, 72.106 yang sudah selesai menjalani pemantauan dan 3.840 yang masih berstatus ODP.
Buka, THM Tidak Penuhi Protokol Kesehatan
Di sisi lain, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan menerima laporan bahwa, tempat hiburan malam (THM) khususnya di Kota Pekanbaru sudah banyak yang mulai buka. Namun protokol kesehatan belum sepenuhnya diterapkan.
“Kalau dilihat, di depan tempat hiburan malam ada tempat cuci tangan, kemudian setiap orang diwajibkan pakai masker. Tapi kalau sudah di dalam, kita tidak bisa jamin protokol kesehatan dijalankan dengan baik. Untuk itu, kami minta petugas terkait seperti Satpol PP untuk mengawasi ini. Jika tidak, dikhawatirkan ada klaster baru,” pintanya.
Selain itu, beberapa kelompok masyarakat juga sudah mulai melakukan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak seperti melakukan arisan di mal, serta kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang namun mengabaikan protokol kesehatan. “Jangan berpikir Covid-19 ini sudah selesai, belum sama sekali. Kita harus menjaga supaya tidak terjadi penyebaran virus secara masif. Jangan menganggap remeh virus ini karena siapa saja bisa terkena virus ini,” imbaunya.
Pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Pekanbaru pekan lalu juga dikhawatirkan anggota DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono. “Ini jelas mengkhawatirkan, dan harus ada sikap tegas dari Gugus Tugas Covid-19 sebelum kasusnya meluas, atau sebelum terlambat,” paparnya kepada wartawan, Ahad (21/6).
Maka dari itu, politikus Demokrat ini menyarankan agar pintu-pintu masuk Pekanbaru tidak dibuka sampai kondisi membaik. Sigit mencontohkan Bandara SSK II. Karena sudah dibuka khususnya untuk penerbangan domestik maka pihak bandara dan petugas benar-benar melakukan pengetatan pengawasan dan pemeriksaan orang masuk.
Begitu juga untuk jalur darat. Di pintu perbatasan masuk Pekanbaru juga disarankan agar tetap dilakukan pengawasan.
Laporan AGUSTIAR, SOLEH SAPUTRA dan WIRA SAPUTRA, Pekanbaru dan Selatpanjang