Sandi Singgung Lonjakan Tagihan Listrik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah Covid-19 telah memorak-porandakan roda perekonomian banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Dampak pandemi paling berat menghantam sektor usaha mikro kecil dan menangah (UMKM).

Pengusaha Sandiaga Uno pun mengakui hal tersebut. Dia mengatakan, sejak Maret lalu dirinya telah mendapat banyak curhatan dari pelaku UMKM.

- Advertisement -

Sekitar 47 persen bisnis UMKM diperkirakan terhenti dan sisanya mengalami penurunan pendapatan atau omzet. "Selama Covid-19 ini saya awal bulan Maret sudah dapat curhatan oleh para pedagang kecil. Ibu Hikmah perajin kembang di Pasar Rawa Belong. Penjualan menurun, kesulitan bahan baku dan kredit mulai macet," ujar Sandi dalam diskusi virtual, Jumat (19/6).

Sandi bercerita, banyak pelaku UMKM yang kehilangan sumber pendapatan satu-satunya bagi keluarga. Ditambah, saat ini mereka terbebani biaya listrik dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

- Advertisement -

"Ini (Covid-19) langsung menghantam ekonomi keluarga karena kehilangan mata pencaharian dan terbebani juga naiknya biaya rumah tangga mulai dari biaya listrik dan sebagainya," ucapnya.

Meskipun demikian, Sandi meminta agar pelaku UMKM tidak patah semangat dalam melewati krisis akibat pandemi Covid-19. Sandi meyakinkan bahwa badai ini pasti berlalu.

Dia berharap pelaku UMKM bisa kuat bertahan, karena 97 persen dari mereka menciptakan lapangan kerja. "Selain optimistis kita yakin bahwa setiap krisis pasti ada akhirnya, setiap pandemi pasti ada akhirnya. Badai pasti berlalu," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah Covid-19 telah memorak-porandakan roda perekonomian banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Dampak pandemi paling berat menghantam sektor usaha mikro kecil dan menangah (UMKM).

Pengusaha Sandiaga Uno pun mengakui hal tersebut. Dia mengatakan, sejak Maret lalu dirinya telah mendapat banyak curhatan dari pelaku UMKM.

Sekitar 47 persen bisnis UMKM diperkirakan terhenti dan sisanya mengalami penurunan pendapatan atau omzet. "Selama Covid-19 ini saya awal bulan Maret sudah dapat curhatan oleh para pedagang kecil. Ibu Hikmah perajin kembang di Pasar Rawa Belong. Penjualan menurun, kesulitan bahan baku dan kredit mulai macet," ujar Sandi dalam diskusi virtual, Jumat (19/6).

Sandi bercerita, banyak pelaku UMKM yang kehilangan sumber pendapatan satu-satunya bagi keluarga. Ditambah, saat ini mereka terbebani biaya listrik dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

"Ini (Covid-19) langsung menghantam ekonomi keluarga karena kehilangan mata pencaharian dan terbebani juga naiknya biaya rumah tangga mulai dari biaya listrik dan sebagainya," ucapnya.

Meskipun demikian, Sandi meminta agar pelaku UMKM tidak patah semangat dalam melewati krisis akibat pandemi Covid-19. Sandi meyakinkan bahwa badai ini pasti berlalu.

Dia berharap pelaku UMKM bisa kuat bertahan, karena 97 persen dari mereka menciptakan lapangan kerja. "Selain optimistis kita yakin bahwa setiap krisis pasti ada akhirnya, setiap pandemi pasti ada akhirnya. Badai pasti berlalu," pungkasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya