CANBERRA (RIAUPOS.CO) – Dua wartawan dari Asutralia diserang saat meliput aksi solidaritas kematian seorang warga kulit hitam, George Floyd, di Gedung Putih, Washington DC, oleh seorang anggota polisi Amerika Serikat (AS). Pemerintah Negeri Kanguru itu menyatakan tengah menyelidiki dengan intens.
Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, mengatakan, pemerintahnya juga tengah mengirim komplain formal terkait insiden yang menimpa dua warga negaranya itu.
"Kami telah meminta Kedutaan Besar Australia di Washington DC untuk menginvestigasi insiden ini," kata Payne kepada wartawan di Canberra pada Selasa (2/6/2020).
"Saya ingin meminta saran dan informasi terkait bagaimana kami bisa menyampaikan kekhawatiran kami yang sangat kuat terkait pihak berwenang yang bertanggung jawab di Washington," paparnya menambahkan seperti dilansir AFP.
Penyelidikan itu dilakukan Australia setelah dua wartawan stasiun televisi Channel 7 yang berafiliasi dengan CNN mengalami kekerasan oleh polisi saat meliput demonstrasi di Gedung Putih pada akhir pekan lalu.
Dilansir AFP, kedua jurnalis Australia itu didorong, ditinju, dan dipukul dengan tongkat saat sedang melakukan siaran langsung di televisi. Sejumlah awak media memang mengalami serangan, beberapa bahkan ada yang ditangkap saat meliput demonstrasi anti-rasialisme tersebut.
Beberapa insiden kekerasan terhadap awak media yang meliput demonstrasi tersebut terjadi sejak Jumat (29/5) pekan lalu. Seorang kru stasiun televisi CNN menjadi korban salah tangkap kepolisian Minneapolis saat tengah meliput demonstrasi.
Situasi lebih mengerikan dialami oleh awak media lain saat bertugas di Minneapolis, Denver, Phoenix dan Las Vegas. Fotografer dan penulis Linda Tirado mengatakan mata kirinya buta akibat terkena peluru karet yang ditembakkan polisi dari jarak dekat.
Kru stasiun televisi KMGH melaporkan insiden pemukulan dengan bola cat dan gas air mata.
Di Las Vegas, dua jurnalis foto malah ditangkap saat meliput protes. Fotografer Bridget Bennett berkata dirinya ditangkap bersama jurnalis foto lain. Namun kemudian dirinya dibebaskan pada Sabtu pagi.
Tak hanya oleh polisi, beberapa jurnalis juga ikut diserang oleh para pedemo. Ian Smith, jurnalis foto untuk stasiun televisi KDKA di Pittsburgh, mengatakan dirinya diserang oleh pengunjuk rasa di pusat kota saat meliput demo pada Sabtu pagi.
Selain itu wartawan dari stasiun televisi Louisville, WLKY, jadi sasaran kekerasan pemrotes. Pembaca berita Julie Dolan menuturkan dalam cuitannya bahwa kendaraan WLKY dihancurkan dan jurnalis video mereka diserang hingga harus dilarikan ke instalasi gawat darurat.
Sumber: CNBC/CNN/AFP/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun