Sejak ditemukannya pasien terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, penyakit ini terus berkembang pesat hingga pemerintah mengambil tindakan tegas melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dengan ditetapkannya PSBB, sebagian besar kegiatan dilakukan di rumah dengan bantuan internet, salah satu kegiatan yang dilakukan secara daring adalah perkuliahan, namun hal ini tidak membuat mahasiswa menjadi tidak produktif karena masih banyak hal yang bisa dilakukan secara online, tak terkecuali mengabdi pada masyarakat.
Untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi mengenai pengabdian khususnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Universitas Riau melaksanakan skema kukerta relawan Covid-19. Kukerta relawan Covid-19 ini merupakan bentuk dari kukerta tematik yang dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) bergabung sebagai relawan Covid-19 Unri dengan melakukan kegiatan Komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) dalam masa pandemi Covid-19 yang diselenggarakan dari April hingga Mei 2020.
Zhànshì merupakan salah satu tim yang terbentuk dalam program ini. Beranggotakan Syarifah Fathurrahmah dan Dhini Mukhlisa yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2017, Zhànshì membentuk grup Virtual Community di whatsapp dengan target mahasiswa non kesehatan. Dengan harapan, mahasiswa sebagai agent of change juga dapat berperan sebagai media penyebarluasan informasi Covid-19 ini. Dalam grup ini Zhànshì melakukan edukasi mengenai apa itu Covid-19 bagaimana penularannya, dan informasi informasi lain yang berkaitan dengan Covid-19 serta menjadi wadah diskusi untuk teman-teman anggota grup virtual community ini. Selain itu, tim ini juga membuat poster dan video edukasi mengenai apa itu covid, cara melakukan desinfeksi dan perbedaan ODP, PDP, OTG dan pasien konfirmasi yang disebar keseluruh media sosial.
"Harapan kami dengan dilakukannya hal ini bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hal hal seputar Covid-19 dan masyarakat lebih mengerti sehingga dapat cermat dalam bersikap terhadap pandemi yang tengah berlangsung ini," kata Syarifah.
"Kita sadar bahwa wabah ini merupakan bencana besar bagi seluruh dunia sehingga diperlukan kerja sama dari setiap inividu, rasa saling mengerti dan saling mendukung satu sama lain. Jika semua orang mengambil perannya, maka kami yakin pandemik ini akan segera berakhir dan kita semua bisa beraktivitas seperti sediakala," Imbuh Dhini.
Laporan: Jarir Amrun
Editor: Rinaldi
Sejak ditemukannya pasien terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, penyakit ini terus berkembang pesat hingga pemerintah mengambil tindakan tegas melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dengan ditetapkannya PSBB, sebagian besar kegiatan dilakukan di rumah dengan bantuan internet, salah satu kegiatan yang dilakukan secara daring adalah perkuliahan, namun hal ini tidak membuat mahasiswa menjadi tidak produktif karena masih banyak hal yang bisa dilakukan secara online, tak terkecuali mengabdi pada masyarakat.
Untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi mengenai pengabdian khususnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa, Universitas Riau melaksanakan skema kukerta relawan Covid-19. Kukerta relawan Covid-19 ini merupakan bentuk dari kukerta tematik yang dinaungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK Unri) bergabung sebagai relawan Covid-19 Unri dengan melakukan kegiatan Komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) dalam masa pandemi Covid-19 yang diselenggarakan dari April hingga Mei 2020.
- Advertisement -
Zhànshì merupakan salah satu tim yang terbentuk dalam program ini. Beranggotakan Syarifah Fathurrahmah dan Dhini Mukhlisa yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2017, Zhànshì membentuk grup Virtual Community di whatsapp dengan target mahasiswa non kesehatan. Dengan harapan, mahasiswa sebagai agent of change juga dapat berperan sebagai media penyebarluasan informasi Covid-19 ini. Dalam grup ini Zhànshì melakukan edukasi mengenai apa itu Covid-19 bagaimana penularannya, dan informasi informasi lain yang berkaitan dengan Covid-19 serta menjadi wadah diskusi untuk teman-teman anggota grup virtual community ini. Selain itu, tim ini juga membuat poster dan video edukasi mengenai apa itu covid, cara melakukan desinfeksi dan perbedaan ODP, PDP, OTG dan pasien konfirmasi yang disebar keseluruh media sosial.
"Harapan kami dengan dilakukannya hal ini bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hal hal seputar Covid-19 dan masyarakat lebih mengerti sehingga dapat cermat dalam bersikap terhadap pandemi yang tengah berlangsung ini," kata Syarifah.
- Advertisement -
"Kita sadar bahwa wabah ini merupakan bencana besar bagi seluruh dunia sehingga diperlukan kerja sama dari setiap inividu, rasa saling mengerti dan saling mendukung satu sama lain. Jika semua orang mengambil perannya, maka kami yakin pandemik ini akan segera berakhir dan kita semua bisa beraktivitas seperti sediakala," Imbuh Dhini.
Laporan: Jarir Amrun
Editor: Rinaldi