HANOI (RIAUPOS.CO) – Vietnam patut diacungi jempol dalam penanganan wabah virus corona sejak awal. Negara di Asia Tenggara tersebut banyak menyembuhkan pasien Covid-19 dan tak ada kasus kematian. Angka pertambahan kasus baru pun terkendali. Dalam sepekan terakhir, tak ada lagi kasus baru positif Covid-19 di Vietnam.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc sepakat pada Rabu (22/4) mencabut status penguncian (lockdown) secara nasional di sebagian besar negara itu. Vietnam sejak awal hanya melaporkan kurang dari 300 kasus Coronavirus dan tidak ada kematian sejak infeksi pertama terdeteksi pada Januari 2020. Pihaknya mulai mencabut pembatasan pergerakan yang ketat sementara sebagian besar negara di Asia Tenggara tetap terkunci.
“Tidak ada provinsi di Vietnam yang sekarang dipandang sangat rentan terhadap pandemi ini,” kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AsiaOne, Jumat (24/4).
Meski begitu, beberapa bisnis yang tidak penting akan tetap ditutup. Vietnam memenangkan pujian karena bisa membendung virus meski negara ini memiliki perekonomian yang kurang kaya dibandingkan negara lain yang dianggap relatif sukses seperti Korea Selatan dan Taiwan.
Vietnam bisa berhasil karena negara ini telah menggunakan kombinasi jurus seperti karantina massal puluhan ribu orang, pelacakan kontak dan pengujian untuk berhasil membendung kelompok wabah Covid-19 yang relatif kecil. Vietnam mungkin juga telah mengumpulkan informasi awal yang penting dari Tiongkok.
Dilansir dari Bangkok Post, satu hari setelah dua kasus pertama terdeteksi di Vietnam, otoritas setempat menangguhkan penerbangan ke Wuhan, Tiongkok, tempat wabah muncul. Langkah Vietnam betul-betul cekatan.
Beberapa hari kemudian, Vietnam menutup perbatasannya sepanjang 1.400 km dengan Tiongkok dan menutup semua perdagangan penting dan perjalanan. Pada Maret, Vietnam juga mewajibkan warganya mengenakan masker.
Vietnam juga menjadi negara pertama di luar Tiongkok yang terinfeksi oleh epidemi Sars pada 2003. Menurut data yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam pada Rabu (22/4), Vietnam telah melakukan 180.067 tes dan mendeteksi hanya 268 kasus atau hanya 83 persen. Dan 224 orang dikatakan telah pulih. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
HANOI (RIAUPOS.CO) – Vietnam patut diacungi jempol dalam penanganan wabah virus corona sejak awal. Negara di Asia Tenggara tersebut banyak menyembuhkan pasien Covid-19 dan tak ada kasus kematian. Angka pertambahan kasus baru pun terkendali. Dalam sepekan terakhir, tak ada lagi kasus baru positif Covid-19 di Vietnam.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc sepakat pada Rabu (22/4) mencabut status penguncian (lockdown) secara nasional di sebagian besar negara itu. Vietnam sejak awal hanya melaporkan kurang dari 300 kasus Coronavirus dan tidak ada kematian sejak infeksi pertama terdeteksi pada Januari 2020. Pihaknya mulai mencabut pembatasan pergerakan yang ketat sementara sebagian besar negara di Asia Tenggara tetap terkunci.
- Advertisement -
“Tidak ada provinsi di Vietnam yang sekarang dipandang sangat rentan terhadap pandemi ini,” kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AsiaOne, Jumat (24/4).
Meski begitu, beberapa bisnis yang tidak penting akan tetap ditutup. Vietnam memenangkan pujian karena bisa membendung virus meski negara ini memiliki perekonomian yang kurang kaya dibandingkan negara lain yang dianggap relatif sukses seperti Korea Selatan dan Taiwan.
- Advertisement -
Vietnam bisa berhasil karena negara ini telah menggunakan kombinasi jurus seperti karantina massal puluhan ribu orang, pelacakan kontak dan pengujian untuk berhasil membendung kelompok wabah Covid-19 yang relatif kecil. Vietnam mungkin juga telah mengumpulkan informasi awal yang penting dari Tiongkok.
Dilansir dari Bangkok Post, satu hari setelah dua kasus pertama terdeteksi di Vietnam, otoritas setempat menangguhkan penerbangan ke Wuhan, Tiongkok, tempat wabah muncul. Langkah Vietnam betul-betul cekatan.
Beberapa hari kemudian, Vietnam menutup perbatasannya sepanjang 1.400 km dengan Tiongkok dan menutup semua perdagangan penting dan perjalanan. Pada Maret, Vietnam juga mewajibkan warganya mengenakan masker.
Vietnam juga menjadi negara pertama di luar Tiongkok yang terinfeksi oleh epidemi Sars pada 2003. Menurut data yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam pada Rabu (22/4), Vietnam telah melakukan 180.067 tes dan mendeteksi hanya 268 kasus atau hanya 83 persen. Dan 224 orang dikatakan telah pulih. Tidak ada kematian yang dilaporkan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman