Rabu, 9 April 2025

Ancam Batalkan Perjanjian, Presiden Palestina Ingatkan Israel dan Amerika

RAMALLAH (RIAUPOS.CO) — Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (22/4) mengatakan bahwa perjanjian yang dicapai dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) terancam benar-benar batal. Hal itu akan terjadi jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah Palestina.

"Kami memberitahukan kepada semua pihak internasional terkait, termasuk Israel dan AS, bahwa kami tidak akan diam jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah kami," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan di Palestine Television.

Dia mengatakan bahwa semua institusi politik dan hukum terkait bertindak untuk mempertahankan keberadaan kami dan menghadapi semua konspirasi tak adil, yang menarget hak-hak kami, terutama kesepakatan abad Ini dari Amerika dan rencana aneksasi Israel.

Baca Juga:  Pelaksanaan Kegiatan Fisik Tunggu Pusat

Pada Senin (20/4), sebuah pemerintahan persatuan dibentuk di Israel. Radio Israel mengatakan bahwa kesepakatan mengenai pemerintahan persatuan itu termasuk suatu poin yang diterima bersama untuk memaksakan kedaulatan Israel di wilayah-wilayah "yang merupakan bagian dari tanah bersejarah Israel."

Sementara itu, Abbas menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk memerangi penyebaran pandemi coronavirus akan tetap berlaku selama bulan suci Ramadan.

"Masjid dan gereja akan tetap ditutup dan kami menyerukan kepada warga untuk tetap di rumah karena kesehatan kita bersama merupakan prioritas yang harus kita pertahankan," papar Abbas.

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

RAMALLAH (RIAUPOS.CO) — Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (22/4) mengatakan bahwa perjanjian yang dicapai dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) terancam benar-benar batal. Hal itu akan terjadi jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah Palestina.

"Kami memberitahukan kepada semua pihak internasional terkait, termasuk Israel dan AS, bahwa kami tidak akan diam jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah kami," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan di Palestine Television.

Dia mengatakan bahwa semua institusi politik dan hukum terkait bertindak untuk mempertahankan keberadaan kami dan menghadapi semua konspirasi tak adil, yang menarget hak-hak kami, terutama kesepakatan abad Ini dari Amerika dan rencana aneksasi Israel.

Baca Juga:  Saksi dari BPN Status Terdakwa Jadi Tahanan Kota Kejari Batubara

Pada Senin (20/4), sebuah pemerintahan persatuan dibentuk di Israel. Radio Israel mengatakan bahwa kesepakatan mengenai pemerintahan persatuan itu termasuk suatu poin yang diterima bersama untuk memaksakan kedaulatan Israel di wilayah-wilayah "yang merupakan bagian dari tanah bersejarah Israel."

Sementara itu, Abbas menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk memerangi penyebaran pandemi coronavirus akan tetap berlaku selama bulan suci Ramadan.

"Masjid dan gereja akan tetap ditutup dan kami menyerukan kepada warga untuk tetap di rumah karena kesehatan kita bersama merupakan prioritas yang harus kita pertahankan," papar Abbas.

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Ancam Batalkan Perjanjian, Presiden Palestina Ingatkan Israel dan Amerika

RAMALLAH (RIAUPOS.CO) — Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (22/4) mengatakan bahwa perjanjian yang dicapai dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) terancam benar-benar batal. Hal itu akan terjadi jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah Palestina.

"Kami memberitahukan kepada semua pihak internasional terkait, termasuk Israel dan AS, bahwa kami tidak akan diam jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah kami," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan di Palestine Television.

Dia mengatakan bahwa semua institusi politik dan hukum terkait bertindak untuk mempertahankan keberadaan kami dan menghadapi semua konspirasi tak adil, yang menarget hak-hak kami, terutama kesepakatan abad Ini dari Amerika dan rencana aneksasi Israel.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Cek Pompa Air di Waduk Pluit

Pada Senin (20/4), sebuah pemerintahan persatuan dibentuk di Israel. Radio Israel mengatakan bahwa kesepakatan mengenai pemerintahan persatuan itu termasuk suatu poin yang diterima bersama untuk memaksakan kedaulatan Israel di wilayah-wilayah "yang merupakan bagian dari tanah bersejarah Israel."

Sementara itu, Abbas menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk memerangi penyebaran pandemi coronavirus akan tetap berlaku selama bulan suci Ramadan.

"Masjid dan gereja akan tetap ditutup dan kami menyerukan kepada warga untuk tetap di rumah karena kesehatan kita bersama merupakan prioritas yang harus kita pertahankan," papar Abbas.

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

RAMALLAH (RIAUPOS.CO) — Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu (22/4) mengatakan bahwa perjanjian yang dicapai dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) terancam benar-benar batal. Hal itu akan terjadi jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah Palestina.

"Kami memberitahukan kepada semua pihak internasional terkait, termasuk Israel dan AS, bahwa kami tidak akan diam jika Israel menganeksasi bagian mana pun dari wilayah kami," kata Abbas dalam pidato yang disiarkan di Palestine Television.

Dia mengatakan bahwa semua institusi politik dan hukum terkait bertindak untuk mempertahankan keberadaan kami dan menghadapi semua konspirasi tak adil, yang menarget hak-hak kami, terutama kesepakatan abad Ini dari Amerika dan rencana aneksasi Israel.

Baca Juga:  Politikus PPP Ditahan KPK

Pada Senin (20/4), sebuah pemerintahan persatuan dibentuk di Israel. Radio Israel mengatakan bahwa kesepakatan mengenai pemerintahan persatuan itu termasuk suatu poin yang diterima bersama untuk memaksakan kedaulatan Israel di wilayah-wilayah "yang merupakan bagian dari tanah bersejarah Israel."

Sementara itu, Abbas menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk memerangi penyebaran pandemi coronavirus akan tetap berlaku selama bulan suci Ramadan.

"Masjid dan gereja akan tetap ditutup dan kami menyerukan kepada warga untuk tetap di rumah karena kesehatan kita bersama merupakan prioritas yang harus kita pertahankan," papar Abbas.

Sumber: JPNN.Com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari