Kamis, 25 September 2025
spot_img

Terbangun di Kantong Jenazah

JANTUNG petugas rumah duka Duarte and Sons Funeral, Paraguay, berdegup kencang. Kantong jenazah yang baru diserahkan San Fernando Clinic bergerak-gerak. Dengan mengumpulkan segenap keberanian, mereka membuka kantong tersebut.

Jenazah di dalamnya, Gladys Rodriguez Duarte, terbangun. Gladys bukan zombi. Perempuan 46 tahun itu menjadi korban salah diagnosis. Dia masih hidup, tapi dinyatakan sudah meninggal dan dikirim ke rumah duka. Beruntung, dia terbangun sebelum dimasukkan ke peti jenazah.

Dilansir Mirror, perempuan asal Kota Coronel Oviedo itu pergi ke San Fernando Clinic karena tekanan darahnya naik.

Dia tiba pada pukul 09.30 dan diperiksa Dr Heriberto Vera. Dua jam kemudian, dokter menyatakan kepada sang suami, Maximino Duarte Ferreira, bahwa nyawa Gladys tidak tertolong. Tubuhnya dimasukkan ke kantong jenazah dan dikirim ke rumah duka.  "Dia (dokter Vera, red) bahkan tidak berusaha menyelamatkannya," ujar Maximino. Gladys kini dirawat di Social Welfare Institute.(sha/c14/ayi/jpg)

Baca Juga:  Operasi Gagal, Penis Ratu Kecantikan Waria Thailand Membusuk

JANTUNG petugas rumah duka Duarte and Sons Funeral, Paraguay, berdegup kencang. Kantong jenazah yang baru diserahkan San Fernando Clinic bergerak-gerak. Dengan mengumpulkan segenap keberanian, mereka membuka kantong tersebut.

Jenazah di dalamnya, Gladys Rodriguez Duarte, terbangun. Gladys bukan zombi. Perempuan 46 tahun itu menjadi korban salah diagnosis. Dia masih hidup, tapi dinyatakan sudah meninggal dan dikirim ke rumah duka. Beruntung, dia terbangun sebelum dimasukkan ke peti jenazah.

Dilansir Mirror, perempuan asal Kota Coronel Oviedo itu pergi ke San Fernando Clinic karena tekanan darahnya naik.

Dia tiba pada pukul 09.30 dan diperiksa Dr Heriberto Vera. Dua jam kemudian, dokter menyatakan kepada sang suami, Maximino Duarte Ferreira, bahwa nyawa Gladys tidak tertolong. Tubuhnya dimasukkan ke kantong jenazah dan dikirim ke rumah duka.  "Dia (dokter Vera, red) bahkan tidak berusaha menyelamatkannya," ujar Maximino. Gladys kini dirawat di Social Welfare Institute.(sha/c14/ayi/jpg)

Baca Juga:  Sektor yang Diuntungkan karena Wabah Virus Corona
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JANTUNG petugas rumah duka Duarte and Sons Funeral, Paraguay, berdegup kencang. Kantong jenazah yang baru diserahkan San Fernando Clinic bergerak-gerak. Dengan mengumpulkan segenap keberanian, mereka membuka kantong tersebut.

Jenazah di dalamnya, Gladys Rodriguez Duarte, terbangun. Gladys bukan zombi. Perempuan 46 tahun itu menjadi korban salah diagnosis. Dia masih hidup, tapi dinyatakan sudah meninggal dan dikirim ke rumah duka. Beruntung, dia terbangun sebelum dimasukkan ke peti jenazah.

Dilansir Mirror, perempuan asal Kota Coronel Oviedo itu pergi ke San Fernando Clinic karena tekanan darahnya naik.

Dia tiba pada pukul 09.30 dan diperiksa Dr Heriberto Vera. Dua jam kemudian, dokter menyatakan kepada sang suami, Maximino Duarte Ferreira, bahwa nyawa Gladys tidak tertolong. Tubuhnya dimasukkan ke kantong jenazah dan dikirim ke rumah duka.  "Dia (dokter Vera, red) bahkan tidak berusaha menyelamatkannya," ujar Maximino. Gladys kini dirawat di Social Welfare Institute.(sha/c14/ayi/jpg)

Baca Juga:  Jangan Merusak Lingkungan

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari