Jumat, 20 September 2024

Israel Kembangkan Teknologi Laser untuk Deteksi Corona dari Jauh

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tim peneliti Israel mengembangkan metode untuk mendiagnosis corona (Covid-19) dari jarak jauh menggunakan sinar laser. Hal itu seperti dilaporkan oleh Universitas Bar Ilan di Israel tengah pada Ahad (12/4) waktu setempat.

Alat tersebut mampu melakukan penginderaan dari jarak jauh. Bahkan dari jarak puluhan meter, serta mendeteksi perubahan gerakan dalam jaringan yang terdampak oleh penyakit tersebut.

Alat ini dapat mengidentifikasi berbagai gejala, seperti suara paru-paru yang kasar (rhonchus), demam, dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah.

"Dari jarak jauh, alat kami dapat melakukan pengindraan terhadap gerakan berskala nano dalam jaringan di samping pembuluh darah, serta mendeteksi perubahan gerakan yang dihasilkan dari parameter-parameter tersebut," kata para peneliti seperti dilansir Antara dari Xinhua.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sering Turun ke Masyarakat

Menurut tim itu, kapabilitas metode baru untuk melakukan diagnosis dari jarak jauh ini dapat menurunkan risiko infeksi para staf medis.

Dalam penelitian lain di Universitas Bar Ilan, para peneliti berupaya mengembangkan antibodi yang dapat disuntikkan sebagai vaksin pasif virus corona.

- Advertisement -

Pembuatan antibodi baru ini dilakukan dengan cara memetakan antibodi para pasien coronavirus yang telah sembuh.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Tim peneliti Israel mengembangkan metode untuk mendiagnosis corona (Covid-19) dari jarak jauh menggunakan sinar laser. Hal itu seperti dilaporkan oleh Universitas Bar Ilan di Israel tengah pada Ahad (12/4) waktu setempat.

Alat tersebut mampu melakukan penginderaan dari jarak jauh. Bahkan dari jarak puluhan meter, serta mendeteksi perubahan gerakan dalam jaringan yang terdampak oleh penyakit tersebut.

Alat ini dapat mengidentifikasi berbagai gejala, seperti suara paru-paru yang kasar (rhonchus), demam, dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah.

"Dari jarak jauh, alat kami dapat melakukan pengindraan terhadap gerakan berskala nano dalam jaringan di samping pembuluh darah, serta mendeteksi perubahan gerakan yang dihasilkan dari parameter-parameter tersebut," kata para peneliti seperti dilansir Antara dari Xinhua.

Baca Juga:  Tahun Depan, Jokowi Bangun Istana Presiden di Papua 

Menurut tim itu, kapabilitas metode baru untuk melakukan diagnosis dari jarak jauh ini dapat menurunkan risiko infeksi para staf medis.

Dalam penelitian lain di Universitas Bar Ilan, para peneliti berupaya mengembangkan antibodi yang dapat disuntikkan sebagai vaksin pasif virus corona.

Pembuatan antibodi baru ini dilakukan dengan cara memetakan antibodi para pasien coronavirus yang telah sembuh.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari