Tanda-tanda langit petang mulai tiba. Pancaran cahaya oranye mulai bermunculan. Saat itu Mustika (bukan nama asli) masih berada di Jalan Firdaus untuk memastikan pasar kaget masih buka atau tidak. Ternyata sudah tiga pekan tidak beroperasi.
Mendapati pernyataan pahit dari warga sekitar, ia pun memutuskan pulang. Motor dinyalakan. Baru saja keluar gang, tiba-tiba ada yang aneh pada motornya. Seperti knalpot blong.
"Alamaak! Blong pula ini knalpot. Mana lewat jalan kota, habislah awak kena marah pengguna jalan, nih," gumamnya.
Mustika baru menyadari, knalpotnya blong setelah hari sebelumnya ia mengalami laka tunggal di Jalan Sisingamangaraja. Saat itu, sebuah sepeda motor melaju kencang membuat Mustika yang akan berbelok kaget. Dengan cekatan ia mengerem depan belakang. Alhasil, Mustika pun jatuh motor dan rem depannya putus.
Kemudian, ia mencoba untuk mencari bengkel. Digantilah rem depan beserta kanvas di bengkel Jalan Kinibalu.
Keesokan harinya, Mustika mendapati suara motornya agak aneh. Namun, ia tetap membawanya. Hasilnya sepanjang Jalan Firdaus sampai pulang ke rumahnya di Jalan Wirapuri, sepeda motor miliknya blong. Seperti anak bagak yang bawa motor di perkotaan
Benar saja, tetangga sebelah mengatakan, seperti orang yang akan balap liar. "Tika, mau balap liar kau ya besok pas malam minggu, knalpot diblong gitu," celoteh Pak Satria (bukan nama asli) tetangga Mustika.(s)
Tanda-tanda langit petang mulai tiba. Pancaran cahaya oranye mulai bermunculan. Saat itu Mustika (bukan nama asli) masih berada di Jalan Firdaus untuk memastikan pasar kaget masih buka atau tidak. Ternyata sudah tiga pekan tidak beroperasi.
Mendapati pernyataan pahit dari warga sekitar, ia pun memutuskan pulang. Motor dinyalakan. Baru saja keluar gang, tiba-tiba ada yang aneh pada motornya. Seperti knalpot blong.
- Advertisement -
"Alamaak! Blong pula ini knalpot. Mana lewat jalan kota, habislah awak kena marah pengguna jalan, nih," gumamnya.
Mustika baru menyadari, knalpotnya blong setelah hari sebelumnya ia mengalami laka tunggal di Jalan Sisingamangaraja. Saat itu, sebuah sepeda motor melaju kencang membuat Mustika yang akan berbelok kaget. Dengan cekatan ia mengerem depan belakang. Alhasil, Mustika pun jatuh motor dan rem depannya putus.
- Advertisement -
Kemudian, ia mencoba untuk mencari bengkel. Digantilah rem depan beserta kanvas di bengkel Jalan Kinibalu.
Keesokan harinya, Mustika mendapati suara motornya agak aneh. Namun, ia tetap membawanya. Hasilnya sepanjang Jalan Firdaus sampai pulang ke rumahnya di Jalan Wirapuri, sepeda motor miliknya blong. Seperti anak bagak yang bawa motor di perkotaan
Benar saja, tetangga sebelah mengatakan, seperti orang yang akan balap liar. "Tika, mau balap liar kau ya besok pas malam minggu, knalpot diblong gitu," celoteh Pak Satria (bukan nama asli) tetangga Mustika.(s)