JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengklaim, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami penguatan dan bergerak stabil. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan nilai mata uang Garuda menguat hampir di level 15.000 per USD. Berdasarkan kurs tengah BI, kurs Rupiah saat ini bertengger di level 16.241 per USD.
"Dilihat dari perdagangan broker ada juga yang bertransaksi Rupiah di kisaran 15.920 yang menunjukkan Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT berbagai ikhtiar dan diberikan rahmat yang kuasa Rupiah bergerak stabil dan menguat. Malah sekarang diperdagangkan 15.990," ujarnya dalam video conference, Kamis (9/4).
Perry menjelaskan, apresiasi nilai mata uang Garuda tersebut dikarenakan kepercayaan pelaku pasar semakin membaik. Ditambah, pemerintah mengekuarkan stimulus dalam meredam dampak wabah Covid-19 sehingga menambah kepercayaan investor.
Selain itu, kondisi pasar global pun saat ini berangsur membaik. Meskipun belum pulih, pergerakannya yang cenderung meningkat merupakan suatu hal yang positif.
Perry menambahkan, meskipun saat ini bank sentral tidak melakukan intervensi besar seperti pada awal terjadinya kepanikan, namun nilai tukar sudah berangsur membaik. "BI kurangi lakukan intervensi, jumlah intervensi relatif kecil karena supply dan demand terpenuhi," pungkasnya.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bank Indonesia (BI) mengklaim, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami penguatan dan bergerak stabil. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan nilai mata uang Garuda menguat hampir di level 15.000 per USD. Berdasarkan kurs tengah BI, kurs Rupiah saat ini bertengger di level 16.241 per USD.
"Dilihat dari perdagangan broker ada juga yang bertransaksi Rupiah di kisaran 15.920 yang menunjukkan Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT berbagai ikhtiar dan diberikan rahmat yang kuasa Rupiah bergerak stabil dan menguat. Malah sekarang diperdagangkan 15.990," ujarnya dalam video conference, Kamis (9/4).
- Advertisement -
Perry menjelaskan, apresiasi nilai mata uang Garuda tersebut dikarenakan kepercayaan pelaku pasar semakin membaik. Ditambah, pemerintah mengekuarkan stimulus dalam meredam dampak wabah Covid-19 sehingga menambah kepercayaan investor.
Selain itu, kondisi pasar global pun saat ini berangsur membaik. Meskipun belum pulih, pergerakannya yang cenderung meningkat merupakan suatu hal yang positif.
- Advertisement -
Perry menambahkan, meskipun saat ini bank sentral tidak melakukan intervensi besar seperti pada awal terjadinya kepanikan, namun nilai tukar sudah berangsur membaik. "BI kurangi lakukan intervensi, jumlah intervensi relatif kecil karena supply dan demand terpenuhi," pungkasnya.
Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal