(RIAUPOS.CO) — Tyas (bukan nama sebenarnya) bekerja sebagai call center di salah satu provider telekomunikasi. Selama delapan bulan, ia telah bekerja di sana. Berbagai hal aneh dan unik sering kali dialaminya saat bekerja melayani pelanggan kartu provider itu.
“Selamat pagi, dengan Tyas bisa dibantu,” ucapnya dengan ramah.
Terdengar suara wanita paruh baya yang berbicara. Usai bertanya, diketahuilah bahwa wanita itu ingin mencari tahu nomor telepon seluler suaminya. Wanita itu ingin menyelidiki apakah suaminya berselingkuh dengan wanita lain atau tidak.
“Mbak.. Bisa liatkan nomor handphone ini kirim pesan ke wanita ini enggak? “ tanya wanita itu.
Meskipun Tyas bisa mengetahui hal yang dipinta si pelanggan, namun ia tidak bisa memberitahukan hal itu. Ada prosedur yang harus dijaga.
“Maaf ibu, kami tidak bisa memberitahukan itu,” jawabnya tetap ramah.
Tak terima dengan jawaban Tyas. Wanita itu akhirnya marah-marah dan menuduh Tyas adalah wanita selingkuhan sang suami.
“Kok enggak bisa sih? Kenapa gitu. Jangan jangan mbak selingkuhan suami saya, ya? Ngaku aja! Dasar ******,” ucap wanita itu penuh emosi.
Setelah sekian lama mendengar ocehan wanita itu, akhirnya, Tyas meminta izin atasannya untuk mengakhiri telepon tersebut.
“Aman Tyas?” tanya kawannya.
Tyas menarik nafas dalam-dalam. “Dari pagi kok aneh-aneh saja yang telepon. Enggak ada yang nanya soal kartu. Ini lagi dituduhnya aku selingkuhan suaminya. Alamak… Alamak… Naik darah lama-lama aku,” keluhnya.(*1)
(RIAUPOS.CO) — Tyas (bukan nama sebenarnya) bekerja sebagai call center di salah satu provider telekomunikasi. Selama delapan bulan, ia telah bekerja di sana. Berbagai hal aneh dan unik sering kali dialaminya saat bekerja melayani pelanggan kartu provider itu.
“Selamat pagi, dengan Tyas bisa dibantu,” ucapnya dengan ramah.
- Advertisement -
Terdengar suara wanita paruh baya yang berbicara. Usai bertanya, diketahuilah bahwa wanita itu ingin mencari tahu nomor telepon seluler suaminya. Wanita itu ingin menyelidiki apakah suaminya berselingkuh dengan wanita lain atau tidak.
“Mbak.. Bisa liatkan nomor handphone ini kirim pesan ke wanita ini enggak? “ tanya wanita itu.
- Advertisement -
Meskipun Tyas bisa mengetahui hal yang dipinta si pelanggan, namun ia tidak bisa memberitahukan hal itu. Ada prosedur yang harus dijaga.
“Maaf ibu, kami tidak bisa memberitahukan itu,” jawabnya tetap ramah.
Tak terima dengan jawaban Tyas. Wanita itu akhirnya marah-marah dan menuduh Tyas adalah wanita selingkuhan sang suami.
“Kok enggak bisa sih? Kenapa gitu. Jangan jangan mbak selingkuhan suami saya, ya? Ngaku aja! Dasar ******,” ucap wanita itu penuh emosi.
Setelah sekian lama mendengar ocehan wanita itu, akhirnya, Tyas meminta izin atasannya untuk mengakhiri telepon tersebut.
“Aman Tyas?” tanya kawannya.
Tyas menarik nafas dalam-dalam. “Dari pagi kok aneh-aneh saja yang telepon. Enggak ada yang nanya soal kartu. Ini lagi dituduhnya aku selingkuhan suaminya. Alamak… Alamak… Naik darah lama-lama aku,” keluhnya.(*1)
