JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Proses pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur terus berjalan. Rencananya secara bertahap sebagian besar Aparturs Sipil Negara (ASN) yang ada di Jakarta akan di pindah.
Namun menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo mengatakan aparatur sipil negara yang akan pindah ke ibu kota negara yang baru, Kalimantan Timur, harus melalui uji kompetensi terlebih dahulu.
"Ada uji kompetensi, jadi minimal ASN yang akan ke ibu kota baru itu dipastikan punya kemapuan," kata Menteri Tjahjo di Jakarta, Kamis (6/2).
Uji kompetensi itu, kata Tjahjo, dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan yang cocok dengan tugas-tugas kementerian dan lembaga ketika mulai beraktivitas di ibu kota baru.
"Jadi dicek (uji kompetensi) secara internal. (Untuk yang tidak lulus uji) itu nanti (posisi pekerjaannya), yang jelas semua pindah ke sana karena tidak ada perwakilan kementerian dan lembaga di Jakarta," kata Tjahjo.
Selain uji kompetensi, Kemenpan RB juga sedang mendata jumlah ASN yang akan pensiun sampai 2024. ASN yang akan memasuki masa pensiun direncanakan tidak akan ikut pindah ke ibu kota baru.
"Kami menata lebih dulu, sekaligus mengecek data ASN yang akan pensiun ada berapa, jangan sampai nanti menjelang 2023 – 2024 pensiun tetapi tetap dikirim ke sana, ya, mau ngapain," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Tjahjo sempat mengatakan, seluruh ASN kementerian dan lembaga yang ada di Jakarta akan pindah ke ibu kota baru yang berlokasi di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Total ASN kementerian/lembaga yang saat ini berada di Jakarta sebanyak 118.000 orang. Namun ada sekitar 17 persen pegawai yang akan pensiun pada tahun 2023 – 2024 yang bertepatan pada tahun perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal