MPP Dipuji Menteri Malaysia

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pelayanan terpadu di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru mendapat pu­jian dari Menteri Pelancongan, Warisan dan Kebudayaan Negeri Melaka, Dato Muhammad Jailani bin Khamis. Konsep MPP Pekanbaru disebut akan ditiru untuk diterapkan di daerah asalnya.

Hal ini disampaikan Dato Muhammad Jailani bin Khamis usai berkunjung ke MPP Pekanbaru, Jumat (24/1) kemarin. Dalam kunjungannya dia didampingi beberapa pejabat lain yakni, Azlan bin Abidin, Ketua Pegawai Eksekutif Perbadanan Pembangunan Sungai dan Pantai Melaka, Dr Muhammad PPSPM, Dato Ariff, Ketua Pengelola Menara Taming Sari Melaka.

- Advertisement -

Dato Muhammad Jailani bin Khamis pada Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT yang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru HM Jamil MAg MSi menyampaikan pujiannya. "Tak pernah saya jumpa Mal Pelayanan begini. Di Malaysia saja tak punya seperti ini," kata dia.

Lebih lanjut disampaikannya, konsep pelayanan yang ada di MPP akan diterapkan pula di Malaysia."Mungkin kami akan tiru. Dan kalau siap disana mungkin kami akan jemput Pak Wali Kota Pekanbaru untuk hadir menyaksikannya," kata dia.

- Advertisement -

Disamping mengunjungi MPP Pekanbaru, kedatangan rombongan Dato Muhammad Jailani kemarin juga dalam rangka pembahasan peluang investasi. Investor asal Malaysia disebut akan menanamkan modalnya di Kota Pekanbaru untuk mengembangkan kawasan tepi Sungai Siak. Nilai investasi yang akan ditanamkan berkisar di angka Rp3 triliun.

Rencana ini sudah dibahas sejak tiga bulan lalu. Objek wisata tepi Sungai Siak disebut akan jadi landmark kota. "Ada ikon seperti Eye on Malaysia. Wisata layaknya London Eye itu kini beroperasi di Melaka. Keberadaannya akan menarik wisatawan dan pebisnis untuk singgah ke Pekanbaru," kata Jailani.

Sebagai tindaklanjut, penandatanganan nota kesepahaman ditargetkan sudah terlaksana sebelum Maret 2020."Jadi nantinya ada kerjasama perusahaan di Malaysia dan Pekanbaru," imbuhnya.

Wako Pekanbaru terkait hal ini menyebut,  nantinya lokasi pembangunan ikon wisata berbentuk hotel dan mal. Adapula kawasan perdagangan bebas pajak."Rangkaiannya ada wisata air seperti wisata air di Melaka," ungkapnya.(ali)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pelayanan terpadu di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru mendapat pu­jian dari Menteri Pelancongan, Warisan dan Kebudayaan Negeri Melaka, Dato Muhammad Jailani bin Khamis. Konsep MPP Pekanbaru disebut akan ditiru untuk diterapkan di daerah asalnya.

Hal ini disampaikan Dato Muhammad Jailani bin Khamis usai berkunjung ke MPP Pekanbaru, Jumat (24/1) kemarin. Dalam kunjungannya dia didampingi beberapa pejabat lain yakni, Azlan bin Abidin, Ketua Pegawai Eksekutif Perbadanan Pembangunan Sungai dan Pantai Melaka, Dr Muhammad PPSPM, Dato Ariff, Ketua Pengelola Menara Taming Sari Melaka.

Dato Muhammad Jailani bin Khamis pada Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT yang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru HM Jamil MAg MSi menyampaikan pujiannya. "Tak pernah saya jumpa Mal Pelayanan begini. Di Malaysia saja tak punya seperti ini," kata dia.

Lebih lanjut disampaikannya, konsep pelayanan yang ada di MPP akan diterapkan pula di Malaysia."Mungkin kami akan tiru. Dan kalau siap disana mungkin kami akan jemput Pak Wali Kota Pekanbaru untuk hadir menyaksikannya," kata dia.

Disamping mengunjungi MPP Pekanbaru, kedatangan rombongan Dato Muhammad Jailani kemarin juga dalam rangka pembahasan peluang investasi. Investor asal Malaysia disebut akan menanamkan modalnya di Kota Pekanbaru untuk mengembangkan kawasan tepi Sungai Siak. Nilai investasi yang akan ditanamkan berkisar di angka Rp3 triliun.

Rencana ini sudah dibahas sejak tiga bulan lalu. Objek wisata tepi Sungai Siak disebut akan jadi landmark kota. "Ada ikon seperti Eye on Malaysia. Wisata layaknya London Eye itu kini beroperasi di Melaka. Keberadaannya akan menarik wisatawan dan pebisnis untuk singgah ke Pekanbaru," kata Jailani.

Sebagai tindaklanjut, penandatanganan nota kesepahaman ditargetkan sudah terlaksana sebelum Maret 2020."Jadi nantinya ada kerjasama perusahaan di Malaysia dan Pekanbaru," imbuhnya.

Wako Pekanbaru terkait hal ini menyebut,  nantinya lokasi pembangunan ikon wisata berbentuk hotel dan mal. Adapula kawasan perdagangan bebas pajak."Rangkaiannya ada wisata air seperti wisata air di Melaka," ungkapnya.(ali)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya