Kamis, 11 September 2025
spot_img

Cabai Merah Makin Pedas: Harga di Pekanbaru Rp100 Ribu, Bengkalis Lebih Mahal

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga cabai merah di Riau terus melonjak dan membuat pedagang maupun pembeli mengeluh.

Di Bengkalis, harga cabai bahkan sudah tembus Rp105 ribu per kilogram, sementara di Pekanbaru rata-rata Rp100 ribu per kilogram, Rabu (10/9).

Seorang pembeli bernama Wewen di Pasar Terubuk, Bengkalis, kaget dengan lonjakan harga tersebut. “Pekan lalu Rp75 ribu, sekarang Rp105 ribu. Jelas memberatkan kami,” ujarnya. Pedagang pun mengaku tak bisa berbuat banyak karena modal dari pemasok sudah tinggi, sementara pasokan cabai berkurang akibat gagal panen.

Untuk menekan harga, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjual kebutuhan pokok di bawah harga pasar. Warga pun menyerbu stan-stan yang menjual beras, minyak, gula, bawang, dan cabai dengan harga miring.

Baca Juga:  Banjir Rendam 4 Kabupaten, Bantuan Mengalir

Kondisi serupa terjadi di Pekanbaru. Di Pasar Dupa Kencana, cabai merah Bukittinggi dijual Rp100 ribu per kilogram, sementara cabai asal Medan dan Jawa masih di kisaran Rp85–90 ribu per kilogram. Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho langsung meninjau pasar dan berjanji menggelar pasar murah di 15 kecamatan untuk menekan harga.

Banyak warga akhirnya terpaksa mengurangi pembelian cabai. Jika biasanya membeli sekilo, kini hanya sanggup 2 ons. “Dulu Rp100 ribu bisa dapat dua kilo, sekarang cuma satu kilo. Saya terpaksa kurangi penggunaan cabai di masakan,” keluh Nunik, warga Bukit Raya.

Pedagang juga merasakan dampaknya. Beberapa mengaku tetap melayani pembeli yang hanya membeli Rp10 ribu cabai. “Yang penting tetap terjual, walau sedikit,” ujar Rosita, pedagang di Pasar Dupa Kencana.

Baca Juga:  Minta Riau Diberi Keleluasaan soal Blok Rokan

Kenaikan harga cabai yang hampir menyamai harga daging sapi ini diharapkan segera teratasi dengan intervensi pemerintah melalui pasar murah dan pengaturan distribusi.

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga cabai merah di Riau terus melonjak dan membuat pedagang maupun pembeli mengeluh.

Di Bengkalis, harga cabai bahkan sudah tembus Rp105 ribu per kilogram, sementara di Pekanbaru rata-rata Rp100 ribu per kilogram, Rabu (10/9).

Seorang pembeli bernama Wewen di Pasar Terubuk, Bengkalis, kaget dengan lonjakan harga tersebut. “Pekan lalu Rp75 ribu, sekarang Rp105 ribu. Jelas memberatkan kami,” ujarnya. Pedagang pun mengaku tak bisa berbuat banyak karena modal dari pemasok sudah tinggi, sementara pasokan cabai berkurang akibat gagal panen.

Untuk menekan harga, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjual kebutuhan pokok di bawah harga pasar. Warga pun menyerbu stan-stan yang menjual beras, minyak, gula, bawang, dan cabai dengan harga miring.

Baca Juga:  Pemprov Riau Didesak Liburkan Sekolah

Kondisi serupa terjadi di Pekanbaru. Di Pasar Dupa Kencana, cabai merah Bukittinggi dijual Rp100 ribu per kilogram, sementara cabai asal Medan dan Jawa masih di kisaran Rp85–90 ribu per kilogram. Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho langsung meninjau pasar dan berjanji menggelar pasar murah di 15 kecamatan untuk menekan harga.

- Advertisement -

Banyak warga akhirnya terpaksa mengurangi pembelian cabai. Jika biasanya membeli sekilo, kini hanya sanggup 2 ons. “Dulu Rp100 ribu bisa dapat dua kilo, sekarang cuma satu kilo. Saya terpaksa kurangi penggunaan cabai di masakan,” keluh Nunik, warga Bukit Raya.

Pedagang juga merasakan dampaknya. Beberapa mengaku tetap melayani pembeli yang hanya membeli Rp10 ribu cabai. “Yang penting tetap terjual, walau sedikit,” ujar Rosita, pedagang di Pasar Dupa Kencana.

- Advertisement -
Baca Juga:  Aryaduta Hotel Gelar Cek Kesehatan dan Donor Darah

Kenaikan harga cabai yang hampir menyamai harga daging sapi ini diharapkan segera teratasi dengan intervensi pemerintah melalui pasar murah dan pengaturan distribusi.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harga cabai merah di Riau terus melonjak dan membuat pedagang maupun pembeli mengeluh.

Di Bengkalis, harga cabai bahkan sudah tembus Rp105 ribu per kilogram, sementara di Pekanbaru rata-rata Rp100 ribu per kilogram, Rabu (10/9).

Seorang pembeli bernama Wewen di Pasar Terubuk, Bengkalis, kaget dengan lonjakan harga tersebut. “Pekan lalu Rp75 ribu, sekarang Rp105 ribu. Jelas memberatkan kami,” ujarnya. Pedagang pun mengaku tak bisa berbuat banyak karena modal dari pemasok sudah tinggi, sementara pasokan cabai berkurang akibat gagal panen.

Untuk menekan harga, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjual kebutuhan pokok di bawah harga pasar. Warga pun menyerbu stan-stan yang menjual beras, minyak, gula, bawang, dan cabai dengan harga miring.

Baca Juga:  Dosen FKIP Unri Beri Warna di Seminar Antarbangsa

Kondisi serupa terjadi di Pekanbaru. Di Pasar Dupa Kencana, cabai merah Bukittinggi dijual Rp100 ribu per kilogram, sementara cabai asal Medan dan Jawa masih di kisaran Rp85–90 ribu per kilogram. Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho langsung meninjau pasar dan berjanji menggelar pasar murah di 15 kecamatan untuk menekan harga.

Banyak warga akhirnya terpaksa mengurangi pembelian cabai. Jika biasanya membeli sekilo, kini hanya sanggup 2 ons. “Dulu Rp100 ribu bisa dapat dua kilo, sekarang cuma satu kilo. Saya terpaksa kurangi penggunaan cabai di masakan,” keluh Nunik, warga Bukit Raya.

Pedagang juga merasakan dampaknya. Beberapa mengaku tetap melayani pembeli yang hanya membeli Rp10 ribu cabai. “Yang penting tetap terjual, walau sedikit,” ujar Rosita, pedagang di Pasar Dupa Kencana.

Baca Juga:  9 Daerah Siaga Darurat Banjir

Kenaikan harga cabai yang hampir menyamai harga daging sapi ini diharapkan segera teratasi dengan intervensi pemerintah melalui pasar murah dan pengaturan distribusi.

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari