PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Suasana duka menyelimuti Pekanbaru saat jenazah Yudi Febrian, korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan, tiba di kampung halamannya, Selasa (9/9) siang.
Begitu mendarat di Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kompleks Nyamuk Timur, Kecamatan Sail. Sejumlah keluarga, tetangga, kerabat, dan sahabat telah menunggu sejak pagi dengan penuh haru.
Setelah disalatkan di Masjid Akramunnas Universitas Riau, jenazah Yudi kemudian dimakamkan di Kompleks Pemakaman Warga Nyamuk Timur, Jalan Hang Tuah, Gang Akhir. Meski terasa begitu singkat, prosesi pemakaman itu tetap meninggalkan rasa kehilangan mendalam bagi keluarga dan tetangga.
Panzi Barzah, sahabat sekaligus tetangga almarhum, mengaku kepergian Yudi sangat mendadak. Ia menuturkan Yudi dikenal sebagai sosok baik, rendah hati, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. “Waktu 17 Agustus lalu, beliau tak bisa hadir, tapi tetap menyumbang agar kegiatan tetap berjalan. Beliau orang yang humble dan sayang keluarga,” kata Panzi.
Menurut Panzi, yang juga Ketua RW setempat, hubungan mereka begitu dekat karena rumah hanya bersebelahan. “Beliau tidak pernah terlibat pertengkaran, sangat menyayangi adik dan kakaknya. Kehilangannya menjadi duka besar bagi kami,” ujarnya.
Seperti diberitakan, Yudi Febrian menjadi salah satu dari delapan korban jatuhnya helikopter di Pegunungan Meratus, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Senin (1/9) lalu. Selain Yudi, korban lainnya termasuk pilot Haryanto, teknisi Hendra, serta penumpang Mark Werren, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.(end)