PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Belakang ini banyak masyarakat Kota Pekanbaru yang mendapatkan pesan melalui WhatsApp dari oknum tidak dikenal untuk melakukan aktivasi dalam layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Namun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru membantah adanya layanan pesan tersebut dan meminta masyarakat untuk selalu waspada dan tidak memberikan identitas diri kepada siapapun.
Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru, Irma Novrita mengaku saat ini banyak laporan terkait adanya pihak yang mengaku petugas dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pekanbaru. ”Telepon tersebut adalah satu modus penipuan baru. Mereka menelepon untuk menanyai data diri maupun menawarkan bantuan aktivitasi Identitas Kependudukan Digital (IKD),” kata Irma Novrita, Selasa (12/8).
Ia menegaskan bahwa para petugas Disdukcapil tidak ada yang tiba-tiba menelepon masyarakat. Apalagi sampai menawari bantuan aktivasi IKD lewat telepon.
”Masyarakat mesti melakukan aktivitas langsung terhadap IKD. Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati, apabila ada yang menelpon mengaku dari petugas dukcapil,” katanya mengingatkan.
Tak hanya melalui telepon dan pesan, para penipu juga memakai modus mengirim surat yang mencatut instansi Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil agar masyarakat melakukan aktivasi IKD. Bahkan di dalam surat penipu menyertakan QR Code agar nantinya dipindai oleh masyarakat.
”Setelah lewat telepon dan WA, mereka mencoba lewat surat. Kami tegaskan itu semua bohong,” tegas Irma.
Irma menyebut bahwa tautan dan surat penipuan itu sudah beredar di sejumlah daerah. Namun ia memastikan di Kota Pekanbaru belum beredar tautan penipuan itu.
”Kalau ada, nanti abaikan saja. Itu tidak benar, itu modus penipuan. Masyarakat tidak boleh asal memberikan data identitas diri kepada orang lain baik itu melalui pesan singkat atupun telepon seluler karena dapat berbahaya bagi kerahasiaan data pribadi masyarakat sendiri,” ucapnya (ayi)