PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) – Warga dan pengemudi di Kabupaten Pelalawan mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti solar dan pertalite. Sejumlah SPBU di wilayah tersebut kehabisan stok sejak pagi hari, membuat aktivitas warga terganggu, terutama mereka yang bergantung pada kendaraan untuk bekerja.
Mulyadi, seorang sopir pickup yang setiap hari membawa sayur mayur dari Pekanbaru ke Pasarbaru Pangkalankerinci, merasakan langsung dampak kelangkaan ini. “Saya hampir setiap hari harus keliling dari Bandar Seikijang sampai Pangkalankerinci. Tapi kebanyakan SPBU sudah kehabisan solar sejak pagi,” ujarnya, Kamis (3/7).
Pantauan Riau Pos menunjukkan, beberapa SPBU di Kecamatan Pangkalankerinci, Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, dan Ukui tampak kosong dari aktivitas pengisian. Solar dan pertalite habis sejak pagi.
Nanang, pengawas SPBU KM 5 di Pangkalankerinci menjelaskan bahwa kelangkaan terjadi karena kuota BBM yang dikirim Pertamina terbatas. “Kami hanya dapat satu tangki per hari, sekitar 24 ton. Itu cepat habis,” katanya.
Hal serupa juga terjadi di SPBU Simpang Pulai, Kecamatan Ukui. Yudi, pengawas SPBU, menyebut pasokan BBM yang dijanjikan baru akan datang malam harinya. “Solar dan pertalite sudah kosong dari pagi. Harusnya sore ini datang, tapi armada pengangkut BBM banyak yang rusak, jadi pengiriman tertunda,” jelasnya.
Sementara itu, konfirmasi kepada pihak Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut belum mendapatkan jawaban hingga berita ini diturunkan.(amn)