TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Upaya Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) melalui kunjungan roadshow ke sejumlah kementerian beberapa waktu lalu mulai menunjukkan hasil nyata. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) RI mengalokasikan dana sebesar Rp23,7 miliar untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah (JIAT) di Kuansing.
Bantuan ini merupakan bagian dari program Inpres Nomor 2 Tahun 2025 yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor pertanian sawah tadah hujan.
Kepala Dinas PUPR Kuansing, Zulkarnain ST MSi, melalui Kabid SDA Subid ST, menjelaskan bahwa anggaran tersebut akan dibagi dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, dana sebesar Rp7,5 miliar akan digunakan untuk membangun jaringan irigasi di lima desa, yaitu:
-
Desa Saik dan Sungai Manau (Kecamatan Kuantan Mudik),
-
Baruah Koto Sentajo (Sentajo Raya),
-
Pulau Tongah dan Siberakun (Kecamatan Benai),
-
serta Tanjung Simandolak (juga di Benai).
Proses pelelangan untuk proyek tahap I kini tengah berlangsung di Kementerian PU.
Sementara itu, tahap kedua akan menyasar sembilan titik pembangunan dengan nilai anggaran Rp16,2 miliar. Titik-titik tersebut berada di:
-
Desa Banjar Guntung (2 titik),
-
Desa Kinali (2 titik) di Kuantan Mudik,
-
Desa Pulau Aro (Kuantan Tengah),
-
Seberang Pulau Busuk (Inuman),
-
Pulau Kalimanting,
-
Ujung Tanjung, dan
-
Banjar Baru Simandolak (Benai).
Pembangunan irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen petani lokal, terutama di daerah yang selama ini mengandalkan hujan sebagai satu-satunya sumber air untuk sawah mereka.
Dengan kucuran dana tersebut, Pemkab Kuansing optimistis dapat memperkuat sektor pertanian lokal dan turut serta mendukung ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.