PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gubernur Riau, Abdul Wahid, merencanakan pembangunan kawasan Water Front City sebagai ikon baru Provinsi Riau. Inisiatif ini akan dikembangkan melalui kolaborasi dengan para pengusaha, terutama generasi muda pengusaha asal Riau.
Kawasan yang menjadi fokus pengembangan berada di sekitar kota tua Pekanbaru dan akan diarahkan menuju tepian Sungai Siak. Wilayah ini akan disulap menjadi pusat wisata yang menonjolkan nilai budaya, kuliner tradisional, dan sejarah lokal. Proyek ini diharapkan dapat menghadirkan wajah baru Kota Pekanbaru yang memikat, dengan tetap mempertahankan nuansa kedaerahan.
“Kita akan menata kawasan kota tua agar menjadi bersih, nyaman, dan menghadirkan suasana santai seperti kota tua di Eropa,” ujar Gubri.
Ia menjelaskan bahwa konsep Water Front City dirancang sebagai ruang publik yang ramah dan menyenangkan, tetapi tetap mencerminkan identitas budaya Melayu sebagai warisan lokal yang kuat.
Gubri menambahkan bahwa kuliner khas Melayu akan menjadi elemen penting dalam proyek ini. Wisatawan diharapkan dapat menikmati makanan tradisional sambil menjelajahi sejarah Kota Pekanbaru dan kehidupan masyarakat tempo dulu di sepanjang aliran Sungai Siak.
“Selama ini, Riau belum memiliki kawasan wisata seperti itu. Karena itu, penataan kawasan ini akan dirancang secara maksimal, mulai dari segi tampilan, kenyamanan, hingga kekayaan budayanya,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya bagi pelaku usaha, terutama anak muda, yang ingin berinvestasi dan membuka restoran atau usaha lain dengan konsep kampung Melayu. “Silakan jika ada yang ingin membuka usaha di kawasan ini. Pemerintah akan mempermudah perizinannya,” tuturnya.
“Kami ingin orang-orang yang berkunjung ke Pekanbaru dapat merasakan kekayaan sejarah, budaya, dan keramahan khas Melayu. Sungai Siak akan kita hidupkan kembali sebagai pusat peradaban,” pungkasnya.