PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sepulang dari serangkaian agenda kerja di Jakarta, Surabaya, dan beberapa kota lain, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, langsung turun ke lapangan untuk meninjau kondisi terkini Kota Bertuah. Pada Senin malam (12/5), ia meninjau langsung kondisi penerangan di Jembatan Siak IV atau Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah.
Dalam kunjungan malam itu, Wali Kota didampingi oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Reza Aulia Putra, serta Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Firman Hadi.
Peninjauan dilakukan khusus pada malam hari untuk mengevaluasi pencahayaan di area jembatan, serta meninjau potensi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di area bawah jembatan.
Wako Agung mengungkapkan bahwa beberapa lampu penerangan di jembatan sudah tidak berfungsi optimal, dan ia segera menginstruksikan perbaikan terhadap lampu-lampu tersebut. Ia juga memberikan peringatan keras kepada masyarakat agar tidak merusak atau mencuri fasilitas umum.
“Kita perbaiki lampu-lampu ini, tapi saya tegaskan, kalau ada yang merusak dan tertangkap, jangan salahkan pemerintah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Agung juga menyampaikan rencana pemanfaatan lahan kosong di bawah Jembatan Siak IV sebagai pusat aktivitas UMKM dan sentra kuliner malam.
Menurutnya, kawasan tersebut memiliki potensi besar untuk dijadikan ruang publik sekaligus wadah ekonomi kreatif masyarakat. “Kalau kita tata dengan baik, UMKM bisa berkembang, ekonomi rakyat bisa tumbuh, dan area ini bisa menjadi ikon baru Kota Pekanbaru,” ujar Agung.
Ia menekankan pentingnya penataan agar para pelaku usaha dapat berjualan dengan teratur dan profesional. Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap praktik pemberian izin ilegal yang memicu konflik antara pedagang dan oknum aparat.
“Banyak gesekan terjadi karena ada yang memberi izin tanpa melalui prosedur resmi dari pemerintah kota. Ini harus kita tertibkan,” ungkapnya.
Beberapa pelaku UMKM memang sudah mulai berjualan di sekitar jembatan. Namun ke depan, pemerintah akan mendata mereka secara resmi dan menyediakan lokasi usaha yang lebih layak dan representatif.
“Kita akan data, siapkan konsepnya, aktifkan kembali kawasan ini, dan menjadikannya tempat menarik di malam hari,” tutup Wako Agung.