PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bakal Calon Wali Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti, bersama Ketua Harian Tim Pemenangannya Amran Tambi berkunjung ke Harian Riau Pos, Jumat (13/9) siang.
Disambut jajaran direksi Riau Pos, Ida diminta membeberkan Visi dan Misi lengkapnya sebagai calon Wali Kota Pekanbaru berpasangan dengan Kharisman Risanda.
Hadir menyambut rombongan di Lantai 3 Graha Pena Riau siang itu, Direktur Utama Riau Pos sekaligus CEO Riau Pos Group Ahmad Dardiri.
Turut hadir Direktur sekaligus Pemimpin Redaksi Riau Pos Firman Agus, Direktur Riau Pos Asmawi Ibrahim, Wakil Pemimpin Redaksi Abdul Gafur, Manajer Pemasaran Abdul Kadir Bey dan Pemimpin Redaksi Riau Televisi (RTv) Heru Rinaldo serta sejumlah staf.
Pada kesempatan itu Ida mula-mula menjabarkan tagline Idaman yang merupakan akronim dari Ida Yulita-Kharisman. Idaman itu ternyata juga sekaligus singkatan dari visi bakal pasangan calon itu untuk maju pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota Pekanbaru. Idaman itu merupakan singkatan dari Indah, Damai, Agamis, dan Nyaman. Ida pertama kali membahas soal indah yang menurutnya tidak hanya visi bahwa Kota Pekanbaru penuh dengan taman-taman yang estetik dan penataan, tapi yang terpenting adalah soal kebersihan.
Pengelolaan sampah menjadi salah satu penjabaran Ida yang lumayan panjang di hadapan jajaran direksi Riau Pos. Ida mengistilahkan visinya mengubah sampah jadi permata. Ida menekankan, visi pengelolaan sampah ini bukan hanya ‘’cuap-cuap’’, bahkan dirinya sudah akan memulai.
‘’Sampah Pekanbaru puluhan ribu ton per bulan itu bisa dimanfaatkan. Saya sudah berjuang membangun satu bisnis, izin sudah dapat, IMK usaha swasta sebuah kawasan industri yang akan merekrut 10 ribu tenaga kerja, yaitu pabrik pengolahan limbah medis B3 pertama di Riau,’’ ujarnya membuka pemaparan.
Ida mencanangkan, di kawasan industri Tenayan Raya yang sudah dikantongi izinnya itu, insinerator limbahnya tidak menggunakan bahan bakar solar industri. Tapi bahan bakar sampah rumah tangga.
‘’Lewat program ini sampah menjadi komoditi berharga, jadi permata. Sampah rumah tangga masyarakat Kota Pekanbaru akan dibeli. Yang padat jadi bahan bakar, yang cair jadi pupuk. Sampah Pekanbaru yang mencapai 330 ribu ton per bulan itu akan menjadi sumber ekonomi baru Kota Pekanbaru,’’ kata dia.
Soal pupuk dari sampah, akan dimanfaatkan Ida setidaknya untuk program tanam pisang berkualitas ekspor. Dia mencanangkan akan membangun lahan-lahan yang masih tidur di Tenayan maupun di Rumbai sebagai kebun pisang tujuan ekspor.
‘’Pasarnya sudah jelas, kawasan industri Tenayan itu bakal ada gudang ekspor buah. Kita sudah minta agar untuk pisang, lokal Pekanbaru yang pasok. Kita punya beberapa OPD (organisasi perangkat daerah) yang akan akan menjaga standar pisang ini yang nanti akan jadi ikon buah ekspor bagi Pekanbaru,’’ kata Ida.
Untuk penyerapan sampah rumah tangga, Ida akan membentuk Delivery Order (DO) lewat klaster-klaster yang akan mengakomodir berbagai elemen yang akan berkecimpung dalam bisnis sampah ini. Mulai dari forum RTRW, Pertokoan, Pasar hingga berbagai klaster lainnya.
‘’Jadi masyarakat tidak langsung datang ke pabrik tapi lewat DO klaster-klaster ini. Kita mewujudkan bisnis dan pengusaha tanpa modal, kita kasi armada untuk antar sampah ke pabrik, pembayaran ditransfer nontunai ke individu rumah tangga. Sementara DO dapat fee dari penimbangan dan pengantara sampah itu,’’ kata alumni Pondok Pesantren Daarun Nahdhah Bangkinang yang pernah juara MTQ tingkat nasional di Jambi pada masanya ini.
Soal sampah Ida juga akan mengubah sistem pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru yang menghabiskan anggaran sampai Rp200 miliar. Menurutnya anggaran sebesar itu terbukti tidak efektif mengelola sampah hingga bisa dialihkan ke yang lain.
Selain sampah, Ida optimistis bisa mencapai target APBD Kota Pekanbaru sampai Rp4 triliun. Hingga Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak perlu defisit setiap tahun dan tidak perlu tunda bayar.
Pertama, Ida akan memperbaiki tata kelola keuangan kota. Salah satunya soal pendapat asli daerah (PAD) dari pajak dan retribusi yang masih banyak yang bocor. Capaian PAD saat ini menurut Ida, yang berpengalaman di Banggar DPRD Kota Pekanbaru selama 10 tahun, masih setengah dari yang sebenarnya.
Lalu mendapatkan anggaran dari APBN. Untuk mendapatkan anggaran dari APBN itu mudah kalau pemerintahnya berprestasi dan ada program. ‘’Kita bisa dapat APBN Rp1,5 tahun, lewat program yang kita canangkan. Pusat akan mudah memberikan anggaran kalau pemerintah daerah punya program dan berprestasi. Jadi APBD Rp4 triliun itu masuk akal,’’ kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama Riau Pos Ahmad Dardiri mengapresiasi Ida Yulita Susanti yang menjadi bakal calon Wali Kota Pekanbaru yang menyambangi Riau Pos. Dia mendoakan agar Ida dapat mencapai tujuan politiknya.
Terkait pemaparan visi Ida, Ahmad Dardiri menilainya sebagai sebuah visi yang sederhana. Sederhana sekaligus masuk akal untuk dilaksanakan. Pria yang akrab disapa Ade ini juga menilai dari penjelasan politisi Golkar itu, Ida sudah sangat menguasai atas apa yang akan dilakukannya untuk Kota Pekanbaru.
‘’Menurut saya ide Kak Ida sederhana, tidak sulit dilaksanakan selama ada pertumbuhan anggaran. Soal Rp4 triliun itu, lewat penjelasan tadi (kemarin, red), juga bukan suatu yang mustahil. Mudah-mudah Kak Ida dapat kepercayaan dan visinya tercapai,’’ kata Ade.
Namun kepada Ida, Ade mengingatkan bahwa setiap kata pemaparannya telah direkam Riau Pos. Bila nanti pada akhirnya terpilih, maka ada masa saat janji-janjinya itu akan ditagih Riau Pos.
‘’Apa yang menjadi visi Kak Ida ini adalah sebuah dobrakan besar dan sangat luar biasa kalau terlaksana. Jadi Kak Ida kami harapkan nanti kalau terpilih dan suatu waktu ada yang tidak sesuai, ketika kami kritik tidak baper,’’ ucap Ade mengingatkan.
Ditemui usia pertemuan itu, Ida menyebutkan, Riau Pos sebagai salah satu stakeholder yang punya peran besar dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan kota, wajib ia sambangi.
‘’Kami akan mendatangi semua stakeholder yang menjadi pengawal dan penentu arah kebijakan dan pembangunan. Termasuk Riau Pos, di mana hari ini (kemarin, red) bersilaturahmi dengan CEO Riau Pos Group dan rekan-rekan untuk menyerap aspirasi dan masukan-masukan yang nanti menjadi produk pembangunan menuju Kota Pekanbaru yang maju dan sejahtera masyarakatnya, menjadi Kota ‘Idaman’,’’ ungkap Ida.(end)