(RIAUPOS.CO) — Kehadiran pembangunan Masjid Laksamana M Cheng Ho membuat Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno AMp merasa bangga. Pasalnya, selain keberadaan masjid menambah jumlah rumah ibadah yang ada, untuk pembangunannya pun tidak mengandalkan atau membebankan anggaran daerah sama sekali.
Untuk pembangunan masjid sepenuhnya dibantu dari kalangan pengusaha Tionghoa yang tersebar di sejumlah daerah di tanah air, yang merupakan anak jati Rohil baik yang dari Bagansiapi-api, Pulau Halang dan sebagainya.
“Kami mengucapkan terima kasih dengan langkah yang telah dilakukan oleh kalangan pengusaha dari Rohil yang sudah berhasil di luar. Artinya mereka tidak lupa dengan kampung halaman dan memberikan kontribusi nyata berupa pembangunan masjid seperti ini,†kata bupati kemarin.
Pembangunan masjid itu terangnya, merupakan bukti nyata bagaimana kepedulian dari tokoh tersebut dengan kondisi yang ada di daerah. Untuk desain masjid nantinya terang bupati akan dipadukan konsep Tionghoa dengan Melayu dan Islam.
“Semuanya akan dipadukan sehingga saya yakin akan luar biasa menarik nantinya,†kata bupati. Bupati mengharapkan sesuai dengan perbincangan yang telah dilakukan bersama dengan kalangan pengusaha. Pihak konsultan memperkirakan waktu yang diperlukan untuk pembangunan sekitar sembilan bulan.
“Saya minta agar progres ini sesuai dengan waktu yang diperkirakan, untuk itu perlu didukung kita semua,†kata bupati.
Dirinya mengharapkan, semua pihak turut membantu termasuk dari segi keamanan karena nantinya di lokasi pembangunan itu akan didatangkan material yang banyak. Jika tidak mendapatkan dukungan masyarakat, pengawasan maka tidak tertutup kemungkinan material itu menjadi sasaran pencurian.(adv)
“Tolong dibantu untuk keamanan barang-barang, kita perlu tingkatkan koordinasi dengan berbagai pihak agar tidak ada kendala dan proses pembangunan berjalan lancar,†katanya.
Sementara untuk menepis anggapan negatif soal pembangunan masjid yang bersandarkan pada bantuan dari kalangan pengusaha nonmuslim, bupati mengatakan pihaknya telah konsultasi hal tersebut ke sejumlah tokoh di antaranya ke Tengku Zulkarnain yang juga tokoh Wasekjen MUI, serta ustad Abdul Somad LC MA dan untuk pembangunan tersebut tidak menyalahi dari sisi agama.(adv)