SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Potongan batang akasia berserak di perairan Desa Tebun, Kepulauan Meranti, pascasalah satu perusahaan hutan tanaman industi (HTI) di Pulau Rangsang gagal loading muatan.
Dari informasi yang diterima Riau Pos, kejadian berlangsung Kamis (18/7) pagi dan turut mengundang perhatian serius dari jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang.
Beruntung situasi ini tidak menghambat jalur padat pelayaran, seperti yang disampaikan Kepala KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt Leonard Siahaan kepada Riau Pos.
“Benar kejadian tadi pagi. Beruntung saat kejadian air sedang surut sehingga keberadaan kayu-kayu itu tidak berserakan di tengah. Artinya tidak menghambat jalur pelayaran,” ujarnya.
Ditanya gambaran kronologis kejadian, Leonard mengaku belum tau pasti. Begitu juga jumlah kayu yang berserakan di lokasi kejadian. Pasalnya saat ini mereka dan pihak perusahaan masih fokus terhadap evakuasi.
“Kami belum panggil awak penyebab kejadian. Karena masih fokus evakuasi kayu-kayu tersebut. Nanti kalau sudah rampung awak terkait akan kita panggil untuk dimintai keterangannya. Makanya untuk saat ini kami belum tau kronologis secara pasti,” ungkapnya.
Untuk itu, ia turut menerjunkan jajaran ke lokasi kejadian dan wilayah operasional perusahaan. Atas kejadian, Leonard menyampaikan bahwa pihak perusahaan sudah bertanggung jawab dan bersedia melaksanakan proses evakuasi.
“Pihak perusahaan bersedia bertanggung jawab. Mereka bersama masyarakat turut melaksanakan evaluasi sejak pagi dengan target rampung pada sore hari,” ujarnya.(wir)
SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Potongan batang akasia berserak di perairan Desa Tebun, Kepulauan Meranti, pascasalah satu perusahaan hutan tanaman industi (HTI) di Pulau Rangsang gagal loading muatan.
Dari informasi yang diterima Riau Pos, kejadian berlangsung Kamis (18/7) pagi dan turut mengundang perhatian serius dari jajaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang.
- Advertisement -
Beruntung situasi ini tidak menghambat jalur padat pelayaran, seperti yang disampaikan Kepala KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt Leonard Siahaan kepada Riau Pos.
“Benar kejadian tadi pagi. Beruntung saat kejadian air sedang surut sehingga keberadaan kayu-kayu itu tidak berserakan di tengah. Artinya tidak menghambat jalur pelayaran,” ujarnya.
- Advertisement -
Ditanya gambaran kronologis kejadian, Leonard mengaku belum tau pasti. Begitu juga jumlah kayu yang berserakan di lokasi kejadian. Pasalnya saat ini mereka dan pihak perusahaan masih fokus terhadap evakuasi.
“Kami belum panggil awak penyebab kejadian. Karena masih fokus evakuasi kayu-kayu tersebut. Nanti kalau sudah rampung awak terkait akan kita panggil untuk dimintai keterangannya. Makanya untuk saat ini kami belum tau kronologis secara pasti,” ungkapnya.
Untuk itu, ia turut menerjunkan jajaran ke lokasi kejadian dan wilayah operasional perusahaan. Atas kejadian, Leonard menyampaikan bahwa pihak perusahaan sudah bertanggung jawab dan bersedia melaksanakan proses evakuasi.
“Pihak perusahaan bersedia bertanggung jawab. Mereka bersama masyarakat turut melaksanakan evaluasi sejak pagi dengan target rampung pada sore hari,” ujarnya.(wir)