PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kota Pekanbaru segera memiliki embung atau tempat penampungan air untuk mitigasi (tindakan pengurangan bencana) banjir. Bukan satu, tapi akan dibangun empat sekaligus. Embung pertama akan mulai dibangun menjelang akhir tahun ini.
Rencana pembangunan embung untuk mitigasi banjir Kota Pekanbaru ini dibeberkan anggota DPD RI Instiawati Ayus di salah satu kafe Jalan Arifin Achmad, Selasa (9/7). Dirinya ikut didampingi tenaga ahli Aris Eko.
Intsiawati menyebutkan, embung atau penampung air itu akan disebar di empat titik di Kota Pekanbaru. Titik yang akan dipilih merupakan wilayah rawan banjir.
”Sesuai rencana, pembangunan akan mulai dilakukan pada November 2024 sampai dengan 2026,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan embung bagi Kota Pekanbaru ini menurut Intsiawati tidak mudah. Perjuangan itu menurutnya panjang. Dimulai sejak 2018, baru pada 2022 dikabulkan untuk dilakukan peninjauan.
Embung-embung itu juga akan menelan biaya yang tidak sedikit. Akan dilengkapi dengan pompa air, anggaran pembangunan satu embung mencapai Rp87 miliar yang berasal dari APBN.
Hanya saja, Intsiawati belum bisa membeberkan di mana saja lokasi embung itu akan dibangun. Dirinya beralasan, terkait lokasi embung, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang tahu dan punya kewenangan.
Namun, bersama tenaga ahlinya, Intsiawati menyatakan embung-embung tersebut akan mampu mengurangi lebih dari setengah kondisi banjir yang terjadi saat ini.
”Hanya bisa 66 persen. Harapan ke depannya ya itu kembali ke kita sendiri. Semua saluran menuju tempat genangan itu harus kita kasih jalan,” ungkapnya.
Embung yang akan dibangun nantinya, jelas Intsiawati bersama tenaga ahli Aris Eko, sifatnya akan menjadi penampung sementara air akibat hujan. Kendati ukurannya tidak seluas waduk, namun dilengkapi dengan pompa. Air yang ditampung nanti akan dipompa kembali ke sungai.(end)