Gol “Olimpiade” Warnai Lolosnya Madrid ke Final

JEDDAH (RIAUPOS.CO) – Lolosnya Real Madrid ke final Piala Super Spanyol setelah mengalahkan Valencia 3-1, di Stadion King Abdullah, Jeddah, Rabu (8/1/2020), menciptakan gol indah yang jarang terjadi yang dicetak Toni Kroos.

Laga  memasuki menit ke-15, Kroos melepaskan tendangan super pisang ke arah gawang yang dikawal kiper Jaume Domenech. Sepak pojok cepat dilakukan Kroos setelah melihat Domenech dalam posisi yang salah.

- Advertisement -

Tendangan Kroos dari sepak pojok langsung mengarah ke gawang. Domenech sempat berusaha mengadang bola, tapi kiper asal Spanyol itu justru meninju bola ke dalam gawang.

Gol spektakuler yang dicetak Kroos terbilang jarang terjadi. Biasanya hanya mampu dilakukan pesepakbola dengan kemampuan menendang di atas rata-rata. Mantan gelandang Inggris, David Beckham, menjadi salah satu pemain yang beberapa kali melakukannya.

- Advertisement -

Dikutip dari ASN, gol yang dicetak Kroos memiliki nama Olimpiade. Pemberian nama gol Olimpiade bermula dari pertandingan persahabatan antara Argentina vs Uruguay di Stadion Sportivo Barracas, Buenos Aires, 2 Oktober 1924, yang dimenangi tuan rumah 2-1.

Ketika itu penyerang Argentina, Cesareo Onzari, mencetak gol dari tendangan sepak pojok ke gawang Uruguay. Gol Onzari kemudian diberi nama Olimpiade karena Uruguay saat itu merupakan juara bertahan Olimpiade, ajang yang paling bergengsi sebelum Piala Dunia digelar pada 1930.

Penggunaan nama gol Olimpiade hingga kini terus dipakai. Gol Olimpiade adalah gol yang tercipta berawal dari sepak pojok tanpa mengenai pemain lawan dalam prosesnya.

Ke Final

Gol indah Kroos itu menjadi pembuka kemanangan 3-1 atas Valencia yang mengantarkan Los Galacticos ke final Piala Super Spanyol yang mulai tahun ini menggunakan format baru. Juga, dimainkan di luar Spanyol, yakni di Jeddah, Arab Saudi.

Madrid langsung menekan Valencia di menit ketiga lewat tembakan gelandang Casemiro. Namun, sepakan Casemiro hasil umpan Luka Modric masih melebar ke kanan gawang Valencia.

Toni Kroos cetak gol spektakuler di menit ke-15 lewat tendangan sudut. Kroos melihat gawang Valencia cukup terbuka lantaran kiper Jaume Domenech sedikit menjauh dari garis gawang.

Isco menggandakan keunggulan di menit ke-39. Gol itu bermula dari tembakan Luka Modric yang diblok bek lawan. Tetapi, bola rebound dimanfaatkan Isco dengan melakukan kontrol dada yang langsung disambut dengan tendangan kaki kanan.

Valencia benar-benar dalam tekanan Madrid di babak pertama. Di menit ke-42 Isco hampir mencetak gol kedua setelah sundulannya memanfaatkan sepak pojok Kroos membentur tiang kanan. Bola rebound jatuh ke kaki Luka Jovic. Tetapi tendangan masih membentur kiper Domenech.

Di babak kedua, Modric membawa Los Blancos menjauh dengan skor 3-0 di menit ke-66. Usai menerima umpan dari Jovic, Modric melepaskan tembakan dengan punggung telapak kaki kanan ke tiang jauh. Bola tersebut tidak bisa dijangkau Domenech.

Valencia mencoba memperkecil kedudukan di menit ke-90. Akan tetapi, tembakan Carlos Soler yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Madrid masih terlalu lemah dan bisa ditangkap kiper Thibaut Courtois.

Kelelawar Mestalla sukses memperkecil kedudukan menjadi 1-3 di masa injury time lewat penalti Daniel Parejo di menit ke-90+2. Penalti itu diberikan setelah Sergio Ramos dianggap handball usai wasit meninjau VAR. Tendangan Parejo ke sisi kiri mengecoh Courtois.

Dengan kemenangan ini Madrid berhak melangkah ke babak final yang akan dimainkan pada Minggu (12/1) waktu setempat, menghadapi pemenangan Barcelona vs Atletico Madrid yann baru akan dimainkan Jumat (10/1/2020) dini hari nanti.

Editor: Hary B Koriun
Sumber: CNN/Mirror/Antara/Berbagai Sumber

JEDDAH (RIAUPOS.CO) – Lolosnya Real Madrid ke final Piala Super Spanyol setelah mengalahkan Valencia 3-1, di Stadion King Abdullah, Jeddah, Rabu (8/1/2020), menciptakan gol indah yang jarang terjadi yang dicetak Toni Kroos.

Laga  memasuki menit ke-15, Kroos melepaskan tendangan super pisang ke arah gawang yang dikawal kiper Jaume Domenech. Sepak pojok cepat dilakukan Kroos setelah melihat Domenech dalam posisi yang salah.

Tendangan Kroos dari sepak pojok langsung mengarah ke gawang. Domenech sempat berusaha mengadang bola, tapi kiper asal Spanyol itu justru meninju bola ke dalam gawang.

Gol spektakuler yang dicetak Kroos terbilang jarang terjadi. Biasanya hanya mampu dilakukan pesepakbola dengan kemampuan menendang di atas rata-rata. Mantan gelandang Inggris, David Beckham, menjadi salah satu pemain yang beberapa kali melakukannya.

Dikutip dari ASN, gol yang dicetak Kroos memiliki nama Olimpiade. Pemberian nama gol Olimpiade bermula dari pertandingan persahabatan antara Argentina vs Uruguay di Stadion Sportivo Barracas, Buenos Aires, 2 Oktober 1924, yang dimenangi tuan rumah 2-1.

Ketika itu penyerang Argentina, Cesareo Onzari, mencetak gol dari tendangan sepak pojok ke gawang Uruguay. Gol Onzari kemudian diberi nama Olimpiade karena Uruguay saat itu merupakan juara bertahan Olimpiade, ajang yang paling bergengsi sebelum Piala Dunia digelar pada 1930.

Penggunaan nama gol Olimpiade hingga kini terus dipakai. Gol Olimpiade adalah gol yang tercipta berawal dari sepak pojok tanpa mengenai pemain lawan dalam prosesnya.

Ke Final

Gol indah Kroos itu menjadi pembuka kemanangan 3-1 atas Valencia yang mengantarkan Los Galacticos ke final Piala Super Spanyol yang mulai tahun ini menggunakan format baru. Juga, dimainkan di luar Spanyol, yakni di Jeddah, Arab Saudi.

Madrid langsung menekan Valencia di menit ketiga lewat tembakan gelandang Casemiro. Namun, sepakan Casemiro hasil umpan Luka Modric masih melebar ke kanan gawang Valencia.

Toni Kroos cetak gol spektakuler di menit ke-15 lewat tendangan sudut. Kroos melihat gawang Valencia cukup terbuka lantaran kiper Jaume Domenech sedikit menjauh dari garis gawang.

Isco menggandakan keunggulan di menit ke-39. Gol itu bermula dari tembakan Luka Modric yang diblok bek lawan. Tetapi, bola rebound dimanfaatkan Isco dengan melakukan kontrol dada yang langsung disambut dengan tendangan kaki kanan.

Valencia benar-benar dalam tekanan Madrid di babak pertama. Di menit ke-42 Isco hampir mencetak gol kedua setelah sundulannya memanfaatkan sepak pojok Kroos membentur tiang kanan. Bola rebound jatuh ke kaki Luka Jovic. Tetapi tendangan masih membentur kiper Domenech.

Di babak kedua, Modric membawa Los Blancos menjauh dengan skor 3-0 di menit ke-66. Usai menerima umpan dari Jovic, Modric melepaskan tembakan dengan punggung telapak kaki kanan ke tiang jauh. Bola tersebut tidak bisa dijangkau Domenech.

Valencia mencoba memperkecil kedudukan di menit ke-90. Akan tetapi, tembakan Carlos Soler yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Madrid masih terlalu lemah dan bisa ditangkap kiper Thibaut Courtois.

Kelelawar Mestalla sukses memperkecil kedudukan menjadi 1-3 di masa injury time lewat penalti Daniel Parejo di menit ke-90+2. Penalti itu diberikan setelah Sergio Ramos dianggap handball usai wasit meninjau VAR. Tendangan Parejo ke sisi kiri mengecoh Courtois.

Dengan kemenangan ini Madrid berhak melangkah ke babak final yang akan dimainkan pada Minggu (12/1) waktu setempat, menghadapi pemenangan Barcelona vs Atletico Madrid yann baru akan dimainkan Jumat (10/1/2020) dini hari nanti.

Editor: Hary B Koriun
Sumber: CNN/Mirror/Antara/Berbagai Sumber

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari