BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Setelah resmi naik harga, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog dari Rp11.500 per Kg menjadi Rp13.100 per Kg pada 1 Mei lalu, saat ini beras tersebut malah sulit didapatkan oleh masyarakat di pasaran.
Beras SPHP Bulog ini hanya dijual di kedai mini Kantor Bulog Cabang Bengkalis dan sekitar pukul 11.00 WIB beras tersebut sudah ludes dibeli masyarakat.
Tingginya animo masyarakat untuk mengonsumsi beras ini, selain harganya murah dan kualitas berasnya enak di lidah masyarakat, sehingga keberadaan beras ini sangat diburu masyarakat.
“Kalau mau membeli di kedai Bulog Bengkalis jumlahnya, terbatas, hanya dua karung kemasan 5 Kg perorang yang membeli. Walaupun kita berdalih untuk stok satu bulan, namun petugas tidak mau menjualnya,” ujar salah seorang warga Bengkalis Amat, Rabu (15/5).
Ia menyebutkan, sejak harganya naik, beras SPHP Bulog susah didapat, terutama dikedai-kedai kelontong maupun toko yang biasa menjual beras.
Amat mengaku, sempat berkeliling Kota Bengkalis untuk mencari beras ini, namun tidak juga ada. Makanya ia menunggu keesokan harinya sampai di kedai mini Bulog buka.
“Sebenarnya kemarin kita sudah keliling-keliling mencari beras ini, tapi tak dapat. Kalau pun ada tak banyak, hanya satu dua toko yang jual. Itupun kata pemilik toko cari ke agennya juga susah,” jelasnya.
Ia menyebutkan, harga beras SPHP Bulog di luar mahal sampai Rp70 ribu per kemasan 5 Kg. Padahal di bulan Maret lalu harganya Rp62.500 per kemasan 5 Kg, sekarang tambah mahal.
“Ini tentu sangat memberatkan kita sebagai masyatakat bawah yang pendapatnya pas-pasan. Kalau ngojek ini berapalah dapatnya, makanya kita cari beras murah agar keluarga kita bisa makan nasi. Karena untuk mencari makan pengganti susah dan juga tidak cocok dengan kehendak perut kita. Seperti diganti dengan pisang rebus, ubi, jagung. Karena kita tak terbiasa makanya tak masuk makanan pengganti,” ucapnya.
Harapan yang sama juga disampaikan Yandi. Ia mengharapkan Bulog dapat menyedialan stok beras SPHP lebih banyak di pasaran dan mudah didapat. Karena sekarang harganya mahal, tapi malah susah dapatnya.
“Ini harus menjadi solusi dari Bulog untuk menyediakan beras SPHP ini lebih banyak. Karena beras lain, yang premium di pasaran masih tinggi,” harapnya.
Pantauan di Gudang Bulog Bengkalis, pintu gudang tertutup rapat oleh pintu terali besi. Terlihat tumpukan beras SPHP bulog menggunung di dalam Gudang Bulog.
Termasuk beras program Badan Pangan Nasional untuk keluarga miskin per bulannya mendapat jatah K0 kg juga menumpuk di Gundang.
Kepala Bulog Cabang Bengkalis Zairi Yuriadi yang baru menjabat sebagai Kepala Bulog Bengkalis yang dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp-nya mengaku berada di luar kota.
“Saya ke luar kota. Kunjugan kerja ke Selatpanjang. Nanti kita ketemu setelah saya dari Selatpanjang,” ucapnya singkat.(gem)
Laporan ABU KASIM, Bengkalis