TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) – Mayat tanpa identitas yang ditemukan mengapung di Sungai Kuantan oleh warga di Desa Seberang Taluk Hilir Kecamatan Kuantan Tengah, Kuantan Singingi (Kuansing), Selasa (14/5) sudah diberangkat kembali ke Sumatera Barat.
Kapolres Kuansing, AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH melalui Plt Kapolsek Kuantan Tengah AKP Feri Wardi mengatakan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuansing sudah melakukan serah terima mayat berjenis kelamin laki-laki kepada Puskesmas Kamang, Kecamatan Sijunjung, Sumbar.
“Penyerahannya tadi malam (Selasa, red) sekitar pukul 21.00 WIB di RSUD Telukkuantan. Yang menjemput mayat tersebut adalah tim puskesmas dari Kamang, Sijunjung. Karena mereka lebih dekat ke Kuansing,” kata Feri.
Feri Wardi mengatakan, dalam serah terima jenazah tersebut, dibuatkan surat serah terima jenazah oleh pihak Polsek Kuantan Tengah dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang hadir. Setelah proses serah terima selesai, jenazah dibawa ke Sijunjung, Sumatera Barat menggunakan mobil ambulans.
Salah seorang Petugas BPBD Sijunjung, Kasman menyebutkan bahwa mayat yang ditemukan oleh warga Kuansing di Sungai Kuantan tersebut adalah benar korban galodo dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Agam, beberapa hari lalu.
“Iya. Mayatnya sudah sampai di Sumbar. Berkemungkinan akan dibawa ke posko induk di Batusangkar untuk deteksi keluarga. Kita akan cocokan dulu identitasnya. Kita juga akan mengundang pihak keluarga,” kata Kasman.
Kasman membeberkan, dari musibah yang terjadi di Agam pada Sabtu (11/5) malam itu telah dinyatakan sebanyak 19 orang hilang. Dari jumlah orang hilang tersebut, empat orang sudah ditemukan. Sedangkan 15 orangnya masih dalam pencarian. “Tiga orang ditemukan di Sijunjung dan 1 orang ditemukan di Kabupaten Kuansing. Berkemungkinan besar akan ada korban lain yang akan ditemukan di Kuansing,” kata Kasman.(yas)