BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Setelah Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, kondisi harga pangan di sejumlah pasar tradisional di Pulau Bengkalis makin meroket.
Di Pasar Terubuk, Bengkalis, Sejumlah pedagang menggelar barang dagangannya dengan jumlah yang terbatas. Bahkan sejumlah kios juga banyak yang tak menggelar dagangannya seperti saat menjelang Hari Raya Idulfitri.
Pantauan di lapangan, sejumlah lapak sayuran dan juga lauk pauk di pasar satu-satunya yang ada di Pulau Bengkalis, tidak hanya sepi pembeli, namun sepi pedagang yang menjaja datangannya.
Ini juga akibat masih suasana Hari Raya Idulfitri, sehingga kebiasaan masyarakat masih melakukan hari raya dari rumah ke rumah.
Sejumlah harga yang terpantau di Pasar Terubuk Bengkalis, di antaranya telur ayam ras satu papan Rp55 ribu, bawang merah Rp58 ribu per kg, bawang putih Rp38 ribu per kg, cabai keriting lokal Rp50 ribu per kg.
Kemudian, cabai keriting medan Rp40 ribu per kg, cabai keriting bukit tinggi Rp70 ribu per kg, cabai rawit Rp65 ribu per kg, ayam potong Rp38 ribu per kg, tomat Rp18 ribu, kentang Rp22 ribu per kg.
“Masih tinggi harganya. Hanya cabai yang turun sedikit saat hari raya kemarin dari Rp90 ribu per kg jadi Rp70 ribu per kg dan yang lain masih belum turun,” ujar salah seorang pedagang sayuran di Pasar Terubuk Bengkalis Ani, Rabu (17/4).
Ia menyebutkan, kondisi harga barang yang tinggi menyebabkan dirinya tak berani mengambil barang dari pemasok dalam jumlah banyak. Terutama barang-barang jenis cabai dan sayuran yang tak tahan lama.
Sedangkan tingginya harga bahan pasangan di pasar tradisional juga dikeluhkan pembelinya. Yani salah seorang pembeli mengaku sangat miris dengan tingginya harga barang saat ini. Bahkan harganya bukan cenderung turun, tapi trennya terus naik seperti roket.
Ia menyebutkan, untuk menggelar acara makan-makan untuk menjamu teman-teman kerjanya saja, untuk menyiapkan hidangan harus merogoh kocek dalam-dalam. Karena untuk saat ini semuanya pada mahal, harga jemgkol saja per Kg nya mencapai Rp25 ribu, daging sapi Rp175 ribu, daging ayam Rp38 ribu per kg.
Kepala Disperindag Bengkalis Zulfan ST menyebutkan, setelah Hari Raya Idulfitri memang pasokan barang ke Pulau Bengkalis berkurang. Ini juga seiring dengan permintaan masyarakat berkurang, karena sudah melakukan pembelian barang sebelum Lebaran.
“Kondisi harga barang masih tinggi, ini karena masih suasana Lebaran dan barang yang masuk masih terbatas. Maka tak heran harganya masih tinggi,” ujarnya.(gem)
Laporan ABU KASIM, Bengkalis