PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Usai libur Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, harga sejumlah barang keperluan pokok di Kota Pekanbaru masih fluktuatif. Namun banyak stok dari Sumatera Barat (Sumbar) yang kosong, sehingga barang pokok yang dijual di pasar tradisional banyak dari Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Pantauan Riau Pos, Selasa (16/4) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Dupa Kencana dan Pasar Kodim, harga barang pokok seperti cabai merah asal Medan dijual seharga Rp25.000 hingga Rp28.000 per kilogram. Lalu cabai rawit merah dijual Rp70.000 per kilogram dan cabai rawit hijau Rp55.000 per kilogram.
Kemudian tomat Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram dan bawang bombai Rp33.000 per kilogram.
Kenaikan harga terjadi pada bawang merah, dari harga Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Kodim Zulfikar mengatakan, saat ini harga barang keperluan pokok masih mengalami naik dan turun karena banyak pasokan sembako yang mulai berdatangan ke Kota Pekanbaru dan sebagian lagi belum tahu kapan sampai.
Ia katakan, sebagian wilayah di Provinsi Sumatera Barat saat ini tengah dilanda bencana alam sehingga sejumlah pasokan dari kawasan tersebut seperti cabai merah bukittinggi, bawang merah dan bawang putih serta lainnya belum ada masuk ke Pekanbaru. Yang ada hanya pasokan sembako dari Sumatera Utara di Kota Pekanbaru.
”Cabai merah sudah normal sekarang, malah murah karena ini pasokan dari Medan, kalau dari Bukittinggi sudah dua pekan ini tak masuk karena bencana alam,” ucapnya.
Ia memperkirakan, jika stok barang keperluan pokok dari sejumlah daerah penghasil lainnya tidak kunjung masuk ke Pekanbaru, makan akan membuat harga barang pokok akan melonjak. Sehingga dapat mempersulit pedagang dan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
”Bawang merah yang sekarang tinggi harganya, sampai Rp50.000 per kilogram. Kalau stok dari Medan ini tak cukup, bisa jadi pekan depan harganya naik lagi, karena para pemudik sudah mulai kembali ke kota Pekanbaru,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang pedagang di Pasar Dupa, Rosita yang mengaku saat ini stok bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional tersebut merupakan stok selama akhir Ramadan yang dijualnya dengan harga miring lantaran kualitasnya yang jauh sudah mulai berkurang.
Ia mengaku hanya memperoleh keuntungan yang minim guna mengantisipasi terjadinya kerugian yang dirasakan karena pasokan barang yang hingga kini dari Sumatera Barat belum kembali masuk ke Pekanbaru.
”Memang stoknya itu yang tidak ada. Cabai merah ini murah karena dari Medan saja, tapi kalau bawang ini memang dari Sumbar tapi kualitasnya sudah mulai menurun makanya dijual obral saja,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pembeli di Pasar Kodim, Auliya Saputri mengaku harga kebutuhan pokok yang masih naik turun ini sangat menyulitkan masyarakat khususnya para pedagang makanan masak seperti dirinya.
Apalagi saat ini bumbuseperti bawang merah mulai mengalami kenaikan, sehingga dikhawatirkan akan membuat rugi para pedagang makanan siap saji.
”Entah kapan lah turunnya harga ini. Normal pun sudah bersyukur kita. Ini malah naik turun, kalau begini bingung kami yang jualan makanan masak ini mau ngasih berapa harga sampa pelanggan, dinaikan pelanggan ngeluh. Tak dinaikkan kita yang nombok banyak,” ungkapnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Kota