Jumat, 22 November 2024

Banjir Bandang di Limapuluh Kota, Padang Terendam

- Advertisement -

PADANG (RIAUPOS.CO) – Cuaca ekstrem disertai hujan deras dan angin kencang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat, Kamis (7/3). Akibatnya bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang terjadi di beberapa wilayah.

Di Kabupaten Limapuluh Kota, banjir bandang merusak sejumlah fasilitas milik masyarakat, permukiman dan lahan pertanian. Yakni di Jorong Koto dan Kotogadih, Nagari Situjuahbatua, serta sejumlah tempat di Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuan Limo Nagari.

- Advertisement -

Informasi tersebut Padang Ekspres (RPG) dapatkan dari calon anggota DPRD Limapuluh Kota terpilih M Fajar Rillah Vesky, kemarin sore. Hal itu dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Rahmadinol. Menurutnya, banjir bandang disebabkan tingginya intensitas hujan sejak pukul 15.30 hingga pukul 17.00 WIB. Sehingga meluapnya Sungai Batang Bandaraik dari Gunung Sago.

Di Nagari Banda Dalam, tiga rumah terdampak banjir. Dua rumah diantaranya rusak ringan, satu rumah rusak berat. Kemudian fasilitas umum yang terdampak, satu unit mushala terendam air berlumpur, dan satu unit puskesmas pembantu.

”Di Nagari Situjuah Batua, empat unit rumah mengalami rusak ringan. Syukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” terang Rahmadinol.

- Advertisement -

Kamis (7/3) malam, masyarakat sudah mulai membersihkan kembali rumah dan fasilitas umum yang terdampak banjir bandang. ”Sekarang banjir sudah mulai surut, masyarakat sudah mulai membersihkan rumah. Aliran ini, dulu juga pernah jadi aliran banjir bandang,” ucap Mardi, salah seorang warga Situjuah Banda Dalam.

Banjir bandang yang terjadi di Nagari Situjuah Banda Dalam tersebut juga mengganggu kualitas pasokan air minum untuk Kota Payakumbuh. Karena banjir berlumpur juga mengalir ke sumber air bersih Sungai Dareh sumber air minum yang dikelola Perusahaan Air Minum Tirta Sago (PAM Tigo) Payakumbuh.

Hal itu dibenarkan Direktur Utama PAM Tigo Payakumbuh Khairul Ikhwan melalui pemberitahuan bagi pelanggan via instagram. ”Bersama ini kami informasikan, penurunan kualitas air di sumber Sungai Dareh. Saat ini petugas sedang berupaya untuk membersihkan material,” terangnya.

Baca Juga:  Preman Intimidasi Warga Pulau Rempang dengan Kekerasan, 3 Orang Luka-Luka

Kondisi di ibu kota provinsi, Padang, juga tak kalah buruknya. Dari pantauan Padang Ekspres (RPG)di sekitar wilayah Dadok Tunggul Hitam, rumah-rumah warga direndam banjir setinggi paha hingga dada orang dewasa. Masyarakat pun bergegas menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka ke daerah yang lebih tinggi.

Kalaksa BPBD Kota Padang Hendri Zulviton mengatakan, banjir tersebut berasal dari hulu sungai yang berada di beberapa titik. Seperti Lubukkilangan. BPBD Kota Padang pun mencatat, terdapat 17 titik bencana yang terjadi di Kota Padang.

Di antaranya pohon tumbang di Jalan Raya Padang-Painan Gunung Meru, Gates; By Pass dekat Bank BRI, dan jalan dekat Kantor Gudang Garam. Lalu ada longsor di Lubukparaku, serta jebolnya saluran air PT Semen Padang yang mengakibat banjir di Perumnas 2 Indarung. Tepatnya RT 03, RW 05.

”Hujan deras yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB hingga malam hari menyebabkan dibagian hulu sungai yang menampung debit air yang cukup besar. Sehingga air sungai mengalami luapan yang menyebabkan banjir di daerah yang lebih rendah,” katanya.

Dampak terparah, jelas dia, terjadi di Lubukbegalung dengan ketinggian air mencapai sekitar 2 meter. Sementara dampak lainnya yang juga parah terjadi di kecamatan Kuranji yang salah satu rumah warga hanyut terbawa arus air.

”Untuk saat ini kita masih melakukan pendataan terhadap rumah masyarakat yang terdampak banjir, data masih bergerak,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pihaknya bersama insan kebencanaan lainnya bersinergi untuk mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir tersebut. ”Warga yang terdampak banjir ini kita ungsikan ke tempat yang lebih aman,” tuturnya. Namun, dia memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir serta pohon tumbang yang terjadi saat ini.

Padang-Painan Putus ,Sementara itu hujan deras yang terjadi sejak pukul 15.00 WIB kemarin di Pesisir Selatan tidak saja membuat Kampung Kotorawang, Kecamatan IV Jurai terisolasi akibat jembatan gantung yang menghubungkan kampung itu putus. Tapi juga membuat akses Painan-Padang lumpuh total akibat banjir.

Baca Juga:  Pemprov Sumbar Kaji Penanganan Luapan Air Ngarai Sianok

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Pessel Defrisiswardi menyampaikan bahwa  dua peristiwa itu terjadi karena cukup derasnya hujan mengguyur daerah itu. ”Selain putusnya jembatan gantung sepanjang 30 meter di Kampung Koto Rawang, setidaknya juga ada puluhan rumah yang terendam banjir. Hingga saat ini akses untuk menuju kampung itu masih tertutup. Sebab selain aliran sungainya deras, hujan juga masih belum mereda dan masih lebat,” katanya kepada RPG.

Kepada masyarakat yang tinggal di seberang sungai dia meminta untuk waspada, serta segera melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman dari ancaman longsor. Dia juga menjelaskan, banjir yang diakibatkan oleh hujan deras tersebut juga menutup akses jalan di Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan. ”Akibatnya akses jalan Padang-Painan tidak bisa dilewati hingga saat ini (berita ditulis, red),” jelasnya.

Beberapa titik banjir yang terjadi di daerah Pessel antara lain, di Kecamatan IV Jurai, banjir merendam puluhan rumah warga, termasuk 1unit jembatan gantung yang putus dan hanyut dibawa arus banjir tersebut.  Kemudian di Kecamatan Batangkapas, di Nagari Tuik IV Koto Mudiek, diperkirakan pula  lebih dari 100 unit rumah warga terendam banjir. Selanjutnya Nagari Sungai Nyalo IV Koto Mudiek dan Nagari IV Koto Mudiek terdapat pula 70 unit rumah terendam banjir.

”Selanjutnya di Nagari Koto Mudiek Lubuk Nyiur,  perkiraan lebih dari 40 rumah warga terendam banjir. Dan di Nagari IV Koto ilie, diperkirakan pula sebanyak 65 unit rumah juga terendam banjir,” jelasnya.  Sedangkan di Kecamatan  Koto XI Tarusan, tepatnya di Nagari Duku, puluhan rumah warga juga terendam banjir.

Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldi mengatakan daerah lain adalah Kabupaten Pasaman Barat. Akibat intensitas hujan yang tinggi satu unit jembatan penghubung antara Jorong Rurapatontong dengan Jorong Penggambiran runtuh pukul 17.30 WIB. Akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.(fdl/s/yon/y/rpg)

PADANG (RIAUPOS.CO) – Cuaca ekstrem disertai hujan deras dan angin kencang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat, Kamis (7/3). Akibatnya bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang terjadi di beberapa wilayah.

Di Kabupaten Limapuluh Kota, banjir bandang merusak sejumlah fasilitas milik masyarakat, permukiman dan lahan pertanian. Yakni di Jorong Koto dan Kotogadih, Nagari Situjuahbatua, serta sejumlah tempat di Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuan Limo Nagari.

- Advertisement -

Informasi tersebut Padang Ekspres (RPG) dapatkan dari calon anggota DPRD Limapuluh Kota terpilih M Fajar Rillah Vesky, kemarin sore. Hal itu dibenarkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Rahmadinol. Menurutnya, banjir bandang disebabkan tingginya intensitas hujan sejak pukul 15.30 hingga pukul 17.00 WIB. Sehingga meluapnya Sungai Batang Bandaraik dari Gunung Sago.

Di Nagari Banda Dalam, tiga rumah terdampak banjir. Dua rumah diantaranya rusak ringan, satu rumah rusak berat. Kemudian fasilitas umum yang terdampak, satu unit mushala terendam air berlumpur, dan satu unit puskesmas pembantu.

- Advertisement -

”Di Nagari Situjuah Batua, empat unit rumah mengalami rusak ringan. Syukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” terang Rahmadinol.

Kamis (7/3) malam, masyarakat sudah mulai membersihkan kembali rumah dan fasilitas umum yang terdampak banjir bandang. ”Sekarang banjir sudah mulai surut, masyarakat sudah mulai membersihkan rumah. Aliran ini, dulu juga pernah jadi aliran banjir bandang,” ucap Mardi, salah seorang warga Situjuah Banda Dalam.

Banjir bandang yang terjadi di Nagari Situjuah Banda Dalam tersebut juga mengganggu kualitas pasokan air minum untuk Kota Payakumbuh. Karena banjir berlumpur juga mengalir ke sumber air bersih Sungai Dareh sumber air minum yang dikelola Perusahaan Air Minum Tirta Sago (PAM Tigo) Payakumbuh.

Hal itu dibenarkan Direktur Utama PAM Tigo Payakumbuh Khairul Ikhwan melalui pemberitahuan bagi pelanggan via instagram. ”Bersama ini kami informasikan, penurunan kualitas air di sumber Sungai Dareh. Saat ini petugas sedang berupaya untuk membersihkan material,” terangnya.

Baca Juga:  Wacanakan Relokasi Warga di Zona Merah

Kondisi di ibu kota provinsi, Padang, juga tak kalah buruknya. Dari pantauan Padang Ekspres (RPG)di sekitar wilayah Dadok Tunggul Hitam, rumah-rumah warga direndam banjir setinggi paha hingga dada orang dewasa. Masyarakat pun bergegas menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka ke daerah yang lebih tinggi.

Kalaksa BPBD Kota Padang Hendri Zulviton mengatakan, banjir tersebut berasal dari hulu sungai yang berada di beberapa titik. Seperti Lubukkilangan. BPBD Kota Padang pun mencatat, terdapat 17 titik bencana yang terjadi di Kota Padang.

Di antaranya pohon tumbang di Jalan Raya Padang-Painan Gunung Meru, Gates; By Pass dekat Bank BRI, dan jalan dekat Kantor Gudang Garam. Lalu ada longsor di Lubukparaku, serta jebolnya saluran air PT Semen Padang yang mengakibat banjir di Perumnas 2 Indarung. Tepatnya RT 03, RW 05.

”Hujan deras yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB hingga malam hari menyebabkan dibagian hulu sungai yang menampung debit air yang cukup besar. Sehingga air sungai mengalami luapan yang menyebabkan banjir di daerah yang lebih rendah,” katanya.

Dampak terparah, jelas dia, terjadi di Lubukbegalung dengan ketinggian air mencapai sekitar 2 meter. Sementara dampak lainnya yang juga parah terjadi di kecamatan Kuranji yang salah satu rumah warga hanyut terbawa arus air.

”Untuk saat ini kita masih melakukan pendataan terhadap rumah masyarakat yang terdampak banjir, data masih bergerak,” ungkapnya.

Dia mengatakan, pihaknya bersama insan kebencanaan lainnya bersinergi untuk mengevakuasi warga yang menjadi korban banjir tersebut. ”Warga yang terdampak banjir ini kita ungsikan ke tempat yang lebih aman,” tuturnya. Namun, dia memastikan tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir serta pohon tumbang yang terjadi saat ini.

Padang-Painan Putus ,Sementara itu hujan deras yang terjadi sejak pukul 15.00 WIB kemarin di Pesisir Selatan tidak saja membuat Kampung Kotorawang, Kecamatan IV Jurai terisolasi akibat jembatan gantung yang menghubungkan kampung itu putus. Tapi juga membuat akses Painan-Padang lumpuh total akibat banjir.

Baca Juga:  Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terpa Dumai

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Pessel Defrisiswardi menyampaikan bahwa  dua peristiwa itu terjadi karena cukup derasnya hujan mengguyur daerah itu. ”Selain putusnya jembatan gantung sepanjang 30 meter di Kampung Koto Rawang, setidaknya juga ada puluhan rumah yang terendam banjir. Hingga saat ini akses untuk menuju kampung itu masih tertutup. Sebab selain aliran sungainya deras, hujan juga masih belum mereda dan masih lebat,” katanya kepada RPG.

Kepada masyarakat yang tinggal di seberang sungai dia meminta untuk waspada, serta segera melakukan evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi dan aman dari ancaman longsor. Dia juga menjelaskan, banjir yang diakibatkan oleh hujan deras tersebut juga menutup akses jalan di Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan. ”Akibatnya akses jalan Padang-Painan tidak bisa dilewati hingga saat ini (berita ditulis, red),” jelasnya.

Beberapa titik banjir yang terjadi di daerah Pessel antara lain, di Kecamatan IV Jurai, banjir merendam puluhan rumah warga, termasuk 1unit jembatan gantung yang putus dan hanyut dibawa arus banjir tersebut.  Kemudian di Kecamatan Batangkapas, di Nagari Tuik IV Koto Mudiek, diperkirakan pula  lebih dari 100 unit rumah warga terendam banjir. Selanjutnya Nagari Sungai Nyalo IV Koto Mudiek dan Nagari IV Koto Mudiek terdapat pula 70 unit rumah terendam banjir.

”Selanjutnya di Nagari Koto Mudiek Lubuk Nyiur,  perkiraan lebih dari 40 rumah warga terendam banjir. Dan di Nagari IV Koto ilie, diperkirakan pula sebanyak 65 unit rumah juga terendam banjir,” jelasnya.  Sedangkan di Kecamatan  Koto XI Tarusan, tepatnya di Nagari Duku, puluhan rumah warga juga terendam banjir.

Kalaksa BPBD Sumbar Rudy Rinaldi mengatakan daerah lain adalah Kabupaten Pasaman Barat. Akibat intensitas hujan yang tinggi satu unit jembatan penghubung antara Jorong Rurapatontong dengan Jorong Penggambiran runtuh pukul 17.30 WIB. Akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4.(fdl/s/yon/y/rpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari