Senin, 7 April 2025
spot_img

Bidik Nilai Kontrak Rp200 T Produk Dalam Negeri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Perindustrian menargetkan belanja dalam negeri pemerintah mencapai Rp250 triliun per kuartal I 2024. Jika dikalkulasikan, angka itu sekitar 20,44 persen dari total potensi belanja produk dalam negeri sebesar Rp1.223 triliun.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, tahun ini potensi belanja barang dan modal di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp1.223 triliun. ‘’Itu di luar anggaran belanja dari BUMN dan BUMD. Realisasi belanja PDN (produk dalam negeri) diharapkan, ini target kita, pada kuartal pertama tahun ini bisa mencapai angka Rp250 triliun,’’ ujarnya, Selasa (5/3).

Salah satu strategi untuk mengejar target tersebut, Kemenperin mengadakan Business Matching 2024 yang melibatkan 861 perwakilan dari asosiasi-asosiasi dan perusahaan-perusahaan industri sebagai penyedia PDN dengan 84 kementerian dan lembaga, 552 pemda, serta 23 BUMN sebagai pemilik anggaran.

Baca Juga:  Pemerintah Atur Tata Niaga Impor Elektronik

Acara yang berlangsung selama empat hari, sejak Senin-Kamis (4-7/3), di Denpasar, Bali, tersebut ditargetkan mengantongi nilai kontrak Rp200 triliun. Menperin menjelaskan, tahun lalu data BigBox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat adanya komitmen penggunaan produk dalam negeri senilai Rp1.208 triliun dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. ”Namun, catatan kita bersama, baru setengah dari nilai yang saya sampaikan tersebut yang terealisasi. Data realisasinya hanya Rp659,61 triliun,” ungkap Agus.

Selain meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, kegiatan business matching dapat memacu pelaku industri dalam negeri untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas. ”Pemerintah terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari IKM dan UMKM, sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto. (agf/dio/jpg)

Baca Juga:  Wuling Pameran di Living World dan SKA

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Perindustrian menargetkan belanja dalam negeri pemerintah mencapai Rp250 triliun per kuartal I 2024. Jika dikalkulasikan, angka itu sekitar 20,44 persen dari total potensi belanja produk dalam negeri sebesar Rp1.223 triliun.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, tahun ini potensi belanja barang dan modal di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp1.223 triliun. ‘’Itu di luar anggaran belanja dari BUMN dan BUMD. Realisasi belanja PDN (produk dalam negeri) diharapkan, ini target kita, pada kuartal pertama tahun ini bisa mencapai angka Rp250 triliun,’’ ujarnya, Selasa (5/3).

Salah satu strategi untuk mengejar target tersebut, Kemenperin mengadakan Business Matching 2024 yang melibatkan 861 perwakilan dari asosiasi-asosiasi dan perusahaan-perusahaan industri sebagai penyedia PDN dengan 84 kementerian dan lembaga, 552 pemda, serta 23 BUMN sebagai pemilik anggaran.

Baca Juga:  Isi BBM, Driver Ojol Dapat Cash Back 50 Persen

Acara yang berlangsung selama empat hari, sejak Senin-Kamis (4-7/3), di Denpasar, Bali, tersebut ditargetkan mengantongi nilai kontrak Rp200 triliun. Menperin menjelaskan, tahun lalu data BigBox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat adanya komitmen penggunaan produk dalam negeri senilai Rp1.208 triliun dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. ”Namun, catatan kita bersama, baru setengah dari nilai yang saya sampaikan tersebut yang terealisasi. Data realisasinya hanya Rp659,61 triliun,” ungkap Agus.

Selain meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, kegiatan business matching dapat memacu pelaku industri dalam negeri untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas. ”Pemerintah terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari IKM dan UMKM, sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto. (agf/dio/jpg)

Baca Juga:  Daihatsu Day, Promo Potongan Khusus PNS hingga Dosen
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Bidik Nilai Kontrak Rp200 T Produk Dalam Negeri

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Perindustrian menargetkan belanja dalam negeri pemerintah mencapai Rp250 triliun per kuartal I 2024. Jika dikalkulasikan, angka itu sekitar 20,44 persen dari total potensi belanja produk dalam negeri sebesar Rp1.223 triliun.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, tahun ini potensi belanja barang dan modal di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp1.223 triliun. ‘’Itu di luar anggaran belanja dari BUMN dan BUMD. Realisasi belanja PDN (produk dalam negeri) diharapkan, ini target kita, pada kuartal pertama tahun ini bisa mencapai angka Rp250 triliun,’’ ujarnya, Selasa (5/3).

Salah satu strategi untuk mengejar target tersebut, Kemenperin mengadakan Business Matching 2024 yang melibatkan 861 perwakilan dari asosiasi-asosiasi dan perusahaan-perusahaan industri sebagai penyedia PDN dengan 84 kementerian dan lembaga, 552 pemda, serta 23 BUMN sebagai pemilik anggaran.

Baca Juga:  Tak Ada Waktu Mengirim Jamaah Haji

Acara yang berlangsung selama empat hari, sejak Senin-Kamis (4-7/3), di Denpasar, Bali, tersebut ditargetkan mengantongi nilai kontrak Rp200 triliun. Menperin menjelaskan, tahun lalu data BigBox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat adanya komitmen penggunaan produk dalam negeri senilai Rp1.208 triliun dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. ”Namun, catatan kita bersama, baru setengah dari nilai yang saya sampaikan tersebut yang terealisasi. Data realisasinya hanya Rp659,61 triliun,” ungkap Agus.

Selain meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, kegiatan business matching dapat memacu pelaku industri dalam negeri untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas. ”Pemerintah terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari IKM dan UMKM, sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto. (agf/dio/jpg)

Baca Juga:  PT Alfa Scorpii Adakan Rolling City Gear di Kota Dumai

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Perindustrian menargetkan belanja dalam negeri pemerintah mencapai Rp250 triliun per kuartal I 2024. Jika dikalkulasikan, angka itu sekitar 20,44 persen dari total potensi belanja produk dalam negeri sebesar Rp1.223 triliun.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membeberkan, tahun ini potensi belanja barang dan modal di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) mencapai Rp1.223 triliun. ‘’Itu di luar anggaran belanja dari BUMN dan BUMD. Realisasi belanja PDN (produk dalam negeri) diharapkan, ini target kita, pada kuartal pertama tahun ini bisa mencapai angka Rp250 triliun,’’ ujarnya, Selasa (5/3).

Salah satu strategi untuk mengejar target tersebut, Kemenperin mengadakan Business Matching 2024 yang melibatkan 861 perwakilan dari asosiasi-asosiasi dan perusahaan-perusahaan industri sebagai penyedia PDN dengan 84 kementerian dan lembaga, 552 pemda, serta 23 BUMN sebagai pemilik anggaran.

Baca Juga:  Hadiri Business Matching 2024, Pj Gubri Komitmen Dukung Produk Dalam Negeri

Acara yang berlangsung selama empat hari, sejak Senin-Kamis (4-7/3), di Denpasar, Bali, tersebut ditargetkan mengantongi nilai kontrak Rp200 triliun. Menperin menjelaskan, tahun lalu data BigBox Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencatat adanya komitmen penggunaan produk dalam negeri senilai Rp1.208 triliun dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. ”Namun, catatan kita bersama, baru setengah dari nilai yang saya sampaikan tersebut yang terealisasi. Data realisasinya hanya Rp659,61 triliun,” ungkap Agus.

Selain meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, kegiatan business matching dapat memacu pelaku industri dalam negeri untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas. ”Pemerintah terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari IKM dan UMKM, sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri,” kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto. (agf/dio/jpg)

Baca Juga:  Isi BBM, Driver Ojol Dapat Cash Back 50 Persen
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari